Abstract
This research aims to describe expressive speech as an expression of politeness and impoliteness with moral values, which children learn during development. The data in this study used 42 expressive speeches of characters in the collection of fairy tales Jam Beker Raksasa & 9 Dongeng Seru Lainnya by Dian Kristiani. This research uses a qualitative approach through the analysis of Leech's politeness principle (1993), Leech's politeness scale (1993), Culpeper's impoliteness strategy (1996), and Linda and Eyre's moral values (1993). This research shows that expressive speech in this book uses more forms of impoliteness. Of the 42 expressive speeches, the researcher found 26 forms of impoliteness and 16 of politeness. In addition, the implications of using a form of politeness contain more moral values, respect, kindness, and friendliness, than impoliteness. Based on the data, the researcher found the strategy of direct impoliteness, violation of the approbation maxim, violation of the indirectness scale, fulfillment of the modesty maxim, fulfillment of the cost-benefit scale, and moral values of being.
References
Austin, J. L. (1975). How to do things with words. Harvard university press.
Bertens, K. (1993). Etika K. Bertens (Vol. 21). Gramedia Pustaka Utama.
Brown, P. (1987). Politeness: Some universals in language usage (Vol. 4). Cambridge University Press.
Culpeper, J. (1996). Towards an anatomy of impoliteness. Journal of pragmatics, 25(3), 349-367.
Cruse, A. (2013). Meaning in Language: An Introduction to Semantics and Pragmatics. Oxford: Oxford University Press.
Eelen, G. (2001). A critique of politeness theories. Manchester: St. Jerome Publishing.
Eyre, R., & Eyre, L. (2010). Teaching your children values. Simon and Schuster.
Gunarsa, S. D. (1982). Dasar dan teori perkembangan anak. BPK Gunung Mulia.
Hurlock, Elizabeth B. (1978). Child Development. 6th ed. McGraw-Hill, Kogakusha, Tokyo.
Inggridwati, K., dkk. (2008). Perkembangn Belajar Peserta Didik. Jakarta: Dirjen Dikti, 2008
Kushartanti, B. (2009). Strategi kesantunan bahasa pada anak-anak usia prasekolah: mengungkapkan keinginan. Linguistik Indonesia27, 2, 257-270.
Kushartanti, dkk. (2005). Pesona Bahasa. Langkah awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Knowles, M., & Malmkjaer, K. (2002). Language and Control in Children's Literature (1st ed.). Routledge. https://doi.org/10.4324/9780203419755.
Leech, Geoffrey. 1983. Principles of Pragmatics. London: Longman.
Leech, G. N. (1993). Principles of Pragmatics. London: Cambridge University Press.
Leech, G. (2007). Politeness: Is there an East-West divide?. Journal of Politeness Research: Language, Behavior, Culture, 3(2).
Nugroho, R., Wardiani, R., & Setiawan, H. (2021). Kesantunan Berbahasa dalam Percakapan Antarmahasiswa Semester Delapan STKIP PGRI Ponorogo. Jurnal Bahasa dan Sastra, 8(1).
Osman, W. R. H. M., & Wahab, H. A. (2018). Kesantunan Berbahasa Kaunselor Pelatih dalam Sesi Kaunseling. GEMA Online Journal of Language Studies, 18(1).
Papafragou, A. (2018). Pragmatic development. Language learning and development, 14(3), 167-169.
Papalia, D. E., Olds, S., & Feldman, R. D. (2008). Human Development (Psychology of Development). Jakarta: Prenada Media Group.
Percival, N. M., & Pulford, B. D. (2020). Do say “thank you”: verbal expressions of politeness and gratitude influence interpersonal perceptions. The Journal of General Psychology, 147(3), 228-243.
Pratiwi, Yunita. R. (2024). Tindak Tutur Direktif Bahasa Jepang Dewasa dan Anak-Anak dalam Anime Gakuen Babysitters. Tugas Akhir. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Searle, J. R. (1969). Speech acts: An essay in the philosophy of language. Cambridge University.
Yunus, Y. F. (2020). Bentuk Kesantunan Berbahasa pada Tindak Tutur Anak di Kalibone Kelurahan Bonto Langkasa Kecamatan Minasate’ne Kabupaten Pangkep. Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(1), 47-56.
Zalmi, R. Y., & Mahyuddin, N. (2021). Analisis kesantunan berbahasa anak pada buku cerita bergambar di taman kanak-kanak. Jurnal Golden Age, 5(2), 482-492.
Zed, M. (2008). Metode penelitian kepustakaan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Bahasa Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan tuturan ekspresif sebagai ungkapan kesantunan dan ketidaksantunan dalam kaitannya dengan nilai moral, yang dipelajari oleh anak-anak dalam proses perkembangan mereka. Data dalam penelitian ini menggunakan 42 tuturan ekspresif tokoh-tokoh dalam kumpulan dongeng Jam Beker Raksasa & 9 Dongeng Seru Lainnya karya Dian Kristiani. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui analisis prinsip kesantunan Leech (1993), skala kesantunan Leech (1993), strategi ketidaksantunan Culpeper (1996), dan nilai moral Linda dan Eyre (1993). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tuturan ekspresif dalam buku ini lebih menggunakan bentuk ketidaksantunan. Dari 42 tuturan ekspresif, ditemukan 26 bentuk ketidaksantunan dan 16 bentuk kesantunan. Selain itu, implikasi penggunaan bentuk kesantunan lebih banyak memuat nilai moral, yang berupa sikap hormat, kebaikan, dan keramahan, dibandingkan dengan bentuk ketidaksantunannya. Berdasarkan data, ditemukan strategi ketidaksantunan secara langsung, pelanggaran maksim pujian, pelanggaran skala ketidaklangsungan, pemenuhan maksim kerendahan hati, pemenuhan skala kerugian dan keuntungan, dan nilai moral keberadaan (values of being).
Recommended Citation
Tampubolon, Nesti Magdalena and Kushartanti, Kushartanti
(2025)
"TUTURAN EKSPRESIF SEBAGAI UNGKAPAN KESANTUNAN DAN KETIDAKSANTUNAN DALAM KUMPULAN DONGENG UNTUK ANAK,"
Multikultura: Vol. 4:
No.
1, Article 10.
DOI: 10.7454/multikultura.v4i1.1149
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/multikultura/vol4/iss1/10