•  
  •  
 

Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional

Abstract

Education is one of the most important factors in the development of a country's progress. Currently, apart from economics and health, education is also an investment and achievement on sustainable development. However, until now education in Indonesia is still not evenly distributed in various regions. There are several areas where education is still not feasible of good quality even though the budget allocation in Indonesia are increasing almost every year, no exception in the Province of Papua. The budget allocation for special autonomy funds in Papua Province is fairly large compared to other parts of Indonesia, what the government is trying to do to improve is to distribute the education sector in Papua Province. The purpose of this study is to explore educational disparities between regions in Papua Province and its relation to the increase in the special autonomy funding budget which is estimated from 2012 to 2018. In this study the researcher uses a quantitative methodology by data panel, namely data time series 2010 to 2018. Combining it with cross section data per city/district in Papua Province, the data is used as a reference in calculating educational inequality in Papua Province using the Gini Index Education where the average length of schooling is the reference. Based on the results of the calculation of educational inequality between regions in Papua Province from 2011 to 2018 it is known that the value of the Gini index calculation of education in Papua Province is included in the category of low or evenly distributed education inequality, this is in line with the results seen by using the Lorenz curve which shows the line 33-35from this calculation, it is found that with the increase in the budget for special autonomy funds every year in Papua Province, the inequality of education in Papua is furthermore getting lower or even. Keywords : Education Inequality, Sustainable development, Lorenz curve, Papua

References

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik. (2018). Rata-rata lama sekolah 2010. Papua:BPS.

Bustomi MJ. (2012). Ketimpangan pendidikan antar kabupaten/kota dan implikasinya di Provinsi Jawa Tengah. Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia.

Digdowiseiso K. (2009) Education inequality, economic growth and income inequality; Evidence from Indonesia 1996-2005. MPRA Paper No. 17792. University Library of Munich. Germany. dalam Hariyanto. (2010) Pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan ketimpangan pendapatan di daerah penghasil migas [tesis]. Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Goschin, Z. (2014). Regional growth in Romania after its accession to EU: a shift-share analysis approach. Procedia Economics and Finance, 15,

Khairunnisa, (2013). Determinan angka partisipasi sekolah SMP di Jawa Barat. [tesis]. Bogor: Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Knowles S. 1997. Which level of schooling has the greatest economic impact on output. Applied Economics Letters. 4:177-180. Kuznets S. 1955. Economic growth and income inequality. The American Economic Review. 45: 1-28.

Karath, M. (2015). Accelerating The Development For The Welfare Community In The Land Of Papua. Global Journal of Arts Humanities and Social Sciences, 3 (3)

Kuncoro, M. (2004). Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi dan Peluang. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mahardiki, D. dan Santoso, R.P., (2013). Analisis Perubahan Ketimpangan Pendapatan dan Pertumbuhan Ekonomi Antar Provinsi di Indonesia 2006-2011. Journal of Economics and Policy, 6 (2),103-213.

Saputra, et all .(2015.) Analisis Ketimpangan Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Aceh. Jurusan Lmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 3, No. 2

Tambunan SMO. (2013). Analisis ketimpangan pendidikan dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Riau [tesis]. Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Todaro MP. Smith SC. (2006). Pembangunan Ekonomi. Ed ke-9. Jakarta: Erlangga. [UNESCO] United Nation Educational Scientific and Cultural Organization. 2009.Education for All Global Monitoring Report. UNESCO. Paris.

Bahasa Abstract

Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam perkembangan kemajuan suatu negara. Saat ini, selain ekonomi dan kesehatan, pendidikan juga merupakan investasi dan pencapaian pembangunan berkelanjutan. Namun, hingga saat ini pendidikan di Indonesia masih belum merata di berbagai daerah. Ada beberapa daerah yang pendidikannya masih belum layak dengan kualitas yang baik meskipun alokasi anggaran di Indonesia meningkat hampir setiap tahun, tidak terkecuali di Provinsi Papua. Alokasi anggaran dana otsus di Provinsi Papua terbilang cukup besar dibandingkan dengan wilayah Indonesia lainnya, yang coba ditingkatkan oleh pemerintah adalah pemerataan sektor pendidikan di Provinsi Papua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali disparitas pendidikan antar daerah di Provinsi Papua dan kaitannya dengan peningkatan anggaran dana otonomi khusus yang diperkirakan dari tahun 2012 hingga 2018. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metodologi kuantitatif dengan data panel yaitu data time series 2010 sampai 2018. Dengan menggabungkannya dengan data cross section per kota/kabupaten di Provinsi Papua, data tersebut digunakan sebagai acuan dalam menghitung ketimpangan pendidikan di Provinsi Papua dengan menggunakan Indeks Gini Pendidikan dimana rata-rata lama sekolah menjadi acuan. Berdasarkan hasil perhitungan ketimpangan pendidikan antar wilayah di Provinsi Papua dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2018 diketahui bahwa nilai perhitungan indeks Gini pendidikan di Provinsi Papua termasuk dalam kategori ketimpangan pendidikan yang rendah atau merata, hal ini sesuai dengan hasil yang dilihat dengan menggunakan kurva Lorenz yang menunjukkan garis 33-35 dari perhitungan ini, ditemukan bahwa dengan peningkatan anggaran dana otonomi khusus setiap tahun di Provinsi Papua, ketimpangan pendidikan di Papua semakin bertambah. lebih rendah atau genap. Kata Kunci : Ketimpangan Pendidikan, Pembangunan Berkelanjutan, Kurva Lorenz, Papua

Share

COinS