•  
  •  
 

DOI

10.7454/jurnalkessos.v24i2.1011

Abstract

Indonesia continues to face challenges in poverty alleviation, with extreme poverty still prevalent in the country. Despite having a social protection system aimed at reducing poverty and cushioning the poor and vulnerable from crises, its implementation often encounters difficulties, particularly in obtaining valid and verified data sources. This study explores how the development of the Village Information System (SID) can contribute to poverty alleviation in Rarang Selatan Village, West Nusa Tenggara Province (NTB). When SID was introduced in 2016, Rarang Selatan was a newly established village classified as underdeveloped. By 2022, the village had progressed to the category of an independent village. This research employs a qualitative method with a descriptive design, gathering data through document studies, observations, and in-depth interviews. Informants include Rarang Selatan Village officials and several related Regional Apparatus Organizations, as well as community of Rarang Selatan. All interviews were conducted face-to-face at the respective locations of the informants. The findings reveal that SID assists the village in managing population data and ensuring that all residents have necessary civil documents. SID also supports village planning and budgeting, including the distribution of aid and improving service efficiency. However, despite achieving independent village status, many people in this village are reluctant to relinquish their poverty status to continue receiving various government social assistance programs.

Bahasa Abstract

Indonesia masih menghadapi tantangan dalam penanggulangan kemiskinan dimana negeri ini juga masih dibayangi kemiskinan ekstrem. Meski telah memiliki sistem perlindungan sosial sebagai salah satu upaya untuk menekan angka kemiskinan, namun pada pelaksanaannya sering kali dihadapkan pada tantangan yaitu ketersediaan sumber data yang valid dan terverifikasi. Untuk itu penelitian ini mengkaji bagaimana pengembangan Sistem Informasi Desa (SID) dapat berperan dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Desa Rarang Selatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat SID dikembangkan di tahun 2016, Rarang Selatan sebagai desa yang baru dimekarkan termasuk kategori desa tertinggal. Di tahun 2022, desa ini telah mencapai kategori desa mandiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif, di mana pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi, observasi dan wawancara mendalam. Adapun informan yang dipilih yaitu Perangkat Desa Rarang Selatan dan juga beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk masyarakat. Semua wawancara dilakukan secara langsung (tatap muka) di lokasi masing-masing informan. Hasil penelitian menunjukkan, SID berperan dalam membantu desa mengelola data kependudukan dan memastikan semua penduduk memiliki dokumen kependudukan. SID juga membantu dalam hal perencanaan dan penganggaran desa, termasuk untuk menyalurkan bantuan dan efisiensi pelayanan. Meski telah menjadi desa dengan kategori mandiri, temuan lapangan menunjukkan banyak masyarakat di desa ini menolak keluar dari status miskin agar masih bisa menerima berbagai bantuan sosial dari pemerintah.

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.