Correlation between Laboratory Turnaround Time in Pediatric Emergency Departement and Length of Stay
Abstract
A quick and precise diagnosis is essential in hospital services, especially in the emergency department. In condition with high volume patients, perfomance of laboratory usually decreases. Studies which identify directly the delay of laboratory examinations in emergency department in relation to length of stay in wards have not been conducted. We did correlative study using secondary data obtained from medical records. Inclusion criteria was child, age range from 29 days to 12 years old who needed supporting laboratory examinations, directly admitted to wards or PICU after getting treatments in emergency department. Exclusion criteria was child with growth and developmental problem, malnutrition, immuncompromised condition, incomplete medical records data, and child died in the emergency department. Average patient in 2016 was 3,6 yeras old and in 2017 was 2 yeras old, mostly boys. Mostly with chief complaints of infections Analysis in 2017 showed correlation coefficient of 0.466 which means there was strong association between laboratory turnaround time and length of stay and statistically significant (p 0.03). multivariate analysis shown there was strong correlation between laboratory turnaround time and length of stay and if the predictive value increased by one unit, the length of stay would increase 6,5%.
Bahasa Abstract
Diagnosis yang cepat dan tepat sangat penting dalam layanan rumah sakit, terutama di departemen gawat darurat. Dalam kondisi dengan volume pasien yang tinggi, kinerja laboratorium biasanya menurun. Studi yang mengidentifikasi secara langsung keterlambatan pemeriksaan laboratorium di departemen gawat darurat terkait dengan lama tinggal di bangsal belum dilakukan. Kami melakukan studi korelasi menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis. Kriteria inklusi adalah anak dengan rentang usia dari 29 hari hingga 12 tahun yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium penunjang, langsung dirawat di bangsal atau PICU setelah mendapatkan perawatan di departemen gawat darurat. Kriteria eksklusi adalah anak dengan masalah pertumbuhan dan perkembangan, malnutrisi, kondisi imunokompromi, data rekam medis yang tidak lengkap, dan anak yang meninggal di departemen gawat darurat. Rata-rata usia pasien pada tahun 2016 adalah 3,6 tahun dan pada tahun 2017 adalah 2 tahun, sebagian besar laki-laki. Sebagian besar dengan keluhan utama infeksi. Analisis pada tahun 2017 menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,466 yang berarti terdapat hubungan kuat antara waktu penyelesaian laboratorium dan lama tinggal di rumah sakit dan secara statistik signifikan (p 0,03). Analisis multivariat menunjukkan terdapat korelasi kuat antara waktu penyelesaian laboratorium dan lama tinggal, dan jika nilai prediktif meningkat satu unit, lama tinggal akan meningkat sebesar 6,5%.
Recommended Citation
Pratiwi, Putu Diah; Wati, Dyah Kanya; and Hartawan, I Nyoman Budi
(2018)
"Correlation between Laboratory Turnaround Time in Pediatric Emergency Departement and Length of Stay,"
Jurnal ARSI : Administrasi Rumah Sakit Indonesia: Vol. 4:
No.
3, Article 6.
DOI: 10.7454/arsi.v4i3.2760
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/arsi/vol4/iss3/6