•  
  •  
 

Journal of Indonesian Tourism and Policy Studies

Abstract

Kampung Tudong, located in Bansir Laut Subdistrict Pontianak City represents a local community that has successfully revitalized its cultural heritage through a traditional product called Tudong (a protective cover) made from mengkuang leaves that has existed since 1915. This product not only serves a functional purpose for the local community but also symbolizes cultural identity and has become a driver of the local economy across generations. The establishment of Kampung Tudong was driven by local residents’ concern for social and economic conditions and their independent initiative to build a craftsman village for Tudong production. This study employs a qualitative approach using a case study method. Data collection techniques included observation, interviews, and literature review. The findings reveal that community empowerment is carried out through the cultural preservation of Tudong production, community involvement in handicraft training, and the official recognition of Kampung Tudong as a cultural tourism destination by the Pontianak City Government through the Office of Youth, Sports, and Tourism. The implications of this study show that culture-based empowerment can strengthen the local economy while reinforcing community identity and solidarity. This model can be replicated in other regions through a participatory approach and cross-sectoral policy support.

Bahasa Abstract

Kampung Tudong di Kelurahan Bansir Laut, Kota Pontianak merupakan representasi komunitas lokal yang berhasil menghidupkan kembali potensi warisan budaya melalui produk tradisional bernama Tudong (tutup pelindung) dari daun mengkuang yang telah ada sejak tahun 1915. Produk ini tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional masyarakat tetapi juga menjadi simbol identitas budaya dan penggerak ekonomi lokal secara turun-temurun. Berdirinya Kampung Tudong dilatarbelakangi oleh inisiatif warga yang prihatin terhadap kondisi sosial ekonomi dan berupaya secara mandiri membangun kawasan pengrajin Tudong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara serta studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan komunitas dilakukan melalui pelestarian budaya produksi Tudong, keterlibatan masyarakat dalam pelatihan kerajinan, dan legalisasi Kampung Tudong sebagai destinasi wisata budaya oleh Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata. Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa pemberdayaan berbasis budaya mampu menjadi penguatan ekonomi lokal sekaligus memperkuat identitas dan solidaritas komunitas. Model ini dapat direplikasi di wilayah lain dengan pendekatan partisipatif dan dukungan kebijakan lintas sektor.

References

Books

Pitana, Gde, dan Gayatri. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: CV Andi.

Putnam, Robert D. (1993). Making Democracy Work: Civic Traditions in Modern Italy. Princeton : Princeton University Press.

Satori, Djam’an., Komariah, Aan. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Journals

Adlini, Miza Nina., Dinda, Anisya Hanifa., Yulinda, Sarah., Chotimah , Octavia., Merliyana , Sauda Julia. (2022). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka. Edumaspul Jurnal Pendidikan. Vol 6 (1).

Alyatalatthaf, M., & Putri, N. (2022). Tempo’s Watchdog Journalism toward the Indonesian Government’s Policy on COVID-19. Jurnal ASPIKOM, 7(1), 44-60. doi:http://dx.doi.org/10.24329/aspikom.v7i1.1039

Ariyani, Erma., Dewi, Avela., Aulia. (2021). Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Di Wilayah Kelurahan Sungai Andai Kota Banjarmasin. Jurnal PubBis. Vol 5(1).

Aulia, D. E., & Sunan, M. I. N. (2023). Strategi Pengembangan Wisata Melalui Pendekatan Community Based Tourism (Cbt) di Desa Wisata Kemiri. Jurnal Intervensi Sosial, 2(1).

Babu, Meiliana Afliana., Wulandari , Lastiani Warih., Susanto , Dwiyono Rudi. (2024). Implementasi Kearifan Lokal Untuk Pariwisata Berkelanjutan Di Desa Wisata Boti Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Manajemen Perhotelan dan Pariwisata. Vol 7 (3).

Diana, D., & Setiawan, A. B. (2021). Evaluasi Penerapan Community Based Tourism (CBT). Efficient: Indonesian Journal of Development Economics, 4(1).

Fatimah, Siti (2025) "The Influence of Hadrah Arts and Emotional Intelligence Towards the Students Social Skills at MTS Nurusshibyan," Journal of Indonesian Tourism and Policy Studies: Vol. 8: Iss. 2, Article 3. DOI: 10.7454/jitps.v8i2.1131

Ginting, G., Dewi, I. J., Maesaroh, I., & Maria, M. (2023). Ilomata International Journal of Management. Ilomata International Journal of Management. Vol 4 (1).

Haridison, Anyualatha.(2013). Modal Sosial dalam Pembangunan. JISPAR.Vol. 4.

Hasmawati, Fifi. (2018).Ekonomi Kerakyatan Berbasis Potensi Lokal. Jurnal Pengembangan Masyarakat. Vol 5 (5).

Kaseng. (2023). Perspektif Modal Sosial Budaya Dalam Pembangunan Berkelanjutan. Alliri: Journal Of Anthropology. Vol 5 (1).

Mirna. (2019). Pengembangan Perekonomian yang Berbasis Potensi Lokal di Kabupaten Bone. Jurnal Ilmu Pemerintahan. Vol 12 (2).

Permatasari, I. (2022). Peran Model Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) Dalam Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism) di Bali. Kertha Wicaksana, 16(2).

Prayoga, Firman ., Wahyono, Hadi (2024). Penilaian Standar Pariwisata Berbasis Komunitas (CBT) dalam Pengembangan Wisata Puncak Pagerbatu, Kota Banjar. Journal of Regional and Rural Development Planning.Vol 8(3).

Sari, I. G. A. M. P. (2020). Pengembangan desa wisata dalam perspektif Community Based Tourism (CBT). Aplikasi Administrasi: Media Analisa Masalah Administrasi. Vol 23(2).

Sawu, M. R., & Sugiarti, D. P. (2020). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Community Based Tourism Di Desa Wisata Waturaka, Kabupaten Ende. Jurnal Destinasi Pariwisata, 8(1).

Suwartiningsih, Sri. (2017). Peran Modal Sosial Pada Buruh Gendong Dengan Dagangan Dan Pembeli. Jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin. Vol.26 (2).

Proceedings

Brata, Ida Bagus., Rai, Ida Bagus., Rulianto., Wartha, Ida Bagus Nyoman.Pelestarian Warisan Budaya Dalam Pembangunan Pariwisata Bali Yang Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Webinar Nasional Universitas Mahasaraswati Denpasar “Percepatan Penanganan COVID-19 Berbasis Adat di Indonesia”.

Purwaningsih, L. H., & Kusuma, H. E. (2016). Aspek Pertimbangan dalam Perencanaan Pelestarian Kawasan Pusaka (Heritage). Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016, 1, 15–18.

Website

ASEAN. (2016). ASEAN Community Based Tourism Standard. https://www.asean.org/ Accessed: May 5, 2025

Mualif. (2023). Pemberdayaan Komunitas: Konsep, Tujuan, Manfaat, dan Contoh. https://an-nur.ac.id/blog/pemberdayaan-komunitas-konsep-tujuan-manfaat-dan-contoh.html Accessed: May 5, 2025

Runa, I. . W., Warnata, I. . N., & Gede Mahaputra, I..N. (2011). Kondisi Kawasan Heritage Di Pusat Kota Denpasar. Accessed: May 7, 2025ttp://repository.warmadewa.ac.id/199/

Suansri, P. (2003). Community Based Tourism Handbook, Thailand : Responsible Ecological Social Tours (REST) Project. https://www.humanrights-in-tourism.net/ Accessed: May 8, 2025

Giampiccoli, A & Kalis, J. H. 2012. Community based tourism and Local Culture: the case of the amaMpondo. PASOS. Accessed: May 8, 2025

Included in

Tourism Commons

Share

COinS