•  
  •  
 

Abstract

Manusia dan alam merupakan dua komponen yang tidak terpisahkan. Keduanya adalah suatu jalinan yang terhubung dengan cara yang kompleks. Krisis lingkungan menjadi ancaman yang cukup nyata pada saat ini. Berbagai fenomena alam seperti: musim panas dan hujan yang datang tidak teratur merupakan contoh bahwa terjadi ketidakseimbangan di alam. Artikel ini berargumentasi bahwa pengetahuan dan yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat dapat membantu pelestarian lingkungan di daerah tersebut. Hal ini disebabkan jaringan sosial menghasilkan sejumlah pengetahuan bersama antara manusia dan alam dapat membentuk cara hidup suatu kelompok masyarakat. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melakukan telaah literatur, observasi lingkungan, dan wawancara mendalam dengan tokoh adat, masyarakat adat, dan masyarakat umum untuk mengidentifikasi dan menganalisis kearifan lokal pada masyarakat Minangkabau yang memiliki kearifan lokal melalui hutan larangan dan tanah ulayat dalam pelestarian lingkungannya. Temuan utama dalam penelitian ini adalah kearifan lokal melalui hutan larangan dapat membantu konservasi lingkungan. Pemerintah dapat mendukung kearifan lokal ini melalui peraturan hukum.

References

Thamrin, H. (2013). Kearifan lokal dalam pelestarian lingkungan (the lokal wisdom in environmental sustainable). Kutubkhanah, 16(1), 46-59.

Hobsbawm, E., & Ranger, T. (Eds.). (2012). The invention of tradition. Cambridge University Press.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2018). Qualitative data analysis: A methods sourcebook. Sage publications.

Chisholm, R. (2014). Person and object: A metaphysical study. Routledge. Margolis, J. (2016). Toward a metaphysics of culture. Routledge.

Aquinas, T. (2012). Summa Theologica (Part 1). Authentic Media Inc.

Ostrom E. (1990). Governing the commons: the evolution of institutions for collective action. Cambridge University Press, New York.

Martial T. 2013. Role of local institutions in communal forest reserve 'rimbo larangan' in Paru Village, West Sumatra. Department of Agriculture, Islamic University of North Sumatera (UISU), Medan.

Share

COinS