Abstract
Wisata halal menjadi peluang bisnis menjanjikan yang tidak bisa luput dari perhatian para pelaku industri pariwisata. Baik negara-negara Muslim maupun negara-negara non-Muslim berusaha menawarkan layanan dan produk wisata halal untuk memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim dan menjadi ‘tujuan wisata ramah Muslim’. Tak ingin melawan arus tren, Korea Selatan (selanjutnya Korea) ikut memberikan perhatian besar terhadap wisata halal. Dikarenakan kelompok wisatawan Muslim terbanyak yang datang ke Korea berasal dari Indonesia dan Malaysia, Korea telah memfokuskan wisata halalnya khususnya kepada wisatawan Muslim dari Asia Tenggara. Mengingat tujuan New Southern Policy (NSP - Kebijakan Baru ke Arah Selatan) untuk meningkatkan hubungan Korea dengan negara-negara ASEAN dan antusiasme Korea untuk mempromosikan wisata halalnya terutama pada Muslim dari Asia Tenggara, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prospek wisata halal di Korea. Mengingat konsumerisme agama, perkembangan wisata halal Korea di masa lalu, dan penargetan wisatawan Muslim Asia Tenggara, pemberlakuan NSP berprospek dapat menyambut lebih banyak wisatawan Muslim Indonesia dan Malaysia yang dapat meningkatkan perkembangan wisata halal di Korea.
Recommended Citation
Burhan, Ph.D, Amelia
(2024)
"DISKUSI TREN WISATA HALAL DAN NEW SOUTHERN POLICY DI KOREA SELATAN: PROMOSI, PROSPEK, DAN KONSUMERISME AGAMA,"
Multikultura: Vol. 3:
No.
2, Article 6.
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/multikultura/vol3/iss2/6
Included in
Other Languages, Societies, and Cultures Commons, Philosophy Commons, South and Southeast Asian Languages and Societies Commons