"KARMAPHALA DALAM LAKON SEMAR LAHIR KARYA BIMA SETYA AJI" by Shintania Rahmadhika and Darmoko Darmoko
  •  
  •  
 

Abstract

Tulisan ini membahas tentang karmaphala yang terkandung dalam lakon Semar Lahir. Lakon Semar Lahir yang dibawakan oleh Ki Dalang Bima Setya Aji memiliki konsep ajaran karmaphala sebagai salah satu hasil pemikiran Jawa yang menjadi dasar dalam bertingkah laku pada kehidupan sehari-hari. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian terhadap lakon ini bertujuan untuk menguraikan konsep karmaphala melalui citra, magisitas, mitos, dan simbol dari tokoh Semar. Saratnya nilai filosofis yang interpretatif menjadi pertimbangan dan salah satu masalah dalam melakukan penelitian ini. Uraian terhadap konsep karmaphala menjadi tujuan penelitian. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam memudahkan pengumpulan data dan mendeskripsikan tulisan dengan jelas serta terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh Semar memiliki citra dan simbol bagi konsep karmaphala dan dapat dinyatakan bahwa lakon ini sangat berpengaruh pada budaya hidup orang Jawa, yang selalu berhati-hati dalam bertindak dan bertingkah supaya selalu aman dan selaras dalam menjalani hidup. Dengan demikian bisa mewujudkan karmaphala yang sesuai dengan apa yang telah dilakukan semasa hidup.

References

Darmoko. (2015). “Moralitas Jawa dalam Wayang Kulit Purwa : Tinjauan pada Lakon Laire Semar”. Jurnal Paradigma, Kajian Budaya. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. 118-148

Sujiyanto, Wawan. (2011). Semar Ngejowantah Mbabar Jati Diri. Yogyakarta: Jogja Mediautama

Dauh, I. W. (2019). Ajaran Karmaphala dan Pancasatya dalam Geguritan Jayaprana. Vidya Wertta, 52-65.

El-Jaquene, F. T. (2019). Asal Usul Orang Jawa: Menelusuri Jejak-Jejak Genealogis dan Historis Orang Jawa. Yogyakarta: Araska.

Endraswara, S. (2013). Metodologi Penelitian Sastra: Epistomologi, Model, Teori, dan Aplikasi. Jakarta: PT. BUKU SERU.

Endraswara, S. (2015). Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru: Sastra dan Budaya Jawa.Yogyakarta: Konsorsium Sertifikasi Guru Universitas Negeri Yogyakarta.

Endraswara, S. (2018). Mistik Kejawen Sinkretrisme, Simbolisme, dan Sufisme dalam Budaya Spiritual Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Meliono, I., & Budianto. (2007). Simbolisme Perkawinan Jawa. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Haryono, T. (2008). Seni Pertunjukan dan Seni Rupa dalam Perspektif Arkeologi Seni. Surakarta: ISI Press Solo.

Haryono, T. (2009). “Sekilas tentang Koalisi antara Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Tradisional Jawa: Studi Kasus Seni Pertunjukan Wayang Kulit di Jawa”. T. Haryono, Seni dalam Dimensi Bentuk, Ruang, dan Waktu (pp. 1-12). Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Herusatoto, B. (2019). Mitologi Jawa Pendidikan Moral dan Etika Tradisional. Yogyakarta: Narasi.

Kemenuh, I. (2020). “Ajaran Karmaphala Sebagai Hukum Sebab Akibat dalam Hindu” dalam Jurnal Pariksa, 22-29.

Made, Y. (2020). “Karmaphala Tattwa dalam Matsya Purana”. dalam Jurnal Sruti, 68-80. Monier-Williams, M. (1899). A Sanskrit English Dictionary. Oxford: Clarendon Press.

Mulyono, S. (1975). Wayang: Asal-Usul, Filsafat, dan Masa Depannya. Jakarta: Alda.

Poerwadarminta, W. (1939). Baoesastra Djawa. Batavia: J. B. Wolters' Uitgevers-Maatschappij N. V. Groningen.

Poerwadarminta, W. (1939). Baoesastra Djawa. Batavia: J. B. Wolters' Uitgevers- Maatschappij: N. V. Groningen.

Ratna, N. K. (2015). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sunardi. (2009). “Konsep Rasa Estetik Nuksma dan Mungguh dalam Pertunjukan Wayang Purwa Gaya Surakarta”. T. Haryanto, Seni dalam Dimensi Bentuk, Ruang, dan Waktu (pp. 30-52). Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Teeuw, A. (2015). Sastra dan Ilmu Sastra. Bandung: Pustaka Jaya.

Creswell., & Jhon W. (2016). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wellek, R., & Warren, A. (1989). Teori Kesusastraan. (M. Budianta, Trans.) Jakarta: PT Gramedia.

Wiryamartana, K. (1987). “Arjunawiwaha Transformasi Teks Jawa Kuna Lewat Tanggapan dan Penciptaan di Lingkungan Sastra Jawa”.Disertasi.

Yuniar, R. (2009). “Otentisitas dan Manipulasi dalam Dunia Fotografi: Suatu Analisis Ruang dan Waktu”. T. Haryanto, Seni dalam Dimensi Bentuk, Ruang, dan Waktu (pp. 202- 214). Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Suseno, Frans Magnis. (1993).Etika Jawa.Jakarta: PT Gramedia

Syahril Iskandar, M. (2020) Metode Deskriptif. https://repository.unikom.ac.id/6442

Share

COinS