•  
  •  
 

Abstract

This study aims to examine the discourse on authoritarianism in the Halal Product Guarantee Act of Indonesia. The issue raised concerns opinions on or accusations of the Halal Product Guarantee Act of Indonesia reflecting authoritarianism and threatening human rights, specifically, religious beliefs. Furthermore, the discourse on authoritarianism in the Halal Product Guarantee Act of Indonesia states efforts to impose a single interpretation of the provisions in Islamic law. In this study, we investigate the validity of these allegations using a statute and conceptual approach. In this research, we determine that the claim of authoritarianism in the Halal Product Guarantee Law of Indonesia is false. In principle, the Halal Product Guarantee Act does not prohibit the circulation of haram products and thus does not violate the rights of nonMuslims. In addition, centralization of the Indonesian Ulema Council’s authority on the interpretation of halal provisions for a product is necessary to realize the principle of legal certainty.

Bahasa Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengkaji wacana otoriterisme dalam Undang-Undang Jaminan Produk Halal di Indonesia. Permasalahan yang diangkat adalah adanya pendapat atau tudingan yang menyatakan bahwa UU Jaminan Produk Halal di Indonesia mencerminkan otoritarianisme dan mengancam hak asasi manusia, khususnya keyakinan beragama. Lebih lanjut, wacana otoriterisme dalam UU Jaminan Produk Halal di Indonesia juga diartikan sebagai upaya untuk memaksakan tafsir tunggal terhadap ketentuan hukum Islam. Dalam artikel ini kami memeriksa validitas dari tuduhan tersebut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan statute approach dan conceptual approach. Dalam penelitian ini kami menemukan bahwa klaim otoriterisme dalam UU Jaminan Produk Halal di Indonesia adalah klaim yang keliru. Karena pada prinsipnya UU Jaminan Produk Halal tidak melarang peredaran produk haram, sehingga tidak ada hak nonmuslim yang dilanggar. Dan sentralisasi kewenangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap penafsiran ketentuan kehalalan suatu produk diperlukan untuk menjamin terpenuhinya asas kepastian hukum.

References

A. Jazuli. Kaidah-Kaidah Fikih. Jakarta: Kencana, 2011.

Abou el Fadl, Khaled. Atas Nama Tuhan: Dari Fikih Otoriter Ke Fikih Otoritatif. Translated by R. Cecep Lukman Yasin. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2004.

Afroniyati, Lies. “Analisis Ekonomi Politik Sertifikasi Halal Oleh Majelis Ulama Indonesia.” Jurnal Kebijakan & Administrasi Publik (JKAP) Magister Administrasi Publik FISIPOL Universitas Gajahmada (UGM) Jogjakarta 18, no. 1 (Mei 2014).

Ali, Mohammad Daud. Hukum Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000.

Alim, Muhammad. “ASAS-ASAS HUKUM MODERN DALAM HUKUM ISLAM.” Jurnal Media Hukum 17, no. 1 (June 2010).

Attila Tóth, Gábor. “Authoritarianism.” Oxford Constitutional Law (OXCON), February 2017. https://doi.org/10.1093/law-mpeccol/e205.013.205.

Bergeaud-Blackler, Florence. “The Halal Certification Market in Europe and the World : A First Panorama.” In Halal Matters : Islam, Politics and Markets in Global Perspective, edited by Florence Bergeaud-Blackler, Johan Fischer, and John Lever. Routledge, 2015. https://doi.org/10.4324/9781315746128.

Chandia, Mahmood, and Jan Mei Soon. “The Variations in Religious and Legal Understandings on Halal Slaughter.” British Food Journal 120, no. 3 (January 1, 2018): 714–30. https://doi.org/10.1108/BFJ-03-2017-0129.

Faishal, K.H Arwani. “Bahtsul Masail Tentang Hukum Merokok.” NU Online, January 19, 2009. https://islam.nu.or.id/post/read/15696/bahtsul-masail-tentang-hukum-merokok.

Hanim Yusuf, Asnidar, Syadiyah Abdul Shukor, and Ummi Salwa Ahmad Bustamam. “Halal Certification vs Business Growth of Food Industry in Malaysia.” Journal of Economics, Business and Management 4, no. 3 (2016): 247–51. https://doi.org/10.7763/JOEBM.2016.V4.399.

Hardwick, John. “The Schism Between Minorities and the Critical Legal Studies Movement: Requiem for a Heavyweight?” Boston College Third World Law Journal 11, no. 1 (January 1, 1991): 137.

Henderson, Lynne. “Authoritarianism and the Rule of Law.” Indiana Law Journal 66 (1991). http://scholars.law.unlv.edu/facpub/867.

———. “Authoritarianism and the Rule of Law.” Indiana Law Journal 66, no. 2 (April 1, 1991). https://www.repository.law.indiana.edu/ilj/vol66/iss2/2.

Husaini, Adhian, and Nuim Hidayat. Islam Liberal: Sejarah, Konsepsi, Penyimpangan, Dan Jawabannya. Jakarta: Gema Insani Press, 2002.

Jahar, Asep Saepudin, and Thalhah. “Dinamika Sosial Politik Pembentukan Undang-Undang Jaminan Produk Halal.” Jurnal Al-Ahkam 12, no. 2 (Desember 2017). https://doi.org/10.19105/al-ihkam.v12i2.1232.

Josephson, Peter B. “Tyranny of the Majority.” In The Encyclopedia of Political Thought, edited by Michael T. Gibbons, 3747–48. American Cancer Society, 2014. https://doi.org/10.1002/9781118474396.wbept1014.

Kusumah,, Mulyana W. Hukum Dan Hak-Hak Asasi Manusia Suatu Pemahaman Kritis. Alumni, 1981. //perpustakaan.pn-putussibau.go.id/index.php?p=show_detail&id=876.

Lever, John, and Mara Miele. “The Growth of Halal Meat Markets in Europe: An Exploration of the Supply Side Theory of Religion.” Journal of Rural Studies, Growing Old in Rural Places, 28, no. 4 (October 1, 2012): 528–37. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2012.06.004.

Lopa, Baharuddin. Al Quran Dan Hak-Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1996.

Mahfud MD, Moh. Konfigurasi Politik Dan Karakter Produk Hukum. Jakarta: LP3ES, 1998.

Mahkamah Konstitusi. “Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 8/PUU-XVII/2019,” 2019.

———. PUTUSAN Nomor 8/PUU-XVII/2019 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG UNDANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL (2019).

———. “RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG UNDANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945,” July 12, 2017. https://mkri.id/public/content/persidangan/risalah/risalah_sidang_9380_PERKARA%20NOMOR%205.PUU-XV.2017%20tgl.%2012%20Juli%202017.article.

“Majalah NAWALA.” The Wahid Institute, Agustus-Oktober 2009.

Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Keputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia VI Tahun 2018,” 2018.

Mardatillah, Aida. “Aturan Sertifikasi Halal Dipersoalkan, Begini Pandangan Ahli.” hukumonline.com, July 12, 2017. https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5965edb421fb0/aturan-sertifikasi-halal-dipersoalkan--begini-pandangan-ahli/.

Mashudi. “Konstruksi Hukum Dan Respon Masyarakat Terhadap Sertifikasi Produk Halal (Studi Socio-Legal Terhadap Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan Dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia).” Disertasi, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro(UNDIP), 2011.

Mill, John Stuart. On Liberty. Edited by M. B. Mathias. New York: Pearson Longman, 2007.

Muttaqin, Labib. “POSITIFISASI HUKUM ISLAM DAN FORMALISASI SYARI’AH DITINJAU DARI TEORI OTORITARIANISME KHALED ABOU EL-FADL.” Jurnal Al-Ihkam 11, no. 1 (June 2016). https://doi.org/10.19105/al-ihkam.v11i1.859.

Muzayyin. “Hermeneutika Hukum Islam Khaleed Abou El Fadl: Sebuah Tawaran Dalam Membendung Otoritarianisme Fatwa MUI.” POTRET PEMIKIRAN 20, no. 1 (June 2016). https://doi.org/10.30984/pp.v20i1.749.

Ni’am Sholeh, Asrorun. “Jaminan Halal Pada Produk Obat: Kajian Fatwa MUI Dan Penyerapannya Dalam Undang-Undang Jaminan Produk Halal.” Jurnal Syariah, Lembaga Kajian Islam Dan Hukum Islam Fakultas Hukum Universitas Indonesia Jakarta 3 (2015).

PP. Muhammadiyah. “FATWA MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NO. 6/SM/MTT/III/2010 TENTANG HUKUM MEROKOK,” March 8, 2010.

Qurafi, Ahmad ibn Idris al-. al-Furuq. Juz 2. Bayrut: Dar Al-Kutub Al-ilmiyah, 2009.

Rahardjo, Satjipto. Ilmu Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2012.

Robbins, Louise S. “Anti-Communism, Racism, and Censorship in the McCarthy Era: The Case of Ruth W. Brown and the Bartlesville Public Library.” Journal of Education for Library and Information Science 35, no. 4 (1994): 331–34. https://doi.org/10.2307/40323027.

Sayekti, Nidya Waras. “Jaminan Produk Halal Dalam Perspektif Kelembagaan.” Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik DPR RI 5, no. 2 (Desember 2014).

Septiawan, Ade, and Ahmad Mukri Aji. “Kewenangan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika - Majelis Ulama Indonesia Pasca Berlakunya UU No. 33 tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal.” SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i 3, no. 2 (September 9, 2016): 167–96. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v3i2.3676.

Siregar, Efrem Limsan. “Negara Muslim Terbesar, RI Cuma Jadi Pasar Produk Syariah.” CNBC Indonesia, August 24, 2019. https://www.cnbcindonesia.com/syariah/20190824083459-29-94359/negara-muslim-terbesar-ri-cuma-jadi-pasar-produk-syariah.

Sofyan Hasan, KN. “Kepastian Hukum Sertifikasi Dan Labelisasi Halal Produk Pangan.” Jurnal Dinamika Hukum Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman(UNSOED) Purwokerto 14, no. 2 (Mei 2014): 227–38.

Suryawan, Anom Sigit, Shuji Hisano, and Joost Jongerden. “Negotiating Halal: The Role of Non-Religious Concerns in Shaping Halal Standards in Indonesia.” Journal of Rural Studies, October 15, 2019. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2019.09.013.

Tikkanen, Amy. “Authoritarianism , Definition & Facts.” Encyclopaedia Britannica, November 2, 2017. https://www.britannica.com/topic/authoritarianism.

Yusdani. “Formalisasi Syariat Islam Dan Hak Asasi Manusia Di Indonesia.” Al-Mawarid Journal of Islamic Law 16 (2006): 42541.

Included in

Religion Law Commons

Share

COinS