•  
  •  
 

Abstract

Bogor railway station is a railway building in the city of Bogor that has played a role in community activities since the 19th century. This research uses an industrial archaeology approach in reconstructing social and economic activities as well as the development of railway technology and operations. This research was conducted through seven stages, namely formulation, implementation, data collection, data processing, data analysis, data interpretation, and publication. This research produced an overview of railway activities such as the development of locomotive types, the division of social classes at the station, as well as the political, tourism, and economic influences of this station.

References

Bailey, M. (2005). The History of Tracks and Trains: A Lesson in Joined-up Thinking.Proceedings of the Institution of Civil Engineers - Civil Engineering, 158(3), 134–142. https://doi.org/10.1680/cien.2005.158.3.134

Balai Arkeologi Jawa Barat, & Hermawan, I. (2020). Transportasi Di Tatar Sunda. Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat, 145–153. https://doi.org/10.24164/prosiding.v3i1.17

Bán, D. (2007). The Railway Station in the Social Sciences. The Journal of Transport History. Brinkman’s Cultuur-Adresboek voor Nederlandsch-Indië: 1937. (1937). Brinkman’s Advertentie-Bureau.

Buys, M. (1891). Batavia Buitenzorg en de Preanger.

Chef der 4e Afdeeling Staatsspoorwegen. (1894). Verzameling Der Circulaires Westerlijnen Staatsspoorwegen Op Java.

Ditjen KA. (2020). Buku Informasi Perkeretaapian 2020. Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Effendy, Q. R. R. (2020). Stasiun Kereta Api Sukabumi, Jawa Barat, Akhir Abad Ke-19—Awal Abad Ke-20 Dalam Perspektif Arkeologi Industri.

Fadila, R. D. (2012). Perkembangan Tata Kota Bogor Dari Abad Ke-18 Hingga Abad Ke-20. Freeman, M. (1999). The Railway as Cultural Metaphor: ‘What Kind of Railway History?’ Revisited. The Journal of Transport History, 20(2), 160–167. https://doi.org/10.7227/TJTH.20.2.5

Gwyn, D. (2010). Editorial: Railway Archaeology. Industrial Archaeology Review, 32(2), 75–76. https://doi.org/10.1179/174581910X12817815916320

Hadi, G. R. D. (2013). Stasiun Kereta Api Tanjung Priok, Jakarta Tahun 1925-1942, Sebuah Kajian Arkeologi Industri.

Hale, C. (2013). History and prospects of the rail station. Journal of Urbanism: International Research on Placemaking and Urban Sustainability, 6(1), 72–91. https://doi.org/10.1080/17549175.2013.765905

Hariyadi, I. M., Basir, E., Pratiwi, M. I., Ubaidi, E., & Sukmono, E. (2016). Arsitektur BangunanStasiun Kereta Api di Indonesia.

Hermawan, I. (2014). Kereta Api Mengurai Kebuntuan Transportasi Di Pulau Jawa. Lasmiyati. (2017). Transportasi Kereta Api Di Jawa Barat Abad Ke-19 (Bogor-Sukabumi-

Bandung). Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 9(2), 197. https://doi.org/10.30959/patanjala.v9i2.21

Madani, A. R., Purnengsih, I., & Apriani, H. (2024). Perancangan film dokumenter menguak sejarah stasiun Bogor. Cipta, 2(3), 374-397.

Mokyr, J. (1998). The Second Industrial Revolution, 1870-1914.

Muktiono, A., Mahfud, B., Jatiwaringin, K. U., & Gede, P. (2022). Kajian Estetika Pada Fasad Bangunan Stasiun.

Nurhayat, W. (2011). Bon-Bon: Kereta Api Listrik Batavia-Buitenzorg 1925-1942.

Palmer, M., & Neaverson, P. (2005). Industrial archaeology: Principles and practice (1. publ., [Nachdr.]). Routledge.

Prayogo, Y. B., Prabowo, Y. S., & Radityo, D. (2017). Kereta Api Di Indonesia: Sejarah Lokomotif Uap (Cetakan I). JB Publisher.

Prilia, B. (2017). Analisis karakteristik gaya indische empire pada gedung Stasiun Bogor. Randall, G. C. (1945). Rail Transport. Army Transportation Journal, 1(7), 34–48. JSTOR. Ransom, P. J. G. (Philip J. G. (1981). The Archaeology of Railways.

Reitsma, S. A. (1925). Boekoe Peringetan dari Staatsspoor en Tramwegen Di Hindia Belanda 1875-1925.

Sari, A. W. (2022). Perkembangan Pariwisata Di Buitenzorg (bogor), Jawa Barat: ‘S Lands Plantentuin (kebun Raya Bogor) Dan Arus Turisme 1908-1942.

Schivelbusch, W. (2014). The Railway Journey: The Industrialization of Time and Space in the Nineteenth Century. University of California Press.

Sharer, R. J., & Ashmore, W. (2003). Archaeology; Discovering Our Past—Sharer & Ashmore. Subarkah, I. (1981). Jalan Kereta Api.

Susatya, R. (2008). Pengaruh Perkeretaapian Di Jawa Barat Pada Masa Kolonial. Tutasqiyah, N., Rohmadi, A. F., Na, N., & Amanta, A. L. (2023). Dampak Penjajahan Belanda Terhadap Struktur Sosial Di Indonesia.

Zakaria, M. M. (2010). Kota Bogor: Studi tentang perkembangan ekologi kota abad ke-19 hingga ke-20 ([Cet. 1.]). Sastra Unpad Press, Fakultas Sastra, Universitas Padjadjaran.

Bahasa Abstract

Stasiun kereta api Bogor merupakan bangunan perkeretapian di kota Bogor yang berperan dalam aktivitas masyarakat sejak abad ke-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan arkeologi industri dalam merekonstruksi aktivitas sosial, ekonomi serta perkembangan teknologi dan operasional perkeretapian. Penelitian ini dilakukan melalui tujuh tahapan yaitu formulasi, implementasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, penafsiran data, dan publikasi. Penelitian ini menghasilkan gambaran kegiatan perkeretapian seperti perkembangan jenis lokomotif, pembagian kelas sosial pada stasiun, serta pengaruh politik, pariwisata, dan ekonomi dari stasiun ini.

Download

Share

COinS