•  
  •  
 

Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kewaspadaan terhadap perkembangan teknologi dunia maya yang begitu cepat sehingga menyebabkan ketergantungan padanya di hampir semua bidang. Kondisi ini berpotensi menimbulkan ancaman terhadap kemeriahan nasional kita di berbagai bidang, terutama di sektor keamanan nasional. Para peneliti mencoba mengidentifikasi ancaman Positive Clandestin Intelligence (PCI) dalam bentuk terorisme cyber pada keamanan nasional, sehingga dapat membawa para pemangku kepentingan ke tingkat pengetahuan yang lebih baik. Beberapa teori dan konsep yang digunakan peneliti terkait dengan ancaman, keamanan nasional, intelijen klandestin positif, terorisme, dan terorisme cyber (CT). Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitiannya adalah deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data primer dan sekunder, peneliti menggunakan teknik wawancara dan studi dokumen. Kemudian data dievaluasi dan dianalisis dengan model analisis interaktif. Peneliti juga memvalidasi dengan mengukur tingkat akurasi antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi jenis-jenis target Positive Clandestine Intelligence Cyber Terrorism (PCI CT), bentuk serangan PCI CT, motivasi psikologis pelaku PCI CT dan posisi ancaman PCI CT dalam taksonomi perilaku kejahatan cyber Rogers M.K.

References

Benjamin Cole, “Conflict, Terrorism and the Media in Asia”, Routledge, 2006

David J Whittaker, “Terrorist and Terrorism in the Contemporary World”, Routledge, 2004

Barry Buzan, People, States and Fear: an Agenda for International Security Studies in the Post-Cold War. (Boulder: Lynne Rienner Publisher, 1991).

David Mutimer, Beyond Strategy: Critical Thinking and the New Security Studies, dalam Contemporary Security and

Moral Disengagement/ justification

Anonymity & Social Contro Theory

4) Penelitian ini juga berhasil menemukan tingkat ancaman cyber terrorism (CT) dalam Kontinum Taksonomi prilaku cyber crime yang berkisar dari orang baru (novice) hingga tindakan terorisme besar. Berikut adalah tampilannya yang diambil dari buku The Psyche of Cybercriminals: A Psycho-Social Perspective karangan Roger M.K.

Pada Taksonomi prilaku cyber crime milik rogers tersebut, tampak posisi cyber terrorism (CT) berada diposisi paling kanan. Hal ini menunjukkan tingkat ancaman cyber terrorism merupakan yang paling tinggi dibandingkan bentuk cyber crime lainnya. Hal ini dikarenakan dampak yang dihasilkan oleh ancaman cyber terrorism sangat besar dan dapat mengganggu Ketahanan nasional di bidang keamanan.

Table 5 Taksonomi Prilaku Cyber Crime Rogers (2010)

Cybercriminal Behaviors

Virus professio nal writer

Script kiddies

Cyber terroris

Cyber-punks Hacktivist Thieves

t

41

Strategy, Craig A Snyder (ed),

(London: Macmillan Press Ltd, 1999). Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D, Alfabeta,

Bandung, 2009. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 Brian, Jenkins, International Terrorism: A

New Kind of Warfare, Santa Monica:

CA: Rand Corporation, 1974 Peter C.Sederberg, Terrorist uths: Illusions,

Rhetoric, and Reality Change,

Harpercollins College Div, 1993 Irawan Sukarno, “Ilmu Intelijen,” Puslitbang

BIN & STIN. STIN PRESS. 2014. Wahyono S.K. “Pengertian dan Lingkup

Keamanan Nasional,” Program Pasca

ISSN: 2620-7419

Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional, Vol..2, No.1, 2019

Sarjana UI, Kajian Stratejik Ketahanan

Nasional. 2003. Yohanes Wahyu Saronto, (2004), “Intelijen

Teori, Aplikasi dan Modernisasi”, PT

Ekalaya Saputra Andi Widjajanto &Artanti Wardhani,

“Hubungan Intelijen-Negara,” Jakarta.

2010. Bambang Darmono, “Keamanan Nasional:

Sebuah Konsep dan Sistem Keamanan bagi Bangsa Indonesia,” Sekretariat Dewan Ketahanan Nasional. 2010.

Dr.Uhar Suharsaputra, M.pd, Metode Penelitian, Pt.Refika Aditama, Bandung, 2014

Share

COinS