•  
  •  
 

Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional

Abstract

The problem of overcrowding of correctional institutions in Indonesia is a big problem that must be resolved immediately. The high number of Narcotics abusers who are imprisoned is the main cause of the problem. The restorative justice approach which is an alternative to sentencing that has been implemented in various countries can be an alternative in solving the problem of overcrowding in prisons. Some of the regulatory concepts for restorative justice for narcotics abusers applied in other countries include drug courts in the United States and drug diversion programs in Thailand. Various regulations have been established by the Government of Indonesia to support restorative justice programs, especially for narcotics abusers. But unfortunately, until now the program has not been able to run properly due to various problems in regulation and implementation. This study aims to describe the problems faced by Indonesia in realizing restorative justice for Narcotics abusers and provide appropriate recommendations to overcome the problems of implementing restorative justice for Narcotics abusers. The research method was carried out qualitatively by conducting a literature review of previous research, regulations, and related documents. Keywords: Overcrowding Prison, Restorative Justice, Narcotics Abusers

References

Daftar Pustaka

Andri, Teddy. (2011). Analisa Kewenangan Penyelidikan dan Penyidikan Badan Narkotika Nasional Berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dalam Mewujudkan Sistem Peradilan Pidana Terpadu. Tesis. Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Ariyanti, Vivi. (2019). Kebijakan Penegakan Hukum dalam Sistem Peradilan Pidana Indonesia. Jurnal Yuridis Vol. 6 No. 2, 33 – 54.

Azhar, Ahmad Faizal. (2019). Penerapan Konsep Keadilan Restoratif (Restorative Justice) dalam Sistem Peradilann Pidana di Indonesia. Mahkamah: Jurnal Kajian Hukum Islam Vol. 4 No. 2, 134 – 143.

Daniels, D. J. (2013). Defining drug courts: The key components. Adult Drug Courts: Brief Overview and Assessments, 67–92.

Defrizal, dkk. (2018). Upaya Penyidik Melakukan Rehabilitasi Terhadap Penyalahguna Narkotika Bagi Diri Sendiri Menurut Undang-Undang Narkotika (Studi Pada Satres Narkoba Polres Kepulauan Mentawai). Vol. 1 Issue 1, 28-44.

The University of Edinburgh. (2021). Literature review | The University of Edinburgh. In The University of Edinburgh. www.ed.ac.uk. https://www.ed.ac.uk/institute-academic-development/study-hub/learning-resources/literature-review

Finigan, M. W., Carey, S. M., & Cox, A. (2007). The impact of a mature drug court over 10 years of operation: Recidivism and costs—Final report. 88. www.npcresearch.com.

ICR (2018). Strategi Menangani Overcrowding di Indonesia : Penyebab, Dampak Dan Penyelesaiannya. https://icjr.or.id/wp-content/uploads/2018/04/Overcrowding-Indonesia_Final.pdf

ICJR (2022). Restorative justice: Peluang Diversi dalam Rancangan KUHAP bagi Pengguna dan Pecandu Narkotika. Diakses pada 27 Oktober 2022 dari https://icjr.or.id/restorative-justice-peluang-diversi-dalam-rancangan-kuhap-bagi-pengguna-dan-pecandu-Narkotika/.

Iskandar, A. (2015) Jalan lurus. Penanganan Penyalah guna Narkotika dalam Konstruksi Hukum positif. Pdf diakses pada 27 Oktober 2022 dari https://adoc.pub/queue/jalan-lurus-penanganan-penyalah-guna-Narkotika-dalam-konstru.html.

Jainah, Zainab Ompu. (2022). Analisisi Penanganan Tindak Pidana Narkotika Melalui Keadilan Restoratif (Restorative Justice) Berdasarkan Peraturan Polri Nomor 8 Tahun 2021 (Studi pada Satuan Reserse Narkoba Polres Metro). Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 4 No. 4, 1048 – 1057.

Judicial Council of California. (2022). Drug Courts - collaborative_justice. courts.ca.gov. https://www.courts.ca.gov/5979.htm. Diakses tanggal 28 Oktober 2022.

Karnadi, A. (2022). Mayoritas Penghuni Lapas Indonesia dari Kasus Narkoba. In Dataindonesia.Id (p. 1). DataIndonesia. id. https://dataindonesia.id/ragam/detail/ mayoritas-penghuni-lapas-indonesia-dari-kasus-narkoba. Diakses tanggal 27 Oktober 2022.

Kittayarak, K. (2003). Restorative justice: the Thai experience. In A presentation at the 123rd UNAFEI International Seminar on Victim Rights Protection and Restorative justice Approach.

Kristanto, Andri. (2022). Kajian Peraturan Jaksa Agung Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif. LEXRenaissance No. 1 Vol. 7, 180-193.

Lai, G., & Eaimtong, U. (2021). Thailand reforms drug laws to reduce impacts of criminal justice system. International Drug Policy Consortium (IDPC). https://idpc.net/blog/2021/12/thailand-reforms-drug-laws-to-reduce-impacts-of-criminal-justice-system. Diakses tanggal 27 Oktober 2022.

Leggett, T., Jesrani, T., Wattanawanitchakorn, P., Chuenurah, C., Thipphayamongkoludom, Y., Visithsiri, N., Uerfuer, P., Worakhanta, N., & Wongsawan, P. (2021). Research on the Causes of Recidivism in Thailand. Thailand Institute of Justice.

Mahruf, dkk. (2022). Implementasi Surat Edaran MA Tentang Rehabilitasi Pengguna Narkotika Berdasarkan UU No. 35 Tahun 2009. Jurnal Ilmu Budaya Vol. 43 No. 1, 117-129.

Niraula et. al (2015). Drug Abuse Pattern and Risk Taking Behaviors among Drug Abusers in . Dharan, Nepal. J Subst Abuse Alcohol 3(4). Diakses pada 26 Oktober 2022 dari https://www.researchgate.net/publication/283009849_Drug_Abuse_Pattern_and_Risk_Taking_Behaviors_among_Drug_Abusers_in_Dharan_Nepal

Persatuan Jaksa Indonesia. (2021). Jaksa Agung Tetapkan Pedoman Keadilan Restorative Perkara Narkotika. Official Website Persatuan Jaksa Indonesia (kejaksaan.go.id), diakses tanggal 27 Oktober 2022.

Rahmawati, Maidina dan Farihah, Liza. (2021). “Catatan Terhadap Hadirnya Pedoman Kejaksaan No. 18 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Penanganan Perkara Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Melalui Rehabilitasi dengan Pendekatan Keadilan Restoratif Sebagai Pelaksanaan Asas Dominus Litis Jaksa”, 8 November 2021, Catatan terhadap Hadirnya Pedoman Kejaksaan Nomor 18 tahun 2021 tentang Penyelesaian Penanganan Perkara Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Melalui Rehabilitasi dengan Pendekatan Keadilan Restoratif Sebagai Pelaksanaan Asas Dominus Litis Jaksa | ICJR, diakses tanggal 27 Oktober 2022.

Republik Indonesia (2009). Undang-undang No 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Diakses pada 26 Oktober 2022 dari https://jdih.bumn.go.id/lihat/UU%20Nomor%2035% 20Tahun%202009.

Republik Indonesia (2014). Peraturan bersama Penanganan Pecandu Narkotika Dan Korban Penyalahgunaan Narkotika Ke Dalam Lembaga Rehabilitasi. Diakses pada 26 Oktober 2022 dari https://peraturan.infoasn.id/download/?id=aHR0cHM6Ly9kb2NzLmdvb2 dsZS5jb20vdWM/ZXhwb3J0PWRvd25sb2FkJmlkPTFQNTBrREhxQTJRUTM5bTloTkh3SjBYY1hMN2JoTGpwcQ==.

Rujjanavet, S. (2002). COUNTRY REPORT ~ THAILAND Somphop Rujjanavet *. 2540(1997), 103–112.

Saputra, Noverdi Puja. (2021). Dampak Diterbitkannya Pedoman Kejaksaan Mengenai Penyelesaian Penanganan Perkara Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Vol. XIII No.22, 1-6.

Thea, A. (2022) 9 Alasan penerapan Keadilan Restoratif. Diakses dari https://www.hukumonline.com/berita/a/9-alasan-penerapan-keadilan-restoratif-lt6332a31ceacc7/

Tempo (2022). Mengenal Rumah Restorative Justice. Diakses dari https://nasional.tempo.co/read/1628828/mengenal-rumah-restorative-justice.

Truitt, L., Rhodes, W. M., Maizel, N. G. H., Amy Michael, S., Jalbert, S. K., Kane, Bacani, C. P., Carrigan, K. M., & Finn, P. (2003). Evaluating Treatment Drug Courts in Kansas City, Missouri and Pensacola, Florida: Final Reports for Phase I and Phase II. U.S. Department of Justice. https://www.ncjrs.gov/pdffiles1/nij/grants/198477.pdf

UNODC, (2010) From coercion to cohesion: Treating drug dependence through health care, not punishment, Discussion Paper, 2010. New York.

UNODC. (2022). Compulsory Drug Treatment and Rehabilitation in East and Southeast Asia: Regional Overview. In United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). https://doi.org/10.1007/978-3-319-99347-8_3

UNODC. (2022). UNODC Tools and Publications - Restorative justice. UNODC. https://www.unodc.org/unodc/en/justice-and-prison-reform/cpcj-restorative-justice.html. Diakses tanggal 27 Oktober 2022.

Waluyo, B (2011), Viktimologi PerlindunganSaksidan Korban, Sinar Grafika, Jakarta. Diakses pada 26 Oktober 2022 dari http://library.upnvj.ac.id/pdf/artikel/buku/9790074379/9790074379.pdf pdf.

www.prison-insider.com. (2019). Thailand_ restorative justice, an alternative tool for resolving prison overcrowding – Prison Insider. https://www.prison-insider.com/en/articles/thailande-restorative-justice-an-alternative-tool-for-resolving-prison-overcrowding. Diakses tanggal 27 Oktober 2022.

Bahasa Abstract

Permasalahan overcrowding lembaga pemasyarakatan di Indonesia menjadi permasalahan besar yang harus segera diselesaikan. Tingginya penyalahguna Narkotika yang dipenjara menjadi penyebab utama masalah tersebut. Pendekatan restorative justive (keadilan restorative) yang merupakan alternatif dalam pemidanaan yang telah dilaksanakan di berbagai negara dapat menjadi alternatif dalam pemecahan masalah overcrowding lembaga pemasyarakatan. Beberapa konsep regulasi keadilan restorative penyalahguna Narkotika yang diterapkan di negara lain antara lain drug court di Amerika Serikat dan drug diversion programmes di Thailand. Berbagai regulasi telah dibentuk Pemerintah Indonesia guna mendukun program keadilan restoratif, terutama bagi penyalahguna Narkotika. Namun sayangnya, hingga saat ini program tersebut belum dapat berjalan dengan baik karena berbagai permasalahan dalam regulasi dan implementasinya. Penelitian ini bertujuan menjabarkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan keadilan restoratif bagi penyalahguna Narkotika dan memberikan rekomendasi yang tepat untuk mengatasi permasalahan implementasi keadilan restoratif bagi penyalahguna Narkotika. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif dengan melakukan kajian literatur dari penelitian terdahulu, regulasi, dan dokumen-dokumen terkait. Kata Kunci: Overcrowding Lapas, Keadilan Restoratif, Penyalahguna Narkotika

Share

COinS