•  
  •  
 

Journal of Indonesian Tourism and Policy Studies

Abstract

This research aims to describe the transformation of the village of Oro-oro Ombo from agriculture into modern tourism area. Oro-oro Ombo is one of the villages in Batu City which is undergoing rapid growth in tourism due to its accessibility to the various artificial parks. This study wants to understand the Oro-oro Ombo village after 2008, the year when the Batu Night Spectacular Began to be built on the communal land of Oro-oro Ombo. Previously, Oro-oro Ombo is an area of agriculture with the production of rice, corn, and fruits. At that time, Oro-oro Ombo is a quiet area with minimal highway lighting. However, since the construction of Batu Night Spectacular, this area changed drastically into a very crowded area. The crowd of Batu Night Spectacular encouraged the community of Oro-oro Ombo to construct tourism-based business, like lodge and food stall. In a period of 6 years, two hotels and 93 homestays have been established in the village. This amount does not include food stalls, shops trading business, and a restaurant. Most of the businesses owned by the community, to respond to the development of tourism, is built on agricultural land. In the end, the development of tourism changes people's livelihood from agriculture become tourism entrepreneurs. Even though start from a village scale, this study is expected to be a reflection of transformation all around Batu City from an agricultural town into a city of tourism. The study was conducted for six months in July until December 2015. The data collection methods for this research are observation, interview, and literature study.

Bahasa Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan transformasi Desa Oro-oro Ombo dari pertanian menjadi kawasan pariwisata modern. Oro-oro Ombo adalah salah satu desa di Kota Batu yang sedang mengalami perkembangan pariwisata secara pesat karena lokasinya yang berdekatan dengan berbagai taman wisata buatan. Penelitian ini ingin melihat Desa Oro-oro Ombo setelah tahun 2008, dimana pada tahun tersebut Batu Night Spectacular mulai dibangun di atas Tanah Kas Desa (TKD) Oro-oro Ombo. Sebelumnya, Oro-oro Ombo adalah kawasan pertanian sebagai penghasil padi, jagung, dan buah-buahan. Pada masa itu Oro-oro Ombo adalah daerah yang sepi dengan jalan raya yang minim penerangan. Namun, sejak dibangunnya Batu Night Spectacular, kawasan ini berubah drastis menjadi daerah yang sangat ramai. Dibangunnya Batu Night Spectacular di Desa Oro-oro Ombo memancing masyarakat untuk memanfaatkan keramaian perkembangan pariwisata dengan membangun usaha pariwisata. Utamanya adalah usaha penginapan dan warung makan. Dalam kurun waktu 6 tahun, 2 hotel dan 93 homestay telah berdiri di desa ini. Jumlah ini belum meliputi warung makan, toko usaha dagang, dan restaurant. Sebagian besar usaha masyarakat dalam rangka merespon perkembangan pariwisata ini dibangun di atas lahan pertanian. Perkembangan pariwisata pada akhirnya mengubah mata pencaharian masyarakat, dari yang semula pertanian menjadi pengusaha pariwisata. Dari skala desa, penelitian ini diharapkan dapat menjadi refleksi atas transformasi yang terjadi di Kota Batu yaitu dari kota pertanian menjadi kota wisata. Penelitian dilakukan selama 6 bulan dari Juli sampai Desember 2015, dengan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi literatur.

Share

COinS