Jurnal Geografi Lingkungan Tropik (Journal of Geography of Tropical Environments)
Abstract
Jayapura City is area that located in the north of the island of Papua and dealing directly with the Pacific Plate, so the potential for geological disasters, one of which is a landslide. However, landslides occur not only influenced by the movement of the Pacific Plate (because of occurrences fault / faults), but also a slope that varies from lowlands (0-8%) to the hills (> 45%), lithological and climatic conditions. This study aims to map areas vulnerable to landslides based Geographic Information System (GIS) using two models, namely, [1] the model prediction of landslides Directorate of Volcanology and Geological Hazard Mitigation (DVMBG) in 2005 with the parameters rainfall, geology, soil type, slope and land use; and [2] a combination of landslide prediction model of the Land Research Center with the parameters slope, rainfall, geology, soil type, distance of fault / faults and density of vegetation. The second result is verified with the data model of landslide occurrence during the period 2002-2014. The results showed that the application of the two models show the differences in the distribution of areas vulnerable to landslides. The first model produces an area prone to landslides with a high classification of 16780 hectares, while the second model recorded only 2184 Ha. Verification results with field data show that the second model is more representative and could be used to identify areas vulnerable to landslides in the city of Jayapura
Bahasa Abstract
Kota Jayapura merupakan salah satu wilayah yang berada di utara pulau Papua dan berhadapan langsung dengan Lempeng Pasifik, sehingga berpotensi terhadap bencana geologi, salah satunya adalah longsor. Walaupun demikian, longsor yang terjadi tidak hanya dipengaruhi oleh pergerakan Lempeng Pasifik (karena keterdapatan sesar/faults), tetapi juga kemiringan lereng yang bervariasi dari dataran rendah (0-8%) sampai perbukitan (>45%), kondisi litologi dan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan wilayah rawan longsor berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan menggunakan dua model yaitu, [1] model pendugaan longsor Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) tahun 2005 dengan paramater curah hujan, geologi, jenis tanah, lereng dan penggunaan lahan; dan [2] model pendugaan longsor kombinasi dari Pusat Penelitian Tanah dengan parameter kemiringan lereng, curah hujan, geologi, jenis tanah, jarak sesar/faults dan kerapatan vegetasi. Hasil kedua model diverifikasi dengan data kejadian longsor selama periode tahun 2002-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi kedua model memperlihatkan perbedaan sebaran wilayah rawan longsor. Model pertama menghasilkan luas wilayah rawan longsor dengan klasifikasi tinggi sebesar 16780 Ha, sementara model kedua tercatat hanya 2184 Ha. Hasil verifikasi dengan data lapangan menunjukkan bahwa model kedua lebih representatif dan dapat digunakan untuk mengindentifikasi wilayah rawan longsor di Kota Jayapura.
Recommended Citation
Abrauw, Rudolf D.
(2017)
"WILAYAH RAWAN LONGSOR DI KOTA JAYAPURA,"
Jurnal Geografi Lingkungan Tropik (Journal of Geography of Tropical Environments): Vol. 1:
No.
1, Article 2.
DOI: 10.7454/jglitrop.v1i1.4
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jglitrop/vol1/iss1/2