•  
  •  
 

Jurnal Geografi Lingkungan Tropik (Journal of Geography of Tropical Environments)

Abstract

Government of Indonesia planned to build 30.000 embung in 2017. Embung or mini reservoir is one of soil and water conservation methods to decrease surface runoff, enhance water surface retention, and increase water entering to the soil by infiltration, that finally influence the values of Discharge Ratio and Runoff Coefficient of a watershed. This research that was done in 2017 is about the effect of embung and it’s combination with other soil and water conservation technics (strip cropping and agroforestry) on Discharge Ratio (DR) and Runoff Coefficient (RC) in Cilemer Watershed by using SWAT method. The result shows that the Scenario 1 (mini reservoir technic alone) decreased DR and RC by 25.45% (from 119.70 to 94.25) and 32% (from 0.25 to 0.17), respectively. The Scenario 2 (combination of embung and strip cropping) decreased DR and Runoff Coefficient by 40.92% (from 119.70 to 78.78) and 32% (from 0.25 to 0.17), respectively. The Scenario 3 (combination of mini reservoir and agroforestry) decreased DR and RC by 41.38% (from 119.70 to 78.31) and 36% (from 0.25 to 0.16), respectively. The application of mini reservoir and its combination with other soil and water conservation (SWC) techniques were able to decrease DR and RC meaningfully.

Bahasa Abstract

Pemerintah berencana membangun embung sebanyak 30.000 pada tahun 2017. Embung merupakan salah satu metode konservasi tanah dan air untuk menurunkan aliran permukaan, meningkatkan retensi air permukaan dan meningkatkan air yang masuk ke dalam tanah (infiltrasi), yang berakibat langsung terhadap nilai Koefisien Regim Aliran (KRA) atau Koefisien Aliran Tahunan (KAT) suatu DAS. Penelitian tentang pengaruh embung dan kombinasinya dengan teknik konservasi tanah dan air lainnya (strip cropping dan agroforestri) terhadap KRA dan KAT pada DAS Cilemer dengan menggunakan metode SWAT ini dilakukan tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Skenario 1 (teknik KTA embung) mampu menurunkan KRA dan KAT masingmasing sebesar 25.45% (dari 119.70 menjadi 94.25) dan 32% (dari 0.25 menjadi 0.17). Skenario 2 (teknik KTA gabungan antara embung dan strip cropping) mampu menurunkan KRA dan KAT masing-masing sebesar 40.92% (dari 119.70 menjadi 78.78) dan 32% (dari 0.25 menjadi 0.17). Sementara Skenario 3 (gabungan teknik KTA embung dan agroforestry) mampu menurunkan KRA dan KAT masing-masing sebesar 41.38% (dari 119.70 menjadi 78.31) dan 36% (dari 0.25 menjadi 0.16). Penerapan embung beserta kombinasinya dengan teknik KTA lainnya mampu menurunkan KRA dan KAT secara cukup berarti.

Included in

Geography Commons

Share

COinS