•  
  •  
 

Abstract

This research discusses the development of international commercial contract law which is influenced by soft law, and the influence as well as enforcement of the use of soft law in Indonesia, by using normative legal research methods. The discussion of soft law is devoted to three types of soft law, Incoterms, UCP, and ICC. Soft law becomes ready-made drafts for business actors. Business actors no longer need to describe in detail and negotiate every aspect related to the delivery of goods, payments and insurance. Soft law is not a law and is not binding, but indirectly the government has made soft law a reference in statutory regulation. Courts in Indonesia generally acknowledge the existence of soft law although there are still different interpretations. The binding of soft law provisions can be seen from “customary” as a source of law and the principle of freedom of contract that binds the parties (pacta sunt servanda).

Keywords:Soft law, Incoterms, UCP, ICC, freedom of contract.

Bahasa Abstract

Penelitian ini membahas tentang perkembangan hukum kontrak dagang internasional yang dipengaruhi oleh soft laws dan pengaruh serta penegakan hukum dari penggunaan soft law di Indonesia, dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif. Pembahasan soft law dikhususkan pada tiga jenis soft law yakni Incoterms, UCP, dan ICC. Soft law menjadi aturan dan draf yang siap pakai untuk pelaku usaha. Para pelaku usaha tidak perlu lagi menguraikan dengan rinci serta bernegosiasi tentang setiap aspek terkait penyerahan barang, pembayaran dan asuransi. Soft law bukan merupakan hukum dan tidak mengikat, namun secara tidak langsung pemerintah telah menjadikan soft law sebagai rujukan dalam pengaturan perundang-undangan. Pengadilan di Indonesia umumnya mengakui keberadaan soft law meskipun masih terdapat interpretasi yang berbeda-beda. Mengikatnya ketentuan soft law dapat dilihat dari kebiasaan sebagai sumber hukum dan prinsip kebebasan berkontrak yang mengikat para pihak (pacta sunt servanda).

Kata Kunci: Soft law, Incoterms, UCP, ICC, kebebasan berkontrak.

References

Artikel

Henry Deeb Gabriel, “The Use of Soft Law in the Creation of Legal Norms in International Commercial Law: How Successful Has It Been?”, Michigan Journal of International Law (Volume 40: Issue 3, 2019).

Buku

Ademola Abass, Complete International Law: Text, Cases, and Materials (2nd edn), (Oxford: Oxford University Press, 2014).

Afifah Kusumadara, Kontrak Bisnis Internasional: Elemen-Elemen Penting dalam Penyusunannya – Cetakan Pertama, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013).

Huala Adolf, Dasar-Dasar Hukum Kontrak Internasional, (Bandung: PT Refika Aditama, 2008).

International Chamber of Commerce, Incoterms 2010, (Paris: ICC Services Publications Department, 2010).

Karla C. Shippey, Menyusun Kontrak Bisnis Internasional: Panduan Menyusun Draf Kontrak Bisnis Internasional, terjemahan Hesti Widyaningrum, (Jakarta: Penerbit PPM, 2004).

Larry A. DiMatteo, International Sales Law: A Global Challenge, (New York: Cambridge University Press, 2014).

Michala Meiselles, International Commercial Agreements: An Edinburgh Law Guide, (Edinburgh: Edinburgh University Press Ltd., 2013).

R. Suroso, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005).

Richard Schaffer, (et.al.), International Business Law and Its Environment – Ninth Edition, (USA: Cengage Learning, 2009)

Subekti, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wet­boek), Cetakan Keenam Belas, (Jakarta: Pradnya Para­mita, 1983)

Thomas A. Cook, (et.al.), Mastering Import & Export Management – Second Edition, (New York: Amacom, 2012).

Peraturan

Indonesia, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek voor Indonesie).

Indonesia, Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan, UU No. 21 Tahun 2011, LN No. 111 Tahun 2011, TLN No. 5253.

Konvensi Internasional

Vienna Convention on the Law of Treaties 1969 (Konvensi Wina 1969).

Statute of the International Court of Justice (Statuta ICJ).

The Uniform Customs and Practice for Documentary Credits, 2007 Revision, ICC Publication No. 600 (‘‘UCP’’).

Putusan Pengadilan

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan No. 1011 K/Pdt/2009.

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan No. 3681 K/Pdt/2019.

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan No. 1935 K/Pdt/2012.

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan No. 1867 K/Pdt/2010.

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan No. 1815 K/Pdt/2015.

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan No. No. 141 PK/PID.SUS/2009.

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan No. 155 K/PID.SUS/2008.

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan No. 2925 K/PDT/2003.

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan No. 1373 K/Pdt/2018.

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan No. 2010 K/Pdt/2016.

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan No. 20 PK/Pdt/2020.

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan No. 4161 K/PID/2019.

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan No. 1792/B/PK/PJK/2016.

Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan No. 4160/B/PK/Pjk/2019.

Pengadilan Pajak, Putusan No. Put.61168/PP/M.XVB/15/2015.

Internet

Sandeep Gopalan, “A Demandeur-Centric Approach to Regime Design in Transnational Commercial Law”, https://www.cisg.law.pace.edu/cisg/biblio/gopalan2.html.

Share

COinS