Jurnal Geografi Lingkungan Tropik (Journal of Geography of Tropical Environments)
Abstract
. This study reports the applicability of hydrological modeling, HEC-HMS, integrated with Geographic Information Systems (GIS) to examine the rainfall - runoff relationship with a case study of Upper Ciliwung watershed. Spatial rainfall data derived from radar data used in the process of simulating rainfall - runoff and the results are compared with simulation results using the observed rainfall data. Analysis of the rainfall-runoff simulation was conducted based on spatial approach by comparing the differences and similarities between sub catchments. The simulations carried out for the flood events in 2002, 2007 and 2013. The results of the simulation of rainfall - runoff using C-Dopller weather rainfall radar data shows the sub-watershed of Ciliwung (Tugu) produced discharge with the highest volume in January - February 2002 and 2007, and also 16 - 17 January 2013, i.e. 117 mm, 124 mm and 46 mm, respectively. Physical characteristics of the watershed such as slope, land use, and soil type, are the factors that determine the high discharge value. The results of validation using RMSE and Nash produces small deviation value of the observation data. It shows that the use of weather radar data is reliable in the rainfall-runoff simulation in the Upper Ciliwung watershed
Bahasa Abstract
Penelitian ini melaporkan penerapan pemodelan hidrologi, HEC-HMS, terintegrasi dengan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk mengkaji hubungan curah hujan dan debit aliran dengan kasus DAS Ciliwung Hulu. Data spasial curah hujan yang diperoleh dari data radar digunakan dalam proses simulasi curah hujan-debit aliran dan hasilnya dibandingkan dengan hasil simulasi menggunakan data curah hujan hasil observasi. Analisis hasil simulasi curah hujan-debit aliran dianalisis dengan pendekatan spasial, yaitu membandingkan perbedaan dan persamaan antar sub DAS. Simulasi dilakukan untuk kejadian banjir tahun 2002, 2007 dan 2013. Hasil simulasi curah hujan-debit aliran dengan menggunakan data radar hujan, menunjukkan bahwa sub-DA CiLiwung (Tugu) merupakan sub-DAS yang memberikan debit dengan volume tertinggi pada kejadian banjir bulan Januari - Februari tahun 2002 dan 2007 serta tanggal 16 - 17 Januari 2013 yakni masing- masing sebesar 117 mm, 124 mm dan 46 mm. Faktor karakteristik fisik DAS berupa kemiringan DAS, penggunaan lahan, jenis tanah, dan besarnya curah hujan menjadi faktor yang menentukan tingginya debit aliran. Hasil validasi menggunakan metode RMSE dan Nash menghasilkan nilai simpangan yang kecil terhadap data observasi. Hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan data radar cuaca dapat diandalkan dalam mensimulasikan hujan-debit.
Recommended Citation
Putiamini, Sepanie; Kusratmoko, Eko; and Syamsudin, Fadli
(2017)
"PEMODELAN KEJADIAN BANJIR DAERAH ALIRAN SUNGAI CILIWUNG HULU DENGAN MENGGUNAKAN DATA RADAR,"
Jurnal Geografi Lingkungan Tropik (Journal of Geography of Tropical Environments): Vol. 1:
No.
1, Article 1.
DOI: 10.7454/jglitrop.v1i1.3
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/jglitrop/vol1/iss1/1