Journal of Indonesian Tourism and Policy Studies
Abstract
The existence of the tourism sector is closely related to the SDGs or Sustainable Development Goals (sustainable development). The number of tourist visits is one element that can ensure an increase in the economic contribution of tourism. Researchers are interested in knowing the analysis of Hok Lay Kiong temple tourist destinations in Bekasi City using the theory of attractions, accessibility, amenities and ancillary and their impact on local residents. The method applied in this research is a qualitative descriptive method. Research shows that accessibility to get to Hok Lay Kiong Temple can be reached easily by using the K02, K05, P9BT, TP-1 bus or using the BEKASI LINE train. Attractions or performances at the Hok Lay Kiong Temple are celebrating the Chinese New Year, Capgomeh celebrations, bad luck rituals carried out on the Bekasi River and hitting the drum, playing at the beginning of the month (full moon) and at the end of the month (small moon). And the last one is ancillary at the Hok Lay Kiong Temple, namely there is a vehicle parking area, prayer room, bathroom / MCK, lodging and many others. The impacts that can be felt by residents around the Hok Lay Kiong Temple include economic growth for local residents, the surrounding community becomes more open and respects the beliefs of others, eliminates negative prejudices against a certain ethnicity, cross-cultural awareness that can increase mutual understanding and respect. understand from different cultural backgrounds.
Bahasa Abstract
Keberadaan sektor pariwisata berkaitan erat hubungannya dengan SDGs atau Sustainable Development Goals (pembangunan berkelanjutan). Banyaknya kunjungan wisatawan menjadi salah satu unsur yang dapat memastikan kenaikan kontribusi ekonomi dari pariwisata. Peneliti tertarik untuk mengetahui analisis destinasi wisata klenteng Hok Lay Kiong di Kota Bekasi menggunakan teori atraksi, aksesibilitas, amenitas dan ancillary dan dampaknya bagi warga sekitar. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian menunjukkan hasil bahwa Aksesibilitas untuk menuju ke Klenteng Hok Lay Kiong dapat dijangkau dengan mudah yakni dengan menggunakan bis K02, K05, P9BT, TP-1atau menggunakan kereta BEKASI LINE. Atraksi atau pagelaran pada Klenteng Hok Lay Kiong adalah dengan merayakan Tahun Baru Imlek, perayaan Capgomeh, ritual buang sial yang dilakukan di Sungai Bekasi serta Pukul bedug, mainkan di awal bulan (bulan purnama) dan di akhir bulan (bulan kecil). Dan yang terakhir adalah ancillary pada Klenteng Hok Lay Kiong yakni terdapat area parkir kendaraan, mushola, kamar mandi / MCK, penginapan dan masih banyak lainya. Dampak yang dapat dirasakan oleh warga sekitar Klenteng Hok Lay Kiong diantaranya adalah pertumbuhan perekonomian bagi warga sekitar, masyarakat sekitar menjadi lebih terbuka dan menghargai kepercayaan orang lain, menghilangkan prasangka- prasangka negative terhadap suatu etnis tertentu, kesadaran lintas budaya yang dapat meningkatkan rasa saling memahami dan mengerti dari latar belakang budaya yang berbeda.
Recommended Citation
Noegroho, Aditya and Musthofa, Budiman Mahmud
(2022)
"ANALYSIS OF TOURISM DESTINATIONS OF HOK LAY KIONGTEMPLE AND THE IMPACT FOR THE COMMUNITY,"
Journal of Indonesian Tourism and Policy Studies: Vol. 7:
Iss.
2, Article 2.
DOI: 10.7454/jitps.v7i2.1088
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jitps/vol7/iss2/2