•  
  •  
 

Majalah Ilmu Kefarmasian

Abstract

Fluoride ion is one of the compounds that are known to have benefits in the prevention of dental caries when used in certain concentrations, but also hasnegative effects that may cause the occurrence of dental and bone fluorosis when the intake was in excessive concentration. One of the fluoride intakes comes fromwater that is consumed. The aim of this research was to identify and measurefluoride ion levels in groundwater and piped water that used as drinking water consumption in the community. Measurement of fluoride ion concentration isdone by using visible spectrophotometry at the maximum wavelength of 586 nmusing the sodium 2-parasulfophenylazo 1,8-dihydroxy-naphthalene-3,6disulfonate (SPADNS)-zirconil acid reagent. This method was optimized by thesearch of range of absorption which stable for 10 minutes after reagent addition.The limit of detection, limit of quantitation, and coefficient of variation forfluoride ion were 0.0452 mg/L, 0.1506 mg/L, and 0,63%, respectively. While therecovery of fluoride ion in sample were in the range of 90,50-102,04%. The measurement results of the samples showed levels of fluoride ions in groundwaterand piped water varied between 0.05 to 0.78 mg/L. This range was still within allowed levels according the rules of Indonesian health ministers No.492/MENKES/PER/IV/2010 where the maximum allowable fluoride concentration is 1.5 mg/L.

Bahasa Abstract

Fluorida merupakan salah satu ion yang diketahui bermanfaat dalam pencegahan karies gigi jika digunakan pada konsentrasi tertentu, namun juga memiliki efek negatif yaitu menimbulkan terjadinya fluorosis pada gigi maupun tulang apabila konsentrasi asupannya berlebihan.Salah satu sumber asupan fluorida yaitu berasal dari air yang dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengukur kadar ion fluorida pada air tanah dan air PAM yang digunakan sebagai sumber air minum di masyarakat. Pengukuran kadar ion fluorida dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri visible pada panjang gelombangmaksimum 586 nm menggunakan pereaksi sodium 2-parasulfofenilazo 1,8-dihidroksi-3,6-naftalen disulfonat (SPADNS)-asam zirkonil. Metode inidioptimasi dengan cara mencari rentang serapan yang paling stabil yaitu hingga menit ke-10 setelah penambahan pereaksi. Hasil validasi metode diperoleh batasdeteksi sebesar 0,0452 mg/L, batas kuantitasi 0,1506 mg/L, koefisien variasi sebesar 0,63%, dan uji perolehan kembali ion fluorida berada dalam rentang 90,50-102,04%. Hasil pengukuran terhadap sampel menunjukkan kadar ionfluorida pada air tanah dan air PAM bervariasi antara 0,0459 hingga 0,7800 mg/L.Rentang konsentrasi ini masih dalam batas kadar yang diperbolehkan berdasarkanperaturan menteri kesehatan nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 yaitu sebesar 1,5mg/L. Kata kunci : air tanah, air PAM, ion fluorida, SPADNS-asam zirkonil, Spektrofotometri.

COinS