•  
  •  
 

Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional

Abstract

This study analyzes the individual resilience of young HIV patients at the Teratai Clinic, Community Health Center, Kebayoran Lama District, South Jakarta City and influences it on Indonesian demographics. This study specifically aims to examine the condition of individual resilience of young HIV patients at the Teratai Clinic, Community Health Center, Kebayoran Lama District, South Jakarta City and the accompanying factors. Then the condition of individual resilience will have implications for the demographics of Indonesia. The method used is a qualitative method which is analyzed based on observations of the facts and phenomena found. Sources of data in this study are divided into primary and secondary sources. Primary data sources are in the form of interviews with respondents and direct observations of them. Secondary data sources are studies of related literature and documentation. The study uses the individual resilience theory popularized by Soemarno Soedarsono and an analysis of Indonesian demography using demographic variables studied by Hardiani. The results of this study indicate that three out of ten respondents have weak individual resilience (not strong) due to the lack of a place to tell stories and are prone to experiencing mood swings. Starting from worrying about his health, production period and sins committed in the past. Their individual resilience also has an impact on Indonesia's demographics. At birth rates, in general, couples who are infected with HIV and are not on ARV therapy will choose not to have children for fear of transmitting the disease to their partners and children. Regarding the death rate, this can be seen from FM. He died because he did not care about his condition which had been infected with HIV. Population mobility is also affected. Many people avoid living in the capital and other big cities which are likely to be influenced by promiscuity and will increase the rate of HIV transmission

References

Daftar Pustaka

Eva Ardana, Resiliensi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), Malang:

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2016.

Rizka Amalia, Gambaran Motivasi Hidup pada Orang Dengan HIV/AIDS di Rumah Cemara Geger Kalong Bandung, Jurnal Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia, 2016.

S. Soedarsono, Ketahanan Pribadi dan Ketahanan Keluarga Sebagai Tumpuan Ketahanan Nasional, Jakarta: Intermasa, 1997.

N. Hidayah, “Ketahanan Sosial Pada Pemuda Penyelenggara Festival Film Dokumenter 2015,” Jurnal Ketahanan Nasional, vol. 23, no. 2, pp. 158-174, Agustus 2017.

H. Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner, Yogyakarta: Paradigma, 2012.

M. Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, Jakarta: Erlangga, 2003.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2013.

Purwanto. 2010. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bahasa Abstract

Penelitian ini menganalisis ketahanan individu pasien HIV usia muda di Klinik Teratai, Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan dan pengaruhnya terhadap demografi Indonesia. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengkaji kondisi resiliensi individu pasien HIV usia muda di Klinik Teratai, Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan dan faktor-faktor yang menyertainya. Kemudian kondisi resiliensi individu akan berimplikasi pada demografi Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang dianalisis berdasarkan pengamatan terhadap fakta dan fenomena yang ditemukan. Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi sumber primer dan sekunder. Sumber data primer berupa wawancara dengan responden dan observasi langsung terhadap mereka. Sumber data sekunder adalah studi literatur dan dokumentasi terkait. Penelitian ini menggunakan teori resiliensi individu yang dipopulerkan oleh Soemarno Soedarsono dan analisis demografi Indonesia dengan menggunakan variabel demografi yang diteliti oleh Hardiani. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tiga dari sepuluh responden memiliki resiliensi individu yang lemah (tidak kuat) karena kurangnya tempat untuk bercerita dan rentan mengalami perubahan suasana hati. Mulai dari mengkhawatirkan kesehatannya, masa produksi dan dosa-dosa yang dilakukan di masa lalu. Ketahanan individu mereka juga berdampak pada demografi Indonesia. Pada tingkat kelahiran, pada umumnya pasangan yang terinfeksi HIV dan tidak menjalani terapi ARV akan memilih untuk tidak memiliki anak karena takut menularkan penyakit tersebut kepada pasangan dan anaknya. Soal angka kematian, ini bisa dilihat dari FM. Ia meninggal karena tidak peduli dengan kondisinya yang telah terinfeksi HIV. Mobilitas penduduk juga terpengaruh. Banyak orang menghindari tinggal di ibu kota dan kota-kota besar lainnya yang kemungkinan besar akan terpengaruh pergaulan bebas dan akan meningkatkan angka penularan HIV

Share

COinS