Jurnal Geografi Lingkungan Tropik (Journal of Geography of Tropical Environments)
Abstract
This study aims to conduct lahar of Mount Merapi on the Boyong River modeling. In addition, this study also to identificate the affected land use of the model, and analyze the risk of loss which are the focus of this study. Lahar modeling was made by using the LAHARZ application from DEMNAS 2018 data and 3 lahar volume scenarios based on the eruption of Mount Merapi in 1994. Identification of affected land use was carried out by using Sentinel-2B 2018 image interpretation with Maximum Likelihood Area (MLA) method, continued by verification using purposive sampling method in the field. Loss risk analysis was done by determining land use that has an economic value, which followed by classifying the level of damage based on the hazard level of lahar. The results of this study showed the effect of volcanic lahar volume and slope of Mount Merapi on surrounding land use. The generalization process in the DEM data did not have a significant difference to the lahar model. River morphology is very influential in this modeling output. Citra Sentinel-2B is suitable for identifying existing land use with the scale used is 1:10.000. The use of affected land was classified into 6 and 3 of which have economic values, namely settlements, buildings, and rice fields. There are 16 hamlets that are affected by the danger of lahar with residential land use which has the greatest total loss, while the use of wetland areas is the most extensive area of this danger.
Bahasa Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk membuat pemodelan aliran lahar Gunung Merapi di Sungai Boyong. Selain itu penelitian ini juga mengidentifikasi penggunaan lahan yang terdampak dari model tersebut, serta menganalisis risiko kerugiannya menjadi fokus penelitian ini. Pemodelan aliran lahar dibuat menggunakan aplikasi LAHARZ dengan menggunakan data DEMNAS 2018 dan 3 skenario volume lahar bedasarkan kejadian erupsi Gunung Merapi tahun 1994. Identifikasi penggunaan lahan terdampak dilakukan menggunakan interpretasi citra sentinel 2B 2018 dengan metode Maximum Likelihood Area (MLA) yang dilanjutkan verifikasi dengan metode purposive sampling di lapangan. Analisis resiko kerugian dilakukan dengan menentukan penggunaan lahan yang memiliki nilai ekonomi, yang selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan tingkat kerusakannya berdasarkan tingkat bahaya aliran lahar. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh dari volume lahar dan kelerengan Gunung Merapi terhadap penggunaan lahan di sekitarnya. Proses generalisasi pada data DEM tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap model aliran lahar. Morfologi sungai sangat berpengaruh dalam output pemodelan. Citra Sentinel-2B sesuai untuk identifikasi penggunaan lahan eksisting dengan skala yang digunakan adalah 1:10.000. Penggunaan lahan terdampak terklasifikasikan menjadi 6 dan 3 diantaranya memiliki nilai ekonomi yaitu permukiman, bangunan, dan sawah. Terdapat 16 Dusun yang terdampak bahaya aliran lahar dengan penggunaan lahan permukiman yang paling besar total kerugiannya, sedangkan penggunaan lahan sawah paling luas area terdampaknya
Recommended Citation
Kurniawan, Verry Octa; Mei, Estuning Tyas Wulan; and Hadmoko, Danang Sri
(2019)
"PEMODELAN ALIRAN LAHAR GUNUNG API MERAPI UNTUK PERHITUNGAN RISIKO KERUGIAN PADA PENGGUNAAN LAHAN TERDAMPAK DI BANTARAN SUNGAI BOYONG, PAKEM, SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA,"
Jurnal Geografi Lingkungan Tropik (Journal of Geography of Tropical Environments): Vol. 3:
No.
2, Article 3.
DOI: 10.7454/jglitrop.v3i2.64
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jglitrop/vol3/iss2/3