•  
  •  
 

Abstract

Pemerintah Jepang melakukan berbagai upaya untuk mempromosikan pariwisata. Anime merupakan salah satu bentuk dari budaya populer yang berperan sebagai media promosi oleh pemerintah Jepang dalam upaya tersebut. Salah satunya adalah anime Yuru Camp yang diluncurkan pada tahun 2018. Yuru Camp adalah anime yang bertema kemah dan kegiatan outdoor pada musim dingin. Anime ini menstimulus penontonnya untuk berkunjung ke perfektur Yamanashi. Penelitian ini akan membahas mengenai upaya yang dilakukan guna mengembangkan pariwisata Yamanashi serta dampak dari kerjasama tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji seberapa besar pengaruh anime Yuru Camp terhadap pariwisata perfektur Yamanashi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis deskriptif, yaitu dengan memaparkan bentuk dari upaya mendongkrak pariwisata Yamanashi dan menganalisis anime Yuru Camp dengan kajian contents tourism oleh Horiuchi Junichi. Data dari penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber internet, terutama website resmi pariwisata perfektur Yamanashi. Hasil penelitian ini adalah, pada Tahun 2018 yaitu saat anime Yuru Camp tayang, jumlah wisatawan perfektur Yamanashi mengalami kenaikan yang signifikan. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, wisatawan yang masuk mengalami kenaikan sebesar 17.2%. Yuru Camp terbukti mengoptimalkan ketiga elemen yang ada pada teori contents tourism yaitu produser, otoritas lokal, dan penggemar, dalam upayanya untuk mempromosikan perfektur Yamanashi.

References

Beeton, S. (2005). Aspects of Tourism: Film-Induced Tourism. Channel View Publications.

Elisabeth Scherer dan Timo Thelen (2018). Drama Off-Screen: A Multi-stakeholder

Perspective on Film Tourism in Relation to the Japanese Morning Drama (Asadora). University of Dusseldorf.

Heitmann, S. (2010) Film tourism planning and development: questioning the role of stakeholders and sustainability. Tourism and Hospitality Planning and Development 7, 31–46.

Herlina. (2012). Contents Tourism dalam konteks Sengoku Boom sebagai Pemanfaatan Sumberdaya Budaya di bidang Ekonomi di Ueda. Universitas Indonesia.

Hudson, S., & Ritchie, J. R. B. (2006). Promoting destinations via film tourism: An empirical identification of supporting marketing initiatives. University of South Carolina. http://doi.org/10.1177/0047287506286720

Kiba Kayano, Sato Sota, dkk. (2018). Characteristics of Anime Pilgrimage Behavior of "Girls & Panzer" fun in Sacred Place, Oarai Town. Ochanomizu University.

Kim, S., & Reijnders, S. (2018). Film tourism in Asia : evolution, transformation, and trajectory. Springer Singapore.

Mayuko Honda (2018). Travelers’ Development of Regional Affection through Anime Pilgrimage : A Case Study of Karumai-machi, Kunohe-gun, Iwate Prefecture. Tsukuba University.

Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism. (2019). White Paper on Tourism in Japan, 2019 (June), 1–66.

O’Connor, N., & Macionis N. (2011). Worldwide Hospitality and Tourism Themes : How Can the Film-Induced Tourism Phenomenon be Sustainably Managed. Emerald Group Publishing Limited.

Robinson Peter., Heitmann S., & Dieke Peter. (2010). Research Themes for Tourism. CABI.

Scarles, C., Beeton, S., Yamamura, T., & Seaton, P. (2018). The Mediatisation of Culture:

Japanese Contents Tourism and Pop Culture. Mediating the Tourist Experience, (1990). Farnham : Ashgate. https://doi.org/10.4324/9781315594613-9

Seaton, P. A., Yamamura, T., Sugawa, A., & Jang, K. (2017). Contents tourism in Japan: Pilgrimages to "sacred sites" of popular culture. Cambria Press.

Takayoshi Yamamura (2014). Contents tourism and local community response: Lucky star and collaborative anime-induced tourism in Washimiya. Japan Forum.

Tooke, N. and Baker, M. (1996). Seeing is believing: The effect of film on visitor numbers to screened locations. Tourism Management 17 (2), 87–94.

UNWTO. (2008). Understanding Tourism: Basic Glossary. Springer International Publishing, 2008, 1–4. http://cf.cdn.unwto.org/sites/all/files/docpdf/glossaryenrev.pdf

Yuwono, Untung. (2004). Konstruksi asindetis dalam kalimat Bahasa Indonesia. Universitas Indonesia.

Sumber Internet

UNWTO Definition of Cultural Tourism http://ethics.unwto.org/content/tourism-and-culture diakses pada 3 November 2019

「ゆるキャン△」に与えた影響について https://www.yamanashi.ac.jp/wp-content/uploads/2019/02/20190220pr_3pr.pdf diakses pada 7 September 2019

平成 30 年 山梨県観光入込客統計調査報告書 https://www.pref.yamanashi.jp/kankou-k/documents/h30houkoku.pdf diakses pada 26 November 2019

公益社団法人やまなし観光推進機構 https://www.yamanashi-kankou.jp/foreign/english/special/laidbackcamp/index.html diakses pada 7 September 2019

やまなし観光推進計画令和元年度~令和4年度 https://www.pref.yamanashi.jp/kankou-k/documents/06_plan_kankou_chapter4.pdf diakses pada 26 November 2019

富士の国フィルムコミッション https://www.yamanashi-kankou.jp/fc/index.html diakses pada 11 November 2019

「 ゆ る キ ャ ン △ 」 効 果 、 観 光 消 費 2 倍 に 聖 地 巡 礼 も 活https://www.asahi.com/articles/ASM2N3S5WM2NUZOB00G.html diakses pada 8 September 2019

Share

COinS