Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional
Abstract
Since independence, Indonesia's foreign policy has always changed. Although the doctrine of a free and active foreign policy that was first coined by the proclaimer Mohammad Hatta in 1948 has never changed, its practice depends on the approaches and interpretations taken by the ruling leaders. The old order leaned towards the eastern bloc, the new order tilted towards the western bloc, and the reform order was in a dilemma due to various domestic and international factors. Of the various political choices that have been made by the Indonesian authorities, which one is more beneficial to Indonesia's own national interests. This is the main concern of this article. Keywords: free-active foreign policy, old order, new order, reform, national interest
References
Anwar, D.F. & Crouch, H. (2003). “Indonesia: Foreign Policy and Domestic Politics”. Trends in Southeast Asia Vol. 9.
Badan Pusat Statistik. (2015). “Statistik 70 Tahun Indonesia Merdeka”. Jakarta: Dharmaputra
Derkach, Nadia. “The Soviet Policy towards Indonesia in the West Irian and the Malaysian Disputes” Asian Survey, Vol. 5, (11)
Holsti, K.J. (1981). “International Politics: A Framework for Analysis”. New Jersey: Prentice Hall.
Kegley, C.W. & Wittkopf, E.R. (2006). “World Politics: Trends and Transformation”. Belmont: Thomson-Wadsworth.
Hatta, Mohammad. (2015). “Mendayung Di Antara Dua Karang”. Bandung: Sega Arsy.
Puspitasari, I. (2010). “Indonesia’s New Foreign Policy: Thousand Friends Zero Enemy” IDSA Issue Brief.
Robison, R (1986). “Indonesia: The Rise of Capital”. Singapore: Equinox.
Smith, A.L. (2000). “Indonesia's Foreign Policy under Abdurrahman Wahid: Radical or Status Quo State?” Contemporary Southeast Asia, Vol. 22 (3)
Sukma, R. (1995). “The Evolution of Indonesia's Foreign Policy: An Indonesian View” Asian Survey, Vol. 35 (3)
Petrik Matanasi. 2009 ” Sejarah Kejayaan AURI Hanya Tercatat di Zaman Omar Dani”, diakses dari https://tirto.id/sejarah-kejayaan-auri-hanya-tercatat-di-zaman-omar-dani-edtB, pada tanggal 23 November 2020 pukul 17.38.
https://id.wikipedia.org/wiki/Retno_Marsudi#Karier, diakses pada 24 Novermber 2020 pukul 21.30
Bahasa Abstract
Kebijakan politik luar negeri Indonesia sejak merdeka selalu mengalami perubahan. Meskipun doktrin politik luar negeri bebas-aktif yang dicetuskan pertama kali oleh proklamator Mohammad Hatta tahun 1948 tidak pernah berubah, tetapi praktiknya tergantung dengan pendekatan dan tafsir yang diambil oleh para pemimpin yang berkuasa. Orde lama condong ke blok timur, orde baru condong ke blok barat, dan orde reformasi mengalami dilematis karena berbagai faktor domestik dan internasional. Dari berbagai pilihan politik yang pernah diambil oleh penguasa Indonesia, manakah yang lebih menguntungkan kepentingan nasional Indonesia itu sendiri. Hal ini yang menjadi konsen utama dari artikel ini. Kata Kunci: politik luar negeri bebas-aktif, orde lama, orde baru, reformasi, kepentingan nasional
Recommended Citation
Syahdami, Syahdami and Rofii, Muhammad Syaroni Mr.
(2022)
"Studi Komparatif Kebijakan Luar Negeri Indonesia Bebas-Aktif dan Lebih Dekat ke Salah Satu Blok, Mana Yang Lebih Menguntungkan Kepentingan Nasional Indonesia?,"
Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional: Vol. 5:
No.
1, Article 3.
DOI: 10.7454/jkskn.v5i1.10063
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jkskn/vol5/iss1/3
Included in
Defense and Security Studies Commons, Other Social and Behavioral Sciences Commons, Peace and Conflict Studies Commons, Terrorism Studies Commons