Abstract
As a system of irrigation and traditional organization in Bali, Subak has functioned for centuries in collectively managing the equitable distribution of water resources. Its role as a socio-ecological institution is based on local values; it reflects the principles of collectivity and mutual cooperation, which align with the idea of socialism. However, agricultural modernization and the expansion of agrarian capitalism have caused a shift in collective work patterns within the Subak system. Based on this phenomenon, this article aims to examine these changes from a socialist perspective and their implications for the sustainability of the agricultural system in Bali. Using qualitative, literature-based methods, this study examines the socio-economic dynamics that influence Subak and the efforts of the Subak community to maintain this system amidst changing times. This study concludes with the finding that although the principle of collectivity within Subak still persists, market economic intervention has weakened the solidarity and independence of the Subak community.
References
Berkes, F. & Ross, H. 2013. Community Resilience: Toward an Integrated Approach Society & Natural Resources. An International Journal, 26(1), 5–20
Budaya. Sutawan, dkk. l984. Studi Perbandingan Subak dalam Sistem Irigasi non-PU dan Subak dalam Sistem Irigasi PU (Kasus Subak Timbul Baru dan Subak Celuk, Kab.Gianyar). Denpasar. Univ.Udayana.
Cole, S. 2012. A Political Ecology of Water Equity and Tourism: A Case Study From Bali. Analyze of Tourism Research, 39(2), 1221–-1241.
Johnson, Paul. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern (diterjemahkan oleh. Robert M.Z. Lawang). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Koentjaraningrat. 1984. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Lansing, J. S., & Kremer, J. N. 1993. Emergent Properties of Balinese Water Temple Networks: Coadaptation on a Rugged Fitness Landscape. American Anthropologist, 95(1), 97-114.
______. 2006. Perfect Order: Recognizing Complexity in Bali's Water Temple System. Princeton University Press.
Lorenzen, R. P. & Roth, D. 2015. Paradise Contested: Culture, Politics, and Changing Land and Water Use in Bali. The Asia Pacific Journal of Anthropology, 16(2), 99–105.
MacRae, G. S. & Arthawiguna, I. W. A. 2011. Sustainable Agricultural Development in Bali: Is the Subak an Obstacle, an Agent or Subject?. Human Ecology, 39(1), 11–20
Magnis-Suseno, Franz. 2001. Pemikiran Karl Marx, dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Marx, K. 1867. Das Kapital. Hamburg. Otto Meissner.
Ostrom, E. 1990. Governing the Commons: The Evolution of Institutions for Collective Action. Cambridge University Press.
Roth, D. & Sedana G. 2015. Reframing Tri Hita Kirana: From Balinese Culture to Politics. The Asia Pacific Journal of Anthropology, 16(2), 157–175
Sanderson, K Stephen, 1993. Sosiologi Makro, Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial. Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali.
Sedana, Gede. 2017. Transformasi Pertanian Subsistensi ke Pertanian Komersial: Kasus pada Pengembangan Pertanian Irigasi Air Tanah, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. dwijenAGRO Vol. 5 No. 1
Suda, I Ketut 1999. Keterlibatan Anak-Anak Usia Sekolah dalam Industri Kecil dan Industri Rumah Tangga: Studi Kasus di Desa Kedisan, Tegallalang, Gianyar. Tesis disampaikan pada Program Studi Kajian Budaya Universitas Udayana. Denpasar.
Sumarta, K. l992. Subak Inspirasi Manajemen Pembangunan Pertanian. Denpasar: Citra
Sutawan, 2004. Subak Mengalami Tantangan Globalisasi: Dalam Revitalisasi Subak Dalam Memasuki Era Globalisasi. ed. Gede Pitana dan Gede Setiawan AP. Denpasar. Andi Offset.
Wardha, I W. 1989. Subak Dari Segi Perkumpulan, Analisis Hasil Penelitian Arkeologi. Denpasar. Fak. Sastra, UNUD.
Wikandaru, Reno dan Budhi Cahyo. 2016. Landasan Ontologis Sosialisme. Jurnal Filsafat Nomor 1. Volume 26.
Windia, Wayan.dkk. 2015. Sistem Subak di Bali (Kajian Sosiologis). Udayana University Press, Denpasar
--
KPSP Setia Kawan. (n.d.). KPSP Setia Kawan – Koperasi Peternakan Sapi Perah Modern di Nongkojajar. diakses pada tanggal 25 Februari 2025 https://kpspsetiakawan.com
ZEN-NOH. (n.d.). The JA Group | Our Cooperatives diakses pada tanggal 25 Februari 2025 https://www.zennoh.or.jp/english/cooperatives/jagroup.html?utm
Bahasa Abstract
Sebagai sebuah sistem dalam irigasi dan organisasi tradisional di Bali, Subak telah berfungsi selama berabad-abad dalam mengelola pemerataan sumber daya air secara kolektif. Peran subak dalam bentuk institusi sosial-ekologis didasarkan pada nilai kelokalan; dimana subak mencerminkan prinsip-prinsip kolektivitas dan gotong royong yang selaras dengan gagasan sosialisme; akan tetapi, modernisasi pertanian dan ekspansi kapitalisme agraria telah menyebabkan pergeseran dalam pola kerja kolektif dalam sistem subak. Berdasarkan fenomena tersebut, artikel ini bertujuan untuk menelaah perubahan tersebut dalam perspektif sosialisme serta implikasinya terhadap keberlanjutan sistem pertanian di Bali. Dengan menggunakan metode kualitatif berbasis literatur, penelitian ini mengkaji dinamika sosial-ekonomi yang berpengaruh terhadap subak serta upaya komunitas krama subak dalam mempertahankan sistem ini di tengah perubahan zaman. Perjalanan studi ini berakhir pada sebuah temuan bahwa meskipun prinsip kolektivitas dalam subak masih bertahan, namun intervensi ekonomi pasar telah melemahkan aspek solidaritas dan kemandirian komunitas krama subak.
Recommended Citation
Destishinta, Lucia Yerinta and Priadiantoro, Budhi Cahyo
(2025)
"SOSIALISME DALAM UTOPIA SUBAK: PERGESERAN DAN KRISIS NILAI KOLEKTIVITAS DI ERA BALI MODERN,"
Multikultura: Vol. 4:
No.
4, Article 7.
DOI: 10.7454/multikultura.v4i4.1197
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/multikultura/vol4/iss4/7
Included in
Agricultural and Resource Economics Commons, Epistemology Commons, Social and Cultural Anthropology Commons