•  
  •  
 

Abstract

Studi geoarkeologi adalah pendekatan interdisiplin dalam penelitian arkeologi yang memungkinkan kita memahami bagaimana proses alam dapat mempengaruhi sebuah situs arkeologi dan bagaimana pula kita dapat merekonstruksi konteks lingkungan kuno dari sebuah situs arkeologi. Pendekatan ini sangat efektif dalam bidang arkeologi maritim, mengingat wilayah pesisir terus mengalami perubahan lingkungan baik karena faktor alam maupun antropis. Kepulauan Indonesia merupakan wilayah yang menarik untuk menerapkan pendekatan geoarkeologi dalam arkeologi maritim mengingat banyaknya sisa-sisa perahu yang ditemukan di daratan dan perubahan geomorfologi berkelanjutan terkait aliran air yang terjadi selama Kala Holosen. Artikel ini menyajikan hasil penerapan pendekatan tersebut di atas pada kasus perahu Punjulharjo yang memiliki pertanggalan dari abad ke-7 M dan di temukan pertama kali dalam konteks sebuah situs berupa daratan

References

Akbar, Ali et al. (2019). Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Situs Perahu Kuno di Desa Lambur I, Kecamatan Muara Sabak Timur. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.

Angelucci, A., Palmerini, V.(1964). Studio sedimentologico delle sabbie rosse di Piverno (Lazio sud-occidentale). Geologica Romana 3, 203-226.

Blott, S. J., & Pye, K. (2001). GRADISTAT: a grain size distribution and statistics package for the analysis of unconsolidated sediments. Earth Surface Processes and Landforms 26(11), 1237-1248.

Cooper, F.G. (1929). Munsell manual of color. Defining and explaining the fundamental characteristics of color. Munsell Color Company, Inc., Baltimora, Maryland.

Delgado, J. P. (2013) Ships on Land, in eds. Ben Ford, Donny L. Hamilton, and Alexis Catsambis, The Oxford Handbook of Maritime Archaeology, Oxford: Oxford University Press, 182-191.

Folk, R.L., & Ward, W.C. (1957). Brazos river: a study in the significance of grain size parameters. Journal of Sedimentary Petrology 27(1), 3-26.

Graham, D.J., & Midgley, N.G. (2000). Technical communication. Graphical representation of particle shape using triangular diagrams: Earth Surface Processes and Landforms 25, 1473–1477.

Horridge, G. A. (1985) The Prahu: Traditional Sailing Boat of Indonesia. Singapore: Oxford University Press.

Koestoro, et al. (2017). Laporan Penelitian Arkeologi Ekskavasi di Perahu Kuno di Pantai Lancang Kuning, Lagoi, Pulau Bintan, Prov. Kepulauan Riau. Balai Arkeologi Sumatera Utara.

Masruri, Ahmad Bukhori. (2021). "Jati, Juwana, dan Jung Jawa: Geohistoris Pegunungan Kendeng dan Selat Muria". Dalam Masruri, Bukhori. Benantara, Bentang Alam dalam Gelombang Sejarah Nusantara (dalam bahasa Indonesia) (edisi ke-1). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 82. ISBN 9786024816551

Lacsina, L. (2016) Examining Pre-colonial Southeast Asian Boatbuilding: An Archaeological Study of the Butuan Boats and the Use of Edge-joined Planking in Local and Regional Construction Techniques. Unpublished PhD thesis, Department of Archaeology, School of Humanities and Creative Arts, Faculty of Education, Humanities and Law, Flinders University, South Australia.

Liebner, H. (2014) The Siren of Cirebon: A Tenth-Century Trading Vessel Lost in the Java Sea. Unpublished PhD thesis, East Asian Studies, School of Modern Languages and Cultures, The University of Leeds, Leeds.

Manguin, P.-Y. (1985) Sewn-plank craft of Southeast Asia. Sewn Plank Boats: Archaeological and Ethnographic papers based on those presented to a conference at Greenwich in November, 1984, Oxford, Great Britain: B.A.R.

Manguin, P.‐Y., (2019), Sewn Boats of Southeast Asia: the stitched‐plank and lashed‐lug tradition. IJNA 48, 400-415.

Mithen, Steven (2004). After the Ice: a global human history, 20.000–5.000 BC. Cambridge MA: Harvard University Press. ISBN 0-674-01570-3.

Mochtar, A. S. (2018). The seventh-century Punjulharjo boat from Indonesia: A study of the early Southeast Asian lashed-lug boatbuilding tradition [Flinders University]. https://flex.flinders.edu.au/file/5b8a6d45-1c8d-4a10-9647- e24526ef1714/1/ThesisMochtar2018.pdf

Partanda Koestoro, L., Supriyadi Suhadi, S., Purnawibowo, S., Restiyadi, A., Siahaan HH, P., Nawitu Syahra, U., Ginting, P., Husni, H. (2017). Ekskavasi perahu kuna di Pantai Lancang Kuning, Lagoi, Pulau Bintan Prov. Kepulauan Riau. Kementarian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pernelititan Arkeologi Nasional. Balai Arkeologi Sumatera Utara.

Priyanto, W. A. (2020). Conservation Research and Treatment Programs: Case Study of Ancient Boat Site in Rembang Regency.The MUA Collection, accessed September 23, 2020, http://www.themua.org/collections/items/show/1263.

Purnawibowo, S. & Mochtar, A. (2020). Analisis Teknologi Pembuatan Perahu pada Temuan Sisa Perahu Kuno dari Abad VII M di Situs bongal, Pantai Barat Sumatra Utara. KALPATARU, Majalah Arkeologi 30(2), 99–112.

Purnawibowo, S. & Restiyadi, A. (2020). Identifikasi Tinggalan Arkeologi Maritim di Situs Bukit Bongal, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Balai Arkeologi Provinsi Sumatra Utara.

Ronquillo, W. P. (1987) The Butuan archaeological finds: Profound implications for Philippines and Southeast Asian prehistory. Man and Culture in Oceania 3 (Special Issue):71–78.

Siswanto, Abbas, N. (2010), Ringkasan Hasil Penelitian Situs Perahu Punjulharjo, Kabupaten Rembang, Varuna Jurnal Arkeologi Bawah Air, Direktorat Peninggalan Bawah Air, Direktorat Jenderal Sejarah Dan Purbakala, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Indonesia.

Widiatmoko, A, Wijianto & Widodo, S. (1998). Laporan Ekskavasi Penyelamatan Perahu Kuno, Situs Lambur, Desa Lambur I, Kecamatan Muara Sabak, Kabupaten Tanjungjabung. Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, dan Bengkulu

Van Bemmelen, Reinout Willem (1949). Geology of Indonesia. Den Haag: Government Printing Office. ISBN 9789024711741.

Voris H. K. (2000) Maps of Pleistocene Sea Levels in South East Asia: Shorelines, River Systems, Time Durations, Journal of Biogeography, 27, pp. 1153-68.

Share

COinS