•  
  •  
 

Abstract

Agreement as a personal guarantee places oneself in a quite risky position. As regulated in Article 1820 of the Civil Code, a personal guarantee is obligated to pay off the debts of a debtor who fails to pay their debts. However, in carrying out the agreement, a personal guarantee is given a privilege based on Article 1831 of the Civil Code in the form of the right to demand execution of the principal’s beforehand. Furthermore, Article 1832 paragraph (1) of the Civil Code which regulates the relinquishment of personal guarantee’s privilege indicated the possibility of personal guarantee being declared bankrupt, either with or without the principal being declared bankrupt as well. Unfortunately, statutory regulations do not explicitly regulate the legal standing of personal guarantee within the scope of bankruptcy. Therefore, in practice, there are still different interpretations of personal guarantee’s liability in bankruptcy. This article analyzes personal guarantee’s liability in bankruptcy by reviewing Decision No. 6/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN.NIAGA.Jkt.Pst.. This article also presents a comparison to a jurisprudence that is contrary to the decision, namely Jurisprudence of the Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 922 K/Pdt/1995. This article is written using a normative juridical research method and supported by secondary data.

Keywords: personal guarantee; bankruptcy; personal guarantee’s privilege

Bahasa Abstract

Perikatan sebagai seorang personal guarantee meletakkan dirinya pada kedudukan yang cukup berisiko. Sebagaimana diatur dalam Pasal 1820 KUHPerdata, seorang personal guarantee berkewajiban untuk melakukan pelunasan atas utang seorang debitur yang tidak membayar utang-utangnya. Namun, dalam melaksanakan perikatannya, seorang personal guarantee diberikan hak istimewa oleh Pasal 1831 KUHPerdata berupa hak untuk menuntut mengeksekusi harta kekayaan debitur utama terlebih dahulu. Namun, Pasal 1832 ayat (1) KUHPerdata yang mengatur mengenai pelepasan hak istimewa personal guarantee mengindikasikan adanya kemungkinan personal guarantee dijatuhkan pailit, baik bersamaan maupun tanpa dipailitkannya debitur utama. Sayangnya, peraturan perundang-undangan tidak mengatur secara eksplisit mengenai kedudukan personal guarantee dalam ruang lingkup kepailitan. Oleh karena itu, pada praktiknya masih ditemukan perbedaan penafsiran pertanggungjawaban personal guarantee dalam kepailitan. Tulisan ini menganalisis bagaimana pertanggungjawaban jaminan perorangan (personal guarantee) dalam kepailitan dengan dikaitkan pada Putusan Nomor 6/Pdt.Sus-Pailit/2020/ PN.Niaga.Jkt.Pst.. Tulisan ini juga memaparkan perbandingan dengan yurisprudensi yang bertolak belakang dengan putusan tersebut, yaitu Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 922 K/Pdt/1995. Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif dan didukung oleh data sekunder.

Kata kunci: personal guarantee; kepailitan; hak istimewa personal guarantee

References

Peraturan Perundang-undangan

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata [Burgerlijk Wetboek], diterjemahkan oleh R. Soebekti dan Tjitrosudibio.

Undang-Undang Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, UU Nomor 37 Tahun 2004. LN Tahun 2004 No. 131 TLN No. 4443.

Undang-Undang Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, UU Nomor 10 Tahun 1998. LN Tahun 1998 No. 182 TLN No. 3790.

Putusan Pengadilan dan Yurisprudensi

Mahkamah Agung, Yurisprudensi Nomor 922 K/Pdt/1995, Citi Bank NA, Banque Nationale de Paris, Standard Chartered Bank, dan kawan-kawan melawan Ny. Silastri Samsi (1995).

Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Putusan Nomor 6/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN.NIAGA.Jkt.Pst, PT Bank CIMB Niaga Tbk. melawan Chandra Yahya (2020).

Buku

Armia, Muhammad Siddiq. Penentuan Metode dan Pendekatan Penelitian Hukum. Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia, 2022.

Ashibly. Hukum Jaminan. Cet. 1. Bengkulu: MIH Unihaz, 2018.

Bachtiar. Metode Penelitian Hukum. Cet. 1. Tangerang Selatan: Unpam Press, 2018.

Black, Henry Campbell. Black’s Law Dictionary. Ed. 4. Minnesota: West Publishing Co, 1968.

HS, Salim. Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005.

Purwaningsih, Sri Budi. Hukum Jaminan dan Agunan Kredit Dalam Praktek Perbankan di Indonesia. Sidoarjo: Umsida Press, 2021.

Satrio, J. Hukum Jaminan, Hak Jaminan Kebendaan, Hak Tanggungan. Bandung, PT Citra Aditya Bakti, 1997.

Sjahdeini, Sutan Remy. Sejarah, Asas, dan Teori Hukum Kepailitan Memahami Undang-Undang No. 37 Tahun 2004. Ed. 2. Cet. 1. Jakarta: Kencana, 2016.

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.

Sofwan, Sri Soedewi Masjchoen. Hukum Jaminan di Indonesia Pokok-Pokok Hukum Jaminan dan Jaminan Perorangan. Ed. 1. Cet.1. Yogyakarta: Liberty, 1980.

Subekti, R. Aneka Perjanjian. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2014.

Jurnal

Indah, Hetty Tri Kusuma. “Perdamaian dalam Proses Hukum Kepailitan (Kajian Hukum terhadap Proses Perdamaian dalam Kepailitan Menurut Undang-Undang No.34 Tahun 2007 tentang Kepailitan).” Jurnal Hukum Uniski. Vol. 4. No. 1 (Januari-Juni 2015). Hlm. 11.

Pamungkas, Panji Yuda. “Perlindungan Hukum Bagi Penjamin dalam Perjanjian Jaminan Perorangan (Borgtocht) pada PT.Bank Artha Graha Internasional Tbk Cabang Samarinda.” Risalah HUKUM Fakultas Hukum Unmul. Vol. 8. No. 1 (Juni 2012). Hlm. 68.

Ramadhania, Liza Mashita. “A Dualistic Concept of Personal Guarantee Responsibility and Its Relevancy with Law Number 37 of 2004 concerning Bankruptcy and Suspension of Debt Payment Obligation A Dualism of Personal Guarantee Responsibility in Indonesia Bankruptcy Law.” Legal Brief. Vol. 12. No. 1 (2023). Hlm. 31-32.

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.