•  
  •  
 

Jurnal Ekonomi Kependudukan dan Keluarga

Abstract

The achievement of unmet need for family planning in the last two years has decreased from 14.7 percent in 2022 to 11.5 percent in 2023. However, that rate is still high because 2024 RPJMN target of unmet need for FP in Indonesia is 7.4 percent. The policies made by the government to reduce unmet need for FP are utilizing ICT and improving access to family planning services. Thus, this research aims to study the relationship between utilizing ICT and access with unmet need for FP in Indonesia. Based on data from 2017 IDHS, the analytical method used in this research are binary and multinomial logistic regression. The results show that the variable of ICT’s devices has a negative relationship with total unmet need for FP, for spacing, and limiting births. Internet has a positive relationship with total unmet need for FP and for spacing births, but negative relationship with unmet need for limiting births. Access to family planning services has a negative relationship with total unmet need for FP and for limiting births. So, it can be concluded that reducing the womens’s opportunities to have unmet need for FP can be done by utilizing ICT and access to FP services.

Bahasa Abstract

Capaian angka unmet need KB dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan dari 14,7 persen pada tahun 2022 menjadi 11,5 persen pada tahun 2023. Namun, angka tersebut masih tinggi mengingat target RPJMN 2024 untuk angka unmet need KB di Indonesia sebesar 7,4 persen. Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan angka unmet need KB adalah dengan pemanfaatan TIK serta meningkatkan akses ke pelayanan KB. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara pemanfaatan TIK dan akses ke pelayanan KB terhadap unmet need KB. Dengan bersumber data SDKI 2017, metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik biner dan multinomial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pemanfaatan perangkat TIK berhubungan negatif dengan unmet need KB total, untuk menjarangkan dan membatasi kelahiran. Penggunaan internet berhubungan positif dengan unmet need KB total dan untuk menjarangkan kelahiran, namun berhubungan negatif untuk membatasi kelahiran. Akses ke pelayanan KB berhubungan negatif dengan unmet need KB total dan untuk membatasi kelahiran. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa untuk menurunkan peluang wanita mengalami unmet need KB bisa dilakukan dengan cara meningkatkan pemanfaatan TIK dan akses ke pelayanan KB.

Share

COinS