•  
  •  
 

Abstract

Background: The government encouraged public health protection with self isolation policy as an effort to control Covid-19 on a wide scale and prevent an increase in occupation rate on health service facilities in order to quickly and effectively handling confirmed cases of Covid-19. Dwelling quality is a significant factor to ensure that self isolation can be carried out effectively since it is stated in public health theory that one of the factors that influences

a person's health status is dwelling quality.

Aims: This research aims to assess dwelling quality where self-isolation being carried out during Covid-19 in East Jakarta.

Methods: This research was conducted using qualitative research based on primary data sources collected through interviews, observation, and documentation. This research used non-probability sampling and snowball sampling, technique.

Results: The findings in this research indicate that dwelling in East Jakarta do not meet several qualification related to building density, components and spatial arrangement, air circulation and natural lighting, as well as the house yard.

Conclusion: Dwelling in East Jakarta where self isolation being carried out during Covid-19 pandemic are considered to be underqualified.

Bahasa Abstract

Latar Belakang: Pemerintah mendorong adanya perlindungan kesehatan masyarakat sebagai upaya untuk mengendalikan COVID-19 pada skala luas dan mencegah peningkatan beban fasilitas pelayanan kesehatan dalam bentuk isolasi mandiri di rumah pada unsur penanganan secara cepat dan efektif bagi kasus terkonfirmasi COVID-19. Kondisi hunian menjadi faktor yang pengaruhnya cukup signifikan untuk menjamin pelaksanaan isolasi mandiri di rumah dapat terlaksana dengan efektif karena dalam teori kesehatan masyarakat disebutkan bahwa salah satu faktor yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan seseorang adalah kondisi hunian.

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melakukan penilaian kualitas hunian yang menjadi tempat pelaksanaan isolasi mandiri di rumah pada masa pandemi COVID-19 di Jakarta Timur.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan sumber data primer yang dikumpulkan melalui kegiatan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan pelacakan sampel menggunakan teknik snowball sampling.

Hasil: Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hunian yang menjadi objek penelitian di Jakarta Timur belum dapat memenuhi beberapa indikator terkait tingkat kepadatan bangunan, komponen dan penataan ruang, sirkulasi udara dan pencahayaan alami di dalam ruangan, serta ketersediaan halaman.

Kesimpulan: Kualitas hunian yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan isolasi mandiri pada masa pandemi COVID-19 di Jakarta Timur dinilai masih kurang baik.

References

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2020). Pedoman Pengukuran Capaian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Berbasis Hasil (Outcome). Jakarta: Pokja PPAS Nasional.

Hidayat, R. (2018). Mengkaji Kesehatan Masyarakat Daerah “Urban” Jika Dilihat Dari Konteks Pemuda. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora, 4(4), pp 230-235.

Izzati, M. N., & Hayati, N. (2022). Pengelolaan Limbah Infeksius Rumah Tangga dalam Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 14(4), pp 177-184.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829 Tahun 1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona virus Disease 2019 (COVID19).

Miyauchi, M. & Nakajima, H. (2016). Determining an Effective UV Radiation Exposure Time for Vitamin D Synthesis in the Skin Without Risk to Health: Simplified Estimations from UV Observations. Photochemistry and Photobiology, 92(6), pp 863-869.

Miles, M. B. & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook. London: SAGE Publications.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Perhimpunan

Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia, & Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2022). Pedoman Tatalaksana COVID-19.

Rahardhiman, A., Yudhastuti, R., & Azizah, R. (2020). Microbiology Indoor Air Quality at Hospital During the COVID-19 Pandemic. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 12(1), pp 8992.

Rahmawati, D., Umilia, E., Idajati, H., & Fortuna, S. (2021). Rumah Sebagai Garda Terdepan Pertahanan Masyarakat Selama Pandemi COVID-19: Pengukuran Resiliensi Kawasan Permukiman di Indonesia. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 17(1), pp 94-107.

Sahadewa, S., Eufemia, Edwin, Ni Luh, & Shita. (2019). Hubungan Tingkat Pencahayaan, Kelembaban Udara, dan Ventilasi Udara dengan Faktor Risiko Kejadian TB Paru BTA Positif di Desa Jatikalang Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma, 8(2), pp 118-130.

Tosepu, R., Gunawan, J., Effendy, D. S., Ahmad, L. O. A. I., Lestari, H., Bahar, H., & Asfian, P. (2020). Correlation between weather and Covid-19 pandemic in Jakarta, Indonesia. Science of the Total Environment, 725, pp 1-4.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman.

Valenzuela-Levi, N., Echiburu, T., Correa, J., Hurtubia, R., & Muoz, J. C. (2021). Housing and Accessibility After The COVID-19 Pandemic: Rebuilding for Resilience, Equity, and Sustainable Mobility. Transport Policy, 109, pp 48-60.

Williams, D. R., Priest, N., & Anderson, N. B. (2016). Understanding associations among race, socioeconomic status, and health: Patterns and prospects. Health Psychology, 35(4), 407–411. https://doi.org/10.1037/hea0000242.

Share

COinS