•  
  •  
 

Authors

Abstract

The number of smokers and cigarette sales in Indonesia has been increasing every year. In parallel with that, the latent risk faced by society is increased. In the socio-cultural context, the cigarette industry has been transformed into a hegemony whose expansion is unstoppable. The circulation of cigarette products is still become an unresolvable problem. Such problem expands from merely legal issues to the ethical dimension. The corporate social responsibility carried out by the corporation tends to be in favor of promotional motive, or creating false public reputation, which makes its implementation often deviate from its philosophy. Inevitably, the smoking phenomenon seems to be prevalent as an increasingly widespread urban culture, due to the unoptimal supervision, and the existing legal substance tends to accommodate the creation of such conditions. Meanwhile, in the legal technical realm, regulations issued by the government were unable to reduce the potential risks that exists. Another contributing factor as a constraint is the government dependence on cigarette excise sector as a major basis for annual state budget. These patterns indicate the need for new approaches in designing policies to control the circulation of cigarette products in the context of legal substance. This paper will criticize various mistakes in the implementation of social responsibility of cigarette corporations in the realm of praxis in a socio-legal perspective, and at the same time offer solutions to control methods that are effective in law enforcement, efficient in terms of the state budget, and in line with philosophical concept of stakeholder theory of corporate social responsibility.

Bahasa Abstract

Angka perokok dan penjualan rokok di Indonesia tiap tahunnya mengalami peningkatan. Pararel dengan itu, risiko laten yang dihadapi masyarakat pun meningkat. Dalam konteks sosio-kultural, industri rokok telah menjelma menjadi sebuah hegemoni yang ekspansinya tak terbendung. Peredaran produk rokok masih menjadi persoalan yang tidak kunjung teratasi. Persoalan ini juga lantas meluas dari isu hukum, ke dimensi etis. Tanggung jawab sosial korporasi yang dilaksanakan selama ini cenderung bermotifkan promosi atau penciptaan reputasi manipulatif, yang menjadikan pelaksanaannya kerap melenceng dari filosofinya. Tak ayal, fenomena merokok seakan terlazimkan sebagai kultur urban yang semakin meluas, selain karena pengawasannya tidak optimal, substansi hukum yang ada cenderung mengakomodir terciptanya kondisi tersebut. Sementara, dalam ranah teknis peraturan, regulasi yang dibuat pemerintah tidak mampu menekan potensi risiko yang ada. Faktor lain yang menjadi kendala adalah adanya ketergantungan laten negara terhadap pemasukan dari cukai rokok sebagai tumpuan penerimaan anggaran belanja negara. Beberapa kecenderungan ini menandai kebutuhan akan pendekatan baru dalam merancang kebijakan pengendalian peredaran produk rokok dalam tatanan substansi hukum. Tulisan ini akan mengkritisi berbagai kekeliruan pelaksanaan tanggung jawab sosial korporasi rokok di ranah praksis dalam kaca mata sosio-legal, dan sekaligus menawarkan solusi metode pengendalian yang efektif secara penegakan hukum, efisien dari sisi anggaran negara, dan sejalan dengan gagasan filosofis teori tanggung jawab sosial berwawasan kemasyarakatan.

Kata kunci: CSR, korporasi, rokok, kemasyarakatan, imperatif;

References

Artikel

Barnes, Thomas R. (April-Juni 1975). ‘Gramsci and the Theory of Hegemony’. Journal of the History Ideas. Vol. 36(2): 351-366.

Brotosusilo, Agus. (Oktober 1992). ‘Hak Produsen Dalam hukum Perlindungan Konsumen’, artikel dalam Jurnal Hukum dan Pembangunan. Vol. XXII, No. 5.

Brownell, Kelly D. Warner, Kenneth E. (2009). ‘The Perils of Ignoring History: Big Tobacco Played Dirty and Millions Dead. How Similar is Big Food?”, dalam The Milbank Quarterly, Vol. 1(1): 259-294.

Christanti, Natalia. Mahastanti, Linda Arianti. (Desember 2011). ‘Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Investor dalam Melakukan Investasi’. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. Vol. 1(3): 44-45.

Dodd, E. Merrick. (Mei 1932). ‘For Whom Are Corporate Managers Trustees?’. Harvard Law Review. Vol. 45 (7): 1143-1163.

Fioravante, Phillip L. (2010). ‘Corporate Philanthropy: A Strategic Marketing Consideration’, Journal of Applied Business and Economics. Vol. 11(3): 91-96.

French, Peter A. (1979), ‘The Corporation as a Moral Person’. American Philosophical Quarterly. Vol. 16 (3): 207–215.

Hunt, Alan. (Maret 1986). The Theory of Critical Legal Studies’. Oxford Journal of Legal Studies, Vol. 6 (1).

Henningfield, Jack E. (2006). ‘Tobacco Industry Litigation Position On Addiction: Continued Dependence on Past Views’. Tobacco Control. Vol 15(IV): 27-36.

Kapoor, D. Jones, T. H. (2005). ‘Smoking and Hormones in Health Endocrine Disorders’. European Journal of Endocrinology, Vol. 152 (4): 491-499.

Krisnamurti, Aditya. et.al. (2016). ‘Analisis Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Harga Saham: Studi Pada Saham Perusahaan LQ45 Periode Agustus 2009-Januari 2012, dan Periode Januari 2012-Januari 2015’. Diponegoro Journal of Accounting. Vol. 5 (3)

Koessler, Maximillian. (Mei 1949). ‘The Person in Imagination or Persona Ficta of the Corporation’. Lousiana Law Review. Vol 9 (4)

Lee, Ian. (October 2005). ‘Efficiency and Ethics in the Debate About the Shareholder Primacy’. University of Toronto Legal Studies Series. Research Paper No. 15-05.

Lopez, Frank R. (2004) ‘Profit, Freedom, and Human Rights’. Mercer Law Review. Vol. 55.

Millon, David. (1990) ‘Theories of The Corporation’. Duke Law Journal, Vol. 201:203.

Merrewijk, Marcel van. (2004). ‘Concepts and Definitions of CSR and Corporate Sustainability: Between Agency and Communion’. Journal of Business Ethics, Vol. 44.

Mihaljevic, Marija. Tokic, Ivana. (Juli 2018) ‘Ethics and Philanthropy in the Field of Corporate Social Responsibility Pyramid’. Interdisciplinary Management Research XI:799-805.

Orts, Eric W. Studler, Alan. (2002). ‘The Ethical and Environmental Limits of Stakeholder Theory’. Business Ethics Quarterly, Vol 12 (2).

Pampel, F.C. Aguilar, Jade. (Agustus 2007). ‘Changes in Youth Smoking: A Time Series Analyses’. Sage Journal on Youth and Society, Vol. 39 (4).

Santoso, Riyadi. (2016). ‘Dilema Kebijakan Pengendalian Tembakau di Indonesia’. Jurnal Kajian Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, Vol. 21 (6).

Buku

Arneson, Richard. 2015. ‘Equality of Opportunity’, Edward N. Zalta (Ed), The Stanford Encyclopedia of Philosophy. Stanford: Metaphysics Lab Stanford University.

Arrow, Kenneth J. 1974. The Limits of Organization. New York: W.W. Norton.

Chao, Sophie (Ed). Colchester, Marcus (Ed). 2011. Hak Asasi Manusia dan Agribisnis di Asia Tenggara. Jakarta: Komnas HAM dan Forest People Program.

Collins, Stephanie. 2015. The Core of Care Ethics. New York: Palgrave Macmillan.

Dine, Janet. 2005. Companies, International Trade, and Human Rights. Cambridge: Cambridge University Press.

Douglas-Scott, Sionaidh. 2013. Law After Modernity. Oxford: Hart Publishing.

Eager, Claudia. Miller, Graham. et.al. April 2017. ‘Corporate Philanthropy Through the Lens of Ethical Subjectivity’. Journal of Business Ethics, Vol. 153 (732). Amsterdam: Springer Netherlands.

Holzer, Boris. 2010. Moralizing the Corporation: Transnational Activism and Corporate Accountability. Cheltenham UK & Northampton MA, USA: Edward Elgar .

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Perilaku Merokok Masyarakat Indonesia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan 2013. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes.

Kosen, Soewarta. 2017. Review of Evidence Series: Health and Economic Cost of Tobacco in Indonesia. Jakarta: Lembaga Penerbit Balitbang Kementerian Kesehatan.

McBarnet, Dorren. (2004). ‘Human Rights, Corporate Social Responsibility and the New Accountability’, dalam Human Rights and The Moral Responsibilities of Corporate and Public Sector Organizations. Vol. 20. New York: Kluwer Academic Publisher.

Nien-hê, Hsieh. 2017. ‘Corporate Moral Agency, Positive Duties, and Purpose’ dalam Eric Orts (Ed) and N. Craig Smith (Ed), The Moral Responsibility of Firms. Clarendon & Oxford: Oxford University Press.

Nonet, Philippe. Selznick, Phillip. 2004. Law & Society in Transition: Toward Responsible Law, diterjemahkan oleh Rafael Edy. Jakarta: Humanika.

Proctor, Robert N. 2012. Golden Holocaust: Origins of the Cigarette Catastrophe and the Case for Abolition. California: University of California Press.

Rawls, John. 1999. A Theory of Justice, Revised Edition. Cambridge MA: Harvard University Press.

Sapelli, Guilio. 2013. Morality and Corporate Governance: Firm Integrity and Spheres of Justice. Milan: Springer-Verlag.

Silviani, Putri. 2019. Konstruksi Realitas Sosial dalam Iklan: Analisis Semiotika Iklan Rokok Surya Pro Never Quit. Skripsi Sarjana Universitas Pasundan Bandung.

Soekanto, Soerjono. 2012. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press.

Sudaryanto, Wahyu Tri. 2015. Hubungan antara Derajat Merokok Aktif, Ringan, Sedang dan Berat dengan Kadar Saturasi Oksigen dalam Darah. Naskah Publikasi untuk Program Sarjana Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Unger, Roberto M. 1986. Critical Legal Studies Movement. Cambridge: Harvard University Press.

United Nations. 2011. Guiding Principles on Business and Human Rights. New York and Geneva: UNHROHC, 2011.

Vago, Steven. 2017. Law and Society, 11th Edition. Routledge: London and New York.

WHO. 2015. Global Youth Tobacco Surveys: Indonesia Report 2014. New Delhi: WHO Regional Office for Southeast Asia.

Internet

“6 Persen Orang Indonesia Sadar Bahaya Rokok Bagi Kesehatan”, Detik Health, (11 September 2012), diakses dari https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2014983/86-persen-orang-indonesia-sadar-bahaya-rokok-bagi-kesehatan, tanggal 25 Maret 2019.

“70% Indonesian Somkers Are Teenagers, Expert”, Jakarta Post, (19 Juni 2015), diakses dari https://www.thejakartapost.com/news/2015/06/19/70-indonesian-smokers-are-teenagers-expert.html tanggal 15 Desember 2018.

“Disneyland Untuk Industri Rokok: Aturan yang Lemah Buat Generasi Muda Indonesia Kecanduan Rokok”, The Conversation, (7 Juni 2018), diakses dari http://theconversation.com/disneyland-untuk-industri-rokok-aturan-yang-lemah-buat-generasi-muda-indonesia-kecanduan-rokok-97857 tanggal 16 Desember 2018

“Massachusets Files Suit Against Tobacco Industry’, The New York Times, (20 Desember 1995), diakses dari https://www.nytimes.com/1995/12/20/us/massachusetts-files-suit-against-tobacco-industry.html, tanggal 19 Desember 2018.

“Menteri Kesehatan RI: Sepertiga Penduduk Indonesia Perokok”, Tempo, (15 Mei 2017), diakses dari https://nasional.tempo.co/read/875384/menteri-kesehatan-sepertiga-penduduk-indonesia-perokok, tanggal 19 Desember 2018.

Abraham Utama, “Perokok versus Gudang Garam: Pemerasan atau Hak Konsumen?”, BBC News Indonesia, (13 Maret 2018), diakses dari https://www.bbc.com/indonesia/43371661, tanggal 16 Desember 2018.

Aditio Purnomo, “Arogansi KPAI terhadap PB Djarum dan Kemarahan Masyarakat”, opini dalam portal Komunitas Kretek, (9 September 2019), diakses dari https://komunitaskretek.or.id/opini/2019/09/arogansi-kpai-terhadap-pb-djarum-dan-kemarahan-masyarakat/, tanggal 2 Januari 2020.

Anugerah Perkasa, “Riset UI: Rokok Murah Bahayakan si Miskin dan Generasi Muda”, CNN Indonesia, (22 Agustus 2018), diakses dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160822122017-20-152957/riset-ui-rokok-murah-bahayakan-si-miskin-dan-generasi-muda, tanggal 2 Januari 2020.

Benedicta Prima, Yudho Winarto (Ed), “Penerimaan Cukai Rokok Per Desember 2018 capai Rp 120,62 Triliun”, Kontan, (11 Desember 2018), diakses dari https://nasional.kontan.co.id/news/penerimaan-cukai-rokok-per-desember-2018-capai-rp-12062-triliun tanggal 17 Desember 2018.

Bima Putra, “Rokok dan Minuman Kemasan Jadi Komoditas Andalan di Warung”, Tribun News Jakarta, (24 Mei 2018), diakses dari https://jakarta.tribunnews.com/2018/05/24/rokok-dan-minuman-kemasan-jadi-komoditas-andalan-di-warung, tanggal 19 Desember 2019.

Christoforus Ristianto, “Polemik PB Djarum vs KPAI yang berujung Stop Audisi”. Kompas, (10 September 2019), diakses dari https://nasional.kompas.com/read/2019/09/10/06234511/polemik-pb-djarum-vs-kpai-yang-berujung-stop-audisi?page=all, tanggal 19 Januari 2020.

“Pajak Rokok Rp134 Triliun Tutupi Defisit BPJS Kesehatan”, CNN Indonesia, (30 September 2018), diakses dari https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181029214439-532-342468/pajak-rokok-rp134-triliun-tutupi-defisit-bpjs-kesehatan tanggal 25 Maret 2019.

Dewi Safitri, “Sponsor dan Iklan Rokok Belum Terganti”, BBC News Indonesia, (24 Mei 2010), diakses dari https://www.bbc.com/indonesia/laporan_khusus/2010/05/100521_tobacco3sponsorship pada tanggal 26 Maret 2019.

Kathleen Michon, “Tobacco Litigation: History and Recent Development”, NOLO, diakses dari https://www.nolo.com/legal-encyclopedia/tobacco-litigation-history-and-development-32202.html, tanggal 16 Desember 2018.

Kompas, “Kecanduan, Rohayani Tuntut Dua Perusahaan Rokok Rp 1 Triliun”, Kompas, (9 Maret 2018), diakses dari https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/09/152424926/kecanduan-rohayani-tuntut-dua-perusahaan-rokok-rp-1-triliun tanggal 23 Maret 2019.

Marc Lacey, “Tobacco Industry Accused of Fraud in Lawsuit by U.S.”, The New York Times, (23 September 1999), diakses dari https://www.nytimes.com/1999/09/23/us/tobacco-industry-accused-of-fraud-in-lawsuit-by-us.html, tanggal 18 Desember 2018.

Muhammad Alzhari, “Supersoccer Aims to Grow Its Business”, Jakarta Globe, (26 Desember 2016), diakses dari https://jakartaglobe.id/context/supersoccer-aims-high-grow-business tanggal 25 Maret 2019.

Milton J. Valencia, “Award Swells in Tobacco Lawsuit”, The Boston Globe Staff, (2 September 2011), diakses dari http://archive.boston.com/news/local/massachusetts/articles/2011/09/02/judges_find_tobacco_company_neglectful/ tanggal 18 Desember 2018.

Sakina Rakhma Setiawan, “Merger Dua Raksasa Industri Rokok Dunia Segera Terwujud”, Kompas, (18 Januari 2017), diakses dari https://ekonomi.kompas.com/read/2017/01/18/055245126/merger.dua.raksasa.industri.rokok.dunia.segera.terwujud, tanggal 19 Desember 2018.

Siti Nur Azurra, “Tembakau dan Sejarah Kelam Tanam Paksa di Tanah Air”, Merdeka, (12 Mei 2016), diakses dari https://www.merdeka.com/uang/tembakau-dan-sejarah-kelam-tanam-paksa-di-tanah-air.html tanggal 24 Maret 2019.

Tegar Arief, “Harga Saham Gudang Garam Semakin Mahal”, Market Bisnis, (13 September 2018), diakses dari https://market.bisnis.com/read/20180913/189/837762/rekomendasi-saham-harga-saham-gudang-garam-ggrm-semakin-mahal pukul 16 Desember 2018.

Peraturan

Indonesia, Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Lembaran Negara Nomor 144 Tahun 2009, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4235 Tahun 2009.

-----------, Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lembaran Negara Nomor 140 Tahun 2009, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5059 Tahun 2009.

-----------, Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Lembaran Negara Nomor 22 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821 Tahun 1999.

-----------, Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Korporasi, Lembaran Negara Nomor 89 Tahun 2012, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5305 Tahun 2012.

-----------, Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk tembakau Bagi Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5380.

----------, Peraturan Menteri Kesehatan No. 40 Tahun 2013 tentang Peta Jalan Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan, Berita Negara Nomor 736 Tahun 2013.

GAMBAR

Gambar 1.1., diunduh dari <https://www.behance.net/gallery/49122907/SURYA-PRO-GENERIC-BRANDING>, tanggal 17 Januari 2020.

Gambar 1.2., diunduh dari <https://www.behance.net/gallery/7928331/Sampoerna-A-Mild-Bukan-Basa-Basi>, tanggal 17 Januari 2020.

Share

COinS