•  
  •  
 

Journal of Indonesian Tourism and Policy Studies

Abstract

This paper reveals a strategic management case of rural tourism development based on tourism plan in Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat. Research was conducted in August 2015 with qualitative approaches i.e. interview and focus group discussion. In addition, some of data also produced from secondary sources such as government regulation and official website. Findings show that the only strength Wanayasa possessed is their ability in capturing projections of external factors, including identification of potential investors for their tourism. Apart from that quality, it is obvious that their rural tourism development is lack of clear vision & mission, indefinite internal analysis, and chaotic strategy formulation as a result of disorganized planning processes. With those conditions, it will be tough for them to formulate the true competitive advantage as a basic foundation of their tourism development. Besides, the community and local elites are now tend to expect more in investor funds instead of systematic strategic management by their own.

Bahasa Abstract

Makalah ini mengungkapkan kasus manajemen strategis pengembangan pariwisata pedesaan berdasarkan rencana pariwisata di Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus tahun 2015 dengan pendekatan kualitatif yaitu wawancara dan diskusi kelompok terfokus. Selain itu, beberapa data juga dihasilkan dari sumber sekunder seperti peraturan pemerintah dan situs resmi. Temuan menunjukkan bahwa satu-satunya kekuatan Wanayasa dimiliki adalah kemampuan mereka dalam menangkap proyeksi faktor eksternal, termasuk identifikasi calon investor untuk pariwisata mereka. Terlepas dari kualitas itu, jelas bahwa pengembangan pariwisata pedesaan mereka adalah kurangnya visi yang jelas dan misi, analisis internal yang tak terbatas, dan perumusan strategi kacau sebagai akibat dari proses perencanaan tidak teratur. Dengan kondisi tersebut, akan sulit bagi mereka untuk merumuskan keunggulan kompetitif yang benar sebagai landasan dasar pengembangan pariwisata mereka. Selain itu, masyarakat dan elit lokal sekarang cenderung mengharapkan lebih dana investor bukannya manajemen strategis sistematis oleh mereka sendiri.

Share

COinS