•  
  •  
 

Jurnal Ekonomi Kependudukan dan Keluarga

Abstract

The transition of young workers to youth Not in Employment, Education, and Training (NEET) is part of the problems of employment and welfare of the Indonesian population during the COVID-19 pandemic. Using the 2019 and 2020 National Labor Force Survey (Sakernas) data, this study aims to explain the characteristics and determinants of young workers transitioning to unemployed and inactive NEET compared to remaining employed using multinomial logistic regression, in all and gender model. Most of the young workers who are transitioning into youth NEET are concentrated in Java. Gender, education, digitalization, internet, skills, employment status, and business fields significantly affect the transition of young workers to unemployed and inactive youth NEET. In addition, minimum wages and GRDP, also affect the transition to NEET. Specifically, transition to youth NEET in males are influenced by regional labor market conditions, while females are more influenced by demographic factors and human capital. This research implies the urgency of an education and training investment policy that focuses on digitalization for young workers. Furthermore, COVID-19 gives important lessons about the flexibility of the labor market for young people and the importance of gender-specific employment policies as well as ease of access in human capital investment for female.

Bahasa Abstract

Kesehatan dan kelangsungan hidup ibu saat kehamilan, persalinan, hingga masa nifas sangat penting dalam menentukan tumbuh kembang dan masa depan generasi yang dilahirkannya. Keseriusan global dalam upaya tersebut tertuang pada salah satu indikator SDGs, yaitu mengurangi rasio angka kematian ibu (AKI) hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup pada 2030. Namun, berdasarkan Long Form SP2020 Indonesia masih berada pada angka 189 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Papua dan Papua Barat menjadi dua provinsi dengan capaian AKI terburuk dengan angka masing-masing 565 dan 343 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Oleh karena itu, penelitian ini akan memberikan gambaran umum dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kematian maternal pada rumah tangga di Pulau Papua. Data yang digunakan bersumber dari Long Form SP2020 dan dimodelkan dengan regresi logistik biner firth. Hasilnya, diperoleh variabel yang signifikan memengaruhi kejadian kematian maternal pada rumah tangga di Pulau Papua adalah klasifikasi wilayah tempat tinggal, ukuran keluarga, jenis kelamin KRT, usia KRT, tingkat pendidikan KRT, dan sektor pekerjaan utama KRT. Pemerintah perlu memfokuskan program kesehatan maternal pada rumah tangga yang tinggal di wilayah perdesaan, rumah tangga berukuran kecil, memiliki kepala rumah tangga berpendidikan rendah, bekerja di sektor pertanian atau tidak bekerja, dan berusia tua.

Share

COinS