•  
  •  
 

Abstract

This study aims to find out and analyze the half-life and obsolescence of literature in Archival Journal articles for 2016-2020. This study applies a quantitative approach through the half-life analysis method. The population in this study used all samples, namely all articles in the 2016-2020 Archival Journal, which amounted to 54 articles with 1137 citations. Data collection uses digital data archiving techniques. The findings show that, on average, the half-life of literature is 8.6 years and follows the degree of updating of reference sources according to the Ministry of Education and Culture, which mentions reference sources of not more than ten years. Overall, the Archives Journal articles for 2016-2020 show that they are up to date because they are more influenced by new citations with 573 (50.3%%) citations, while obsolete citations with 564 (49.6%) citations. Even so, the use of outdated literature is still significant. Many factors become the reason, such as book citations and laws and regulations have more influence on Archival Journal articles for 2016-2020; limited references to archival knowledge in Indonesian; in addition, it is supported by the relatively slow development of archival science in Indonesia.

Bahasa Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisa paro hidup dan keusangan literatur pada artikel Jurnal Kearsipan tahun 2016-2020. Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif melalui metode analisis paro hidup. Populasi dalam penelitian ini menggunakan semua sampel yaitu seluruh artikel Jurnal Kearsipan tahun 2016-2020 yang berjumlah 54 artikel dengan 1137 sitiran. Pengumpulan data menggunakan teknik pengarsipan data digital. Hasil temuan menunjukan bahwa secara rata-rata, paro hidup literatur adalah 8,6 tahun dan sudah sesuai dengan derajat kemutakhiran sumber acuan menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang menyebutkan sumber referensi tidak lebih dari 10 tahun. Secara keseluruhan, artikel Jurnal Kearsipan tahun 2016-2020 menunjukan kemutakhiran karena lebih banyak dipengaruhi sitiran baru dengan 573 (50,3%) sitiran, sedangkan sitiran usang dengan 564 (49,6%) sitiran. Meski begitu, penggunaan literatur yang sudah usang masih signifikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan seperti: kutipan buku dan peraturan perundang-undangan lebih mempengaruhi artikel Jurnal Kearsipan Tahun 2016-2020; terbatasnya referensi pengetahuan kearsipan dalam bahasa Indonesia; selain itu, didukung oleh kondisi perkembangan ilmu kearsipan di Indonesia yang relatif lambat.

References

  1. Arao, L. H., Veloso, M. J., Santos, C., Lisbôa Da, V., & Guedes, S. (2015). The Half-Life and Obsolescence of the Literature Science Area: a contribution to the understanding the chronology of citations in academic activity. Qualitative and Quantitative Methods in Libraries; 4, 603–610.
  2. American Library Association. (2013). ALA Glossary of Library & Information Science, (4th ed.). Chicago: American Library association.
  3. Banateppanavar, K., & Biradar, B. S. (2018). Growth and Obsolescence Study of Doctoral Theses in Biotechnology. Growth, 8(4), 66–88.
  4. Bramantya, Arif Rahman. (2020). Peran Pendidikan Kearsipan dalam Menghidupkan Arsip dan Kehidupan Sosial. Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 16(1), 16-31.
  5. Faber, F. T., Eriksen, M. B., & Hammer, D. M. G. (2021). Obsolescence of the literature: A study of included studies in Cochrane reviews. Journal of Information Science.
  6. Fadhilah, Nurul Zahra. (2017). Analisis Paro Hidup Usia Literatur pada Artikel Jurnal Al-Maktabah Tahun 2012-2016. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
  7. Hartinah, Sri. (2002). Keusangan dan Paro hidup Literatur dalam makalah Kursus Bibliometrika. Depok: Masyarakat Informetrika Indonesia
  8. Hasanah, S. (2018). Penguatan pendidikan bagi arsiparis. Jurnal Kearsipan, 13(1), 1-18.
  9. Hayati, N. (2016). Citation Analisis as a Tool of Library Collections Evaluation. Record and Library Journal, 2(1), 1–15.
  10. Kadir. (2015). Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.
  11. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah. Jakarta: Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
  12. Musliichah (2019). Bunga Rampai Kearsipan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  13. Mustafa, B. (2010). Obsolescence: mengenal konsep keusangan literatur dalam dunia kepustakawanan. Institut Pertanian Bogor.
  14. Puspa, E. (2018). Analysis on Half Life of Articles Jurnal Riset Akuakultur. Jurnal Pari, 4(2), 89–94.
  15. Puspitasari, M. S., & Irhandayaningsih, A. (2020). Analisis Pertumbuhan Literatur Berdasarkan Analisis Sitiran Karya Ilmiah Pada Jurnal Visi Pustaka Tahun 2014-2019. Jurnal Ilmu Perpustakaan, 9(2), 74–83.
  16. Pratama, Bayu Indra. (2017). Etnografi Dunia Maya Internet. Malang: UB Press
  17. Sopari, M., & Christiani, L. (2016). Karakteristik dan Keusangan Literatur: Suatu Kajian Bibliometrik Pada Skripsi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Tahun 2015. Jurnal Ilmu Perpustakaan, 5(4), 231–240.
  18. Sulistyo-Basuki. (2016). Dari Bibliometrika Hingga Informetika. Media Pustakawan, 23(1), 7-14.
  19. Sulistyo-Basuki. (2004). Pengantar Dokumentasi. Bandung: Rekayasa Sains.
  20. Suprayitno. (2015). Pemetaan Jurnal Kearsipan Terbitan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Tahun 2006-2014 : Kajian Bibliometrika. Jurnal Kearsipan,10(1), 107–124.
  21. Zafrunnisha, N., & Reddy, V. P. (2010). Citations in psychology PhD theses: An obsolescence study. Library Philosophy and Practice, 1–8.

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.