•  
  •  
 

Abstract

Film is a form of visual art that can shape public perceptions of various aspects of life, including social and cultural issues. One of the recurring themes in film is colonialism, which often represents issues such as racism and social stratification. These themes are reflected in the film Zoete Dromen (2023), directed by Ena Sendijarević, with a runtime of 1 hour and 42 minutes. The film narrates a conflict over inheritance within a sugar plantation-owning family, in which the entire estate is left to a child born from a relationship with a concubine. The research problem addressed in this study is: how is the representation of social stratification constructed in the film Zoete Dromen (2023) by Ena Sendijarević? The aim of this study is to describe the general depiction of social stratification in Zoete Dromen (2023) by analyzing the dialogue and visual elements among the characters. This research employs a descriptive qualitative method. It is grounded in Max Weber’s concept of social stratification, particularly his definitions of social class, social honor, and power. The concept of social stratification is further supported by Stuart Hall’s theory of cultural representation through the constructionist approach. The findings of this study indicate that the film portrays power as the central element of social relations, representing indigenous identity through language, symbols, and power dynamics. This research contributes to a deeper understanding of indigenous identity within the broader framework of social stratification as depicted in the film Zoete Dromen (2023).

References

Sendijarevic, E. (2023). Sweet Dreams. Retrieved from letterboxd.com: https://letterboxd.com/film/sweet-dreams-2023/

Buku

Baay, Reggie. (2017). Nyai dan Pergundikan di Hindia Belanda. Jakarta: Komunitas Bambu

Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2018). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Approaches (4th ed.). SAGE Publications.

Hall, S. (1997). The Work Of Representation. Dalam S. Hall, REPRESENTATION: CULTURAL REPRESENTATIONS AND SIGNIFYING PRACTICES (hal. 15-28). SAGE Publications Ltd.

Hall, S. (1990). Cultural identity and diaspora. In J. Rutherford (Ed.), Identity: Community, culture, difference (pp. 222-237). Lawrence & Wishart.

Hall, S. (1996). The question of cultural identity. In S. Hall, D. Held, D. Hubert, & K. Thompson (Eds.)

Hellwig, T. (1994). Adjustment and Discontent: Representations of Women in the Dutch East Indies. Windsor, Ont. : Netherlandic Press.

Hellwig, Tineke. (2007). Citra Kaum Perempuan di Hindia Belanda. Jakarta: Yayasan Obor.

Koch, D.M.G."Indisch koloniale vraagstukken : verzamelde opstellen . 1". z.u.1919. Geraadpleegd op Delpher op 18-02-2025, https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB02:100002429:00007

Patton, M. Q. (2015). Qualitative Research & Evaluation Methods (4th ed.). SAGE

Publications.

Storey, John. 2021. Cultural Theory and Popular Culture: An Introduction (9th ed.)

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : ALFABETA.

Weber, M. (1978). Economy And Society. London: Harvard University Press.

Sumber Internet

Grotto, B. (2023, October). Review of Sweet Dreams. Diakses pada 19 September 2024 dari imdb.com: https://www.imdb.com/review/rw9378419/?ref_=tt_urv.

heretic. (2023). Sweet Dreams. Diakses pada 19 September 2024 dari heretic.gr: https://heretic.gr/film/sweet-dreams/

Kiang, J. (2023). 'Sweet Dreams’ Review: A Gorgeous, Sardonic Portrait of Colonial Decline. Diakses pada 24 September 2024 dari Variety: https://variety.com/2023/film/reviews/sweet-dreams-review-1235704065/

Mintzer, J. (2023, Agustus). Sweet Dreams’ Review: A Surreal Satire Exploring Dutch Colonialism in Indonesia. Diakses pada 20 September 2024 dari The Hollywood Reporter: https://www.hollywoodreporter.com/movies/movie-reviews/sweet-dreams-review-1235551688/

Jurnal

Geurts, P.H., Anna. (2023) Tragic and Ironic Transformations of a Former Working-Class

Girl's Writings: Presenting Neel Doff's Keetje Trilogy (1911-1921) in Book, Film, and Song in the 1970s. Tijdschrift voor Genderstudies. Volume 26, Issue 2, June 2023. 120 - 140. Amsterdam University Press. https://doi.org/10.5117/TVGN2023.2.002.GEUR

Itafarida, S. (2006). Adaptasi dari Karya Sastra ke Film: Persoalan dan Tantangan. 149-156.

Kellner, D., & Share, J. (2005). Toward Critical Media Literacy: Core concepts, debates, organizations, and policy. Discourse: Studies in the Cultural Politics of Education, 26(3), 369–386. https://doi.org/10.1080/01596300500200169

LM. Muniroh, Sutiyah, DA, Kurniawan. (2023). Peranan Nyai Dalam Akulturasi Budaya Jawa-Belanda Tahun 1870-1942). Jurnal Candi: Pendidikan dan Penelitian Sejarah. Volume 23, Issue 2, September 2023. 50-75. ISSN 2086-2717.

Raben, R. (2020). Colonial shorthand and historical knowledge: Segregation and localisation

in a Dutch colonial society. Journal of Modern European History, 18(2), 177-193. https://doi.org/10.1177/1611894420910903 (Original work published 2020)

Tugas Akhir

Apriyani, R. N. (2020). Representasi Kesenjangan Sosial Masyarakat Kelas Atas dan Bwah dalam Film Gisaengchung. Depok.

Aulia, C. (2022). Representasi Kesenjangan Kelas Sosial dalam Film Серебряные Коньки (Serebryanye Konki) ‘Sepatu Luncur Perak’ . Depok.

Ramadhan, F. I. (2024). Representasi Rasisme Pada Masa Kolonialisme Hindia Belanda dalam Film “Max Havelaar” (1976): Kajian Semiotika. Depok.

Tamarine, A. (2024). Representasi Budaya Jawa dalam Film Dokumenter Ze Noemen Me Baboe. Depok.

Yayang. (2022). Representasi Kesenjangan Sosial dalam Film Isi & Ossi (2020). Depok.

Bahasa Abstract

Film adalah karya seni visual yang bisa membentuk persepsi masyarakat tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk isu sosial dan budaya. Salah satu tema yang sering diangkat dalam film adalah kolonialisme, yang kerap merepresentasikan isu seperti rasisme dan stratifikasi sosial. Isu ini direfleksikan dalam film Zoete Dromen (2023) karya Ena Sendijarevic yang berdurasi 1 Jam 42 menit. Film ini menceritakan tentang konflik warisan dalam keluarga pemilik perkebunan gula, ketika seluruh harta diwariskan kepada anak dari hubungan dengan seorang selir. Masalah penelitian ini adalah bagaimana representasi stratifikasi sosial dalam film Zoete Dromen (2023) karya Ena Sendijarevic dikonstruksikan? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gambaran umum stratifikasi sosial dalam film Zoete Dromen (2023) dengan meneliti elemen dialog dan visual antar karakter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan konsep stratifikasi sosial oleh Max Weber mengenai definisi kelas sosial, kehormatan sosial, dan kekuasaan. Konsep stratifikasi sosial didukung oleh teori Stuart Hall tentang representasi budaya melalui pendekatan konstruksionis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa film ini menunjukkan kekuasaan menjadi inti dari relasi sosial yang merepresentasikan identitas pribumi melalui bahasa, simbol, dan relasi kuasa. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman lebih mendalam tentang identitas pribumi dalam gambaran umum stratifikasi sosial dalam film Zoete Dromen (2023).

Download

Share

COinS