•  
  •  
 

Abstract

Wahid Hasyim sebagai tokoh besar Republik ini perlu mendapakan perhatian dalam kajian ketokohan bangsa. Sangat jarang yang mengkaji beliau secara spesifik, sejatinya pada aspek kepemimpinan politik dan kontribusi beliau sebagai pemabaharu dunia pendidikan Islam di Indonesia sangatlah signifikan untuk dikaji lebih jauh. Untuknya penelitian ini akan membahas dan mengkaji Wahid Hasyim dari aspek keteladanan dan gagasan beliau baik dalam kepemimpinan politik, juga sebagai tokoh Islam yang signifikan memberikan dampak pada pendidikan Islam baik bagi pesantren hingga universitas. Pendekatan kajian ini ialah kajian kepustakaan dengan mengkses berbagai bacaan untuk menarik analisa lebih jauh terkait wahid Hasyim.

References

Atjeh, Aboebakar (2015). Sejarah Hidup KH. A. Wahid Hasyim. Jombang: Pustaka Tebuireng,

Bachtiar, Tiar Anwar, (2018), Jangan Sekali-Kali Melupakan Sejarah dan Dakwah. Yogyakarta: Pro-U Media

Bahar, Saafroedin, Ananda B. Kusuma, dan Nannie Hudawati. (1995), Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 28 Mei 1945 - 22 Agustus 1945. Cetakan Pertama: Edisi III. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Bakir. (2016). “KH. Abdul Wahid Hasyim: Demokratisasi Mazhabiyah Hingga Rekonsiliasi Politik.” At-Turos Jurnal Studi Keislaman 3, no. 2 (September 2016): 210–24.

Dewanto, Nugroho. (2016) Seri Buku Tempo Wahid Hasyim. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Dhofier, Zamakhsyari. (2015). Tradisi Pesantren Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Hasmand, Ferdian. (2017). Kronologi Sejarah Islam dan Dunia. Cetakan I. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Ma’shum, Siafullah. (2015). KH. A. Wahid Hasyim dalam Pandangan Dua Puteranya. Jombang: Pustaka Tebuireng.

Mubarak, M. Zaki, Cucu Nurhayatu, Ahmad Abrori, dan Lim Halimatusa’diyah. (2018). Politik Syariat Islam: Ideologi dan Pragmatisme. Depok: LP3ES.

Muhtar, Muhammad Syaiful. (2021). “The National Role of KH. A. Abdul Wahid Hasyim in Keeping the Nation Integrity.” Journal of Nahdlatul Ulama Studies 2, no. 1 (Januari 2021): 35–46.

Nizar, Samsul dan et al. (2013). Sejarah Sosial & Dinamika Intelektual Pendidikan Islam di Nusantara. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013.

Sarasa, Agung Bakti. “Indonesia Hadapi Krisis Kepemimpinan, Hanya 7% Milenial Kompeten jadi Pemimpin,” t.t. https//edukasi.sindonews.com/read/508512.

Setiawati, Trias. (2007). Prof. KH. Abdul Kahar Muzakkir, Mutiara Nusantara dari Yogyakarta. Yogyakarta: Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia.

Suryanegara, Ahmad Mansur. (2014), Api Sejarah Mahakarya Perjuangan Ulama dan Santri Dalam Menegakan Kesatuan Republik Indnesia Jilid Kedua. Bandung: Suryadinasti.

———. Api Sejarah Mahakarya Perjuangan Ulama dan Santri Dalam Menegakan Kesatuan Republik Indnesia Jilid Kesatu. Bandung: Suryadinasti, 2014.

Tilaar, H.A.R. (2012). Perubahan Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT. Reinaka Cipta. Yusrianto. (2014). “Pemikiran Politik Dan Perjuangan KH. M. Hasyim Asy’ari Melawan Kolonialisme.” In Right Jurnal Agama dan Hak Azazi Manusia 3, no. 2 (Mei 2014): 260–80.

Zaenani, Qodriyatun, Moqowwim, dan Radjasa. (2020). “Menamkan Tradisi Membaca pada Siswa Menurut Pandangan KH. Wahid Hasyim dalam Menjawab Tantangan Era Industri 4.0.” Ta’alum: Jurnal Pendidikan Islam 8, no. 2 (Desember 2020): 267–85.

Zaini, Achmad. (2013). KH. A. Wahid Hasyim Pembaharu Pendidikan Islam dan Pejuang Kemerdekaan. Jombang: Pustaka Tebuireng.

———. (2000). Kyai Haji Abdul Wahid Hasyim: His Contribution to Muslim Educational Reform and Indonesian Nationalism during the Twentieth Century. Yogyakarta: Titian Ilahi Press.

Zionis, Rijal Mumazziq (2015). “Relasi Agama dan Negara Perspektif KH. A. Wahid Hasyim dan Relevansinya dengan Kondisi Sekarang.” al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam 5, no. 2 (1 Oktober 2015): 333–59.

Zuhri, Saifuddin. (2013). Berangkat dari Pesantren. Yogyakarta: LKiS.

———. (2001) Guruku Orang-Orang dari Pesantren. Yogyakarta: LKiS.

Share

COinS