Efektivitas Step Marching Exercise Dalam Mengurangi Resiko Jatuh Pada Lansia

Authors

Jabbar Naufal Ramdhetya Mr., Program Studi Fisioterapi, Universitas Bali InternasionalFollow
Ida Ayu Astiti Suadnyana Ms., Program Studi Fisioterapi, Universitas Bali Internasional
IGA Sri Wahyuni Novianti Ms., Program Studi Fisioterapi, Universitas Bali Internasional
I Gusti Ngurah Mayun Mr., Program Studi Fisioterapi, Universitas Bali Internasional

Abstract

As age progresses, the elderly will experience a degenerative process which one of the impacts will cause a decrease in the ability to maintain balance in the elderly so that it will increase the risk of falling. To overcome this risk, it is necessary to give exercises to improve balance and muscle strength in lower extremity, one of which is step marching exercise. This exercise has alternating leg lifting movements by following a rhythm or beat. The purpose of this study was to determine the effectiveness of step marching exercise in reducing the risk of falls in the elderly. Method: The experimental research method used pre and post test control group design using 24 respondents divided into group 1 (control / placebo) and group 2 (treatment / step marching exercise) with measuring instruments in the form of questionnaires Falls Efficacy Scale-International. The pre and post test results of both groups used the Paired Sample T-test where group 1 did not have a significant difference with a p value = 0.191 while in group 2 there was a significant difference with a p value = 0.000. In the difference test of groups 1 and 2 using the Independent Sample T-test, a significant difference was obtained with a difference value of p = 0.000. It can be concluded that step marching exercise is effective in reducing the risk of falls in the elderly

References

1. BKKBN. (2020). Gangguan Keseimbangan dan Risiko Jatuh Pada Lanjut Usia. Retrieved from Golantang BKKBN website: https://golantang.bkkbn.go.id/gangguan-keseimbangan-dan-risiko-jatuh- pada-lanjut-usia 2. Dingenen B., Janssens L., Claes S., Bellemans J., & Staes F.F. (2016). Lower extremity muscle activation onset times during the transition from double-leg stance to single-leg stance in anterior cruciate ligament reconstructed subjects. Clinical Biomechanics, 35, pp.116-123. 3. George, (2017). Falls on an Inpatient Rehabilitation Unit: Risk Assessment and Prevention. Rehabilitation Nursing Journal. 4(2), 12-21. 4. Kemenkes RI. (2016). Manajemen dan Kepemimpinan dalam Praktek Keperawatan. Retrieved from http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf 5. Listyarini, A. D., & Alvita, G. W. (2018). Pengaruh Balance Exercise Terhadap Keseimbangan Tubuh Lansia di Desa Singocandi Kabupaten Kudus. JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi), 2(2), 31–38. https://doi.org/10.46749/jiko.v2i2.14 6. Mayer, F., Rosenberger, F. S., Carlsohn, A., Cassel, M., Müller, S., Scharhag, J. (2011). The Intensity and Effects of Strength Training in the Elderly. Dtsch Arztebl Int. 108(21), 359-364. https://doi.org/10.3238%2Farztebl.2011.0359 7. Nayasista, A. H., Dharmanta, R. S., Prawitri, Y. D., Wulan, S.M.M., Mikami, Y., & Melaniani, S. (2023). Exercise Improving Balance Function In The Older Adult With Locomotive Syndrome Stage 1: A Randomized Clinical Trial. Bali Medical Journal, Vol. 12, No. 1, 278-282. 8. Padila. (2013). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika. 9. Pradnyanini, I.A.M., Adhitya, I.P.G.S., & Muliarta, I.M. (2019). Lansia Kurang Aktif Memiliki Risiko Jatuh Lebih Tinggi Dibandingkan Lansia Aktif di Denpasar Barat. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, Vol. 7, No. 1. 10. Sagala, R. (2017). Pengaruh Balance Exercise Terhadap Keseimbangan Dan Kekuatan Otot Lansia Dengan Resiko Jatuh Di Puskesmas Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli Tengah. Jurnal Ilmiah Ko, 1(2), 163-174 11. Sitthiracha, P., & Eungpinichpong, W. (2020). Ground Reaction Force Of Step Marching: A Pilot Study. International Journal of GEOMATE, 19(76), 104–109. https://doi.org/10.21660/2020.76.5538 12. Sitthiracha, P., Eungpinichpong, W., & Chatchawan, U. (2021). Effect of progressive step marching exercise on balance ability in the elderly: A cluster randomized clinical trial. International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(6), 1–16. https://doi.org/10.3390/ijerph18063146 13. Sudiartawan, I.W., Yanti, N.L.P.E., & Wijaya, A.A.N.T. (2017). Analisis Faktor Risiko Penyebab Jatuh pada Lanjut Usia. Jurnal Ners Widya Husada, Vol. 4, No. 3. 14. Susilo, W., Limyati, Y., & Gunawan, D. (2017). Risiko Jatuh pada Lansia Meningkat dengan Bertambahnya Usia dan Tidak Dipengaruhi Jenis Kelamin. Journal of Medicine and Health, Vol. 1, No. 6. 15. Swandari, A., Purwanto, B., & Sulistiawati. (2016). Pengaruh Senam Tai Chi Terhadap Peningkatan Kesimbangan Dinamis Pada Lanjut Usia. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol. 1, No. 1. 16. Qiu, F., Cole, M.H., Davids, K.W., Hennig, E.M., Silburn, P.A., Netscher, H. & Kerr, G.K (2012). Enhanced Somatosensory Information Decreases Postural Sway in Older People. ScienceDirect. 35(4), 630-635. https://doi.org/10.1016/j.gaitpost.2011.12.013

Bahasa Abstract

Seiring berjalannya usia, lansia akan mengalami proses degeneratif yang salah satu dampaknya akan menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan dalam menjaga keseimbangan pada lansia sehingga akan meningkatkan resiko jatuh. Untuk mengatasi resiko ini perlu diberikan latihan untuk meningkatkan keseimbangan dan kekuatan otot pada ektremitas bawah salah satunya dengan step marching exercise. Latihan ini memiliki gerakan mengangkat kaki secara bergantian dengan mengikuti irama atau ketukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas step marching exercise dalam mengurangi resiko jatuh pada lansia. Metode penelitian eksperimen menggunakan rancangan pre dan post test control group design dengan menggunakan 24 responden yang dibagi menjadi kelompok 1 (kontrol/plasebo) dan kelompok 2 (perlakuan/step marching exercise) dengan alat ukur berupa kuesioner Falls Efficacy Scale-International. Hasil pre dan post test kedua kelompok menggunakan Paired Sample T-test dimana kelompok 1 tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p = 0,191 sedangkan pada kelompok 2 terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p = 0,000. Pada uji beda kelompok 1 dan 2 menggunakan Independent Sample T-tes didapatkan hasil perbedaan yang signifikan dengan nilai selisih p = 0,000. Dapat disimpulkan bahwa step marching exercise efektif dalam mengurangi resiko jatuh pada lansia.

Recommended Citation

Ramdhetya, Jabbar Naufal Mr.; Suadnyana, Ida Ayu Astiti Ms.; Novianti, IGA Sri Wahyuni Ms.; and Mayun, I Gusti Ngurah Mr. (2023) "Efektivitas Step Marching Exercise Dalam Mengurangi Resiko Jatuh Pada Lansia," Jurnal Fisioterapi Terapan Indonesia or Indonesian Journal of Applied Physiotherapy: Vol. 2: Iss. 2, Article 11.
DOI: https://doi.org/10.7454/jfti.v2i2.1070
Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/jfti/vol2/iss2/11