PENGGUNAAN RETORIKA DALAM PIDATO PENGUNDURAN DIRI MIKHAIL GORBACHEV: KAJIAN WACANA KRITIS NORMAN FAIRCLOUGH

Authors

Muhammad Shanneva Raynadi, Program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas IndonesiaFollow

Abstract

This study analyzes the use of rhetoric in Mikhail Gorbachev's resignation speech on December 25, 1991, using one of Norman Fairclough's Critical Discourse Analysis (CDA) approach, namely rhetorical aspect. This speech marked the dissolution of the Soviet Union and reflected the socio-political changes during Gorbachev's leadership, particularly concerning glasnost (openness) and perestroika (restructuring) policies. Through an analysis of Aristotle's five rhetorical elements—inventio, dispositio, elocutio, memoria, and pronuntiatio—this study finds that Gorbachev employed rhetorical strategies to reframe his reform ideas, establish credibility, and influence public perception of the ongoing political transition. The findings indicate that the speech was not merely a formal declaration but also a political communication tool aimed at reinforcing the legitimacy of his reforms and shaping public opinion.

References

Aristotle. (2007). On Rhetoric: A Theory of Civic Discourse (Translated by George A. Kennedy). Oxford: Oxford University Press.

Arkhangelsky, A. (2020). Ecce homo sovieticus: Decades after the end of the Soviet Union, Russians are still plagued by totalitarianism. It’s getting worse. Index on Censorship, 49(3), p. 52-55. https://remote-lib.ui.ac.id:2075/10.1177/0306422020958285

Arsip Kanal. (2023). Pidato Pengunduran Diri Mikhail Gorbachev sebagai Presiden Uni Soviet (1991). Video YouTube, https://www.youtube.com/watch?v=FO00syyvWes

Fairclough, N. (2010). 2nd ed. Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. New York: Routledge.

Faturahman, I. & Muflih, R. (2022). Analisis Retorika Dalam Pidato Presiden Joko Widodo Pada Pelantikan Presiden Tahun 2019 di Channel Youtube Humas Sekretariat Presiden Republik Indonesia. Pantarei: Jurnal Ilmu Komunikasi, https://jom.fikom.budiluhur.ac.id/index.php/Pantarei/article/download/815/669/

Larson, D. W., & Shevchenko, A. (2010). Redrawing the Soviet power line: Gorbachev and the end of the Cold War. In E. R. May, R. Rosecrance, & Z. Steiner (Eds.), History and Neorealism (pp. 267–306). chapter, Cambridge: Cambridge University Press.

Setiawan, H. P. (2007). Analisis Wacana Pidato Lenin Что Такое Советская Власть/ Čto Takoe Sovetskaja Vlast'/ Apa Itu Kekuasaan Soviet’ (Skripsi, Universitas Indonesia).

Vanhala-Aniszewski, M., & Siilin, L. (2013). The Representation of Mikhail Gorbachev in the Twenty-first Century Russian Media. Europe-Asia Studies, 65(2), 221–243. http://www.jstor.org/stable/23438673

Warman, S. R. (2016). Reaksi Pemerintah Rusia Terhadap Referendum Krimea Melalui Pidato Kenegaraan Presiden Vladimir Putin (Skripsi, Universitas Indonesia)

Bahasa Abstract

Penelitian ini menganalisis penggunaan retorika dalam pidato pengunduran diri Mikhail Gorbachev pada 25 Desember 1991 dengan menggunakan salah satu pendekatan dari Analisis Wacana Kritis (AWK) Norman Fairclough, yakni aspek retorika. Pidato ini menandai berakhirnya Uni Soviet dan mencerminkan perubahan sosial-politik yang terjadi selama masa kepemimpinan Gorbachev, khususnya terkait kebijakan glasnost (keterbukaan) dan perestroika (restrukturisasi). Melalui analisis lima unsur retorika Aristoteles—inventio, dispositio, elocutio, memoria, dan pronuntiatio—penelitian ini menemukan bahwa Gorbachev menggunakan strategi retoris untuk membingkai ulang gagasan reformasinya, membangun kredibilitas, dan memengaruhi persepsi publik terhadap transisi politik yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pidato ini tidak hanya sebagai pernyataan resmi, tetapi juga sebagai alat komunikasi politik yang bertujuan memperkuat legitimasi kebijakan reformasi dan mengarahkan opini publik.

Recommended Citation

Raynadi, Muhammad Shanneva (2025) "PENGGUNAAN RETORIKA DALAM PIDATO PENGUNDURAN DIRI MIKHAIL GORBACHEV: KAJIAN WACANA KRITIS NORMAN FAIRCLOUGH," Multikultura: Vol. 4: No. 2, Article 3.
DOI: 10.7454/multikultura.v4i2.1156
Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/multikultura/vol4/iss2/3