Abstract
Sugar is a strategic food commodity which is targeted to reach self-sufficiency in 2019 although there are many problems in the Indonesian sugar industry. Sugar self-sufficiency can be realized if domestic sugar production is able to fulfill domestic sugar demand. This study analyzes the factors that influence consumption and production of Indonesian sugar and their implications for the 2019 sugar self-sufficiency target. For white sugar, the estimation using the simultaneous equation system resulted that domestic consumption for white sugar was positively affected by previous year's consumption and domestic production of white sugar was positively affected by sugarcane area and negatively affected by the national sugar price in the previous year. For refined sugar, the estimation using multiple linear regression showed that domestic production for refined sugar is positively affected by the maximum production capacity of refined sugar mills and volume of import raw sugar. Production of refined sugar mills negatively affected by the Rupiah/US$ exchange rate. The consumption for refined sugar is positively affected by the number of population. The projection shows that the sugar self-sufficiency target in 2019 has not been fulfilled. Nonetheless, the policy of increasing land area, determining the amount of HPP that increases every year and controlling the price of sugar need to be done to increase production and reduce imports.
Bahasa Abstract
Gula merupakan komoditas pangan strategis yang ditargetkan mencapai swasembada pada 2019 meskipun terdapat banyak permasalahan pada industri gula nasional. Swasembada gula dapat terwujud apabila konsumsi gula dalam negeri dapat tercukupi dari produksi dalam negeri. Penelitian ini melakukan analisis faktor – faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi maupun produksi gula dalam negeri menuju swasembada gula 2019. Hasil estimasi dengan sistem persamaan simultan menunjukkan bahwa konsumsi gula kristal putih dalam negeri secara positif dipengaruhi oleh konsumsi tahun sebelumnya sedangkan produksi gula kristal putih dalam negeri secara positif dipengaruhi oleh luas lahan tebu dan secara negatif dipengaruhi oleh harga gula nasional tahun sebelumnya. Pada komoditas gula rafinasi, hasil estimasi dengan regresi linier berganda menunjukkan bahwa produksi gula rafinasi secara positif dipengaruhi oleh volume impor gula mentah dan kapasitas produksi maksimal pabrik gula rafinasi serta secara negatif dipengaruhi oleh harga gula mentah internasional dan nilai tukar Rupiah terhadap US$. Hasil proyeksi menunjukkan bahwa target swasembada gula pada 2019 belum dapat terpenuhi. Meskipun demikian kebijakan peningkatan luas lahan, penetapan besaran HPP yang meningkat setiap tahunnya serta pengendalian harga gula perlu tetap dilakukan untuk meningkatkan produksi dan mengurangi impor.
References
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/28/134527226/rembes-ke-pasar-21-ton-gula-rafinasi-dimusnahkan diakses pada 12 Juli 2018
http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/anjak_2012_08.pdf diakses pada 31 Januari 2017
http://www.kemendag.go.id/id/view/bulletin/1/26 diakses pada 1 Desember 2016
Kementerian Pertanian (2012). Analisis perkembangan harga gula
Kementerian Pertanian (2005). Laporan Kinerja Tahun 2005 Badan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian
Marpaung, Yanto Togi Ferdinand, Parulian Hutagaol, WH Limbong dan Nunung Kusnadi (2011). Perkembangan industri gula Indonesia dan urgensi swasembada gula nasional. Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE) Volume 2 Nomor 1 Juli 2011 ISSn 2087 – 409X halaman 1 – 14
Nuryati, Yati, Yudha Hadian Nur dan Dwi Wahyuniarti Prabowo (2010). Faktor penentu instabilitas harga produk berbasis impor (kedelai dan gula). Buletin Ilmiah Perdagangan Vol 4 No 2 Nopember 2010
Prastowo, Nugroho Joko, Tri Yanuarti dan Yoni Depari (2008). Pengaruh Distribusi dalam Pembentukan Harga Komoditas dan Implikasinya Terhadap Inflasi. Working Paper WP/07/2008. Jakarta: Bank Indonesia
Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung (2010). Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar Edisi Keempat. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Surono, Sulastri (2006). Kebijakan swasembada gula di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia Vol VII no 01 Juli 2006 Halaman 65 – 81
Tomek, William G dan Harry M. Kaiser (2014). Agricultural Product Prices. Fifth Edition. New York: Cornell University Press
Wicaksena, Bagus. Analisis rentang harga gula kristal rafinasi pada pasar lelang komoditas dengan pendekatan harga paritas. Jurnal Borneo Administrator Volume 13 No. 2 2017 Halaman 169 - 183
Zaini, Anas, dkk (2014). Aplikasi model oligopolistik dinamik untuk mengestimasi kekuatan pasar pada industri gula Indonesia. Agroteksos Volume 24 Nomor 3, Desember 2014 Halaman 194 – 206
Recommended Citation
Puspitosari, Rosita Riris and Surono, Sulastri
(2020)
"Analisis Faktor – faktor yang Mempengaruhi Konsumsi dan Produksi Gula Menuju Swasembada Gula 2019,"
Jurnal Kebijakan Ekonomi: Vol. 15:
Iss.
2, Article 10.
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jke/vol15/iss2/10
Included in
Economics Commons, Public Affairs, Public Policy and Public Administration Commons, Urban Studies and Planning Commons