Abstract
Restaurant Tax is one of Regional Tax which growing along with the development of the service and tourism sector It is an indirect tax, which paid by customer based on services provided unto them. In its implementation, there are different views on whether a bakery should pay Value Added Tax (VAT) or Restaurant Tax. Therefore, this paper will provide legal analysis on how restaurant tax regulated and identify such conditions to apply VAT or restaurant tax to the bakery that provides a place for customer to consume products.Restaurant tax is regulated by Peraturan Daerah, for example Peraturan Daerah Kota Medan No. 5 of 2011 concerning Restaurant Taxes. The basic difference to deter mine whether taxpayer should pay restaurant tax or VAT is where the products were made. If the products were made at the restaurant then restaurant tax should be applied and collected byregional government. Meanwhile, if the bakery is a retail store, then VAT should be applied and collected by the Central Government.
References
Artikel
Achmad Lutfi, "Penyempurnaan Administrasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah : Suatu upaya dalam optimalisasi penerimaan PAD”, Jurnal llmu Administrasi dan Organisasi : Bisnis & Birokrasi, Volume XIV, Nomor 1, Januari 2006, Departemen llmu Administrasi, Fakultas llmu Sosial dan llmu Politik, Universitas Indonesia.
Buku
Agus Prawoto, Pengantar Keuangan Publik, Yogyakarta : BPFE-Yogkyakarta, 2011. Eko Prasojo, dkk., Pemerintahan Daerah, Jakarta: Universitas Terbuka, 2012. Imam Soebechi, Judicial Review Perda Pajak dan Retribusi Daerah, Jakarta: Sinar Grafika, 2012.
Imam Soebechi, Judicial Review Perda Pajak dan Retribusi Daerah, Jakarta: Sinar Grafika, 2012.
Mansury, Pajak Penghasilan Lanjutan, Jakarta: Ind Hill-Co, 1996. Marihot Pahala Siahaan, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2005.
Mohammad Zain, Manajemen Perpajakan, Edisi Ketiga, Jakarta: Salemba Empat, 2007.
Panca Kurniawan dan Purwanto Agus, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Malang : Bayumedia, 2004.
Siti Resmi, Perpajakan Teori dan Kasus, Jakarta : Salemba Empat, 2005.
Slamet Solarno, Pajak Daerah dan Retribusi, Jakarta: STIA-LAN, 1999.
Peraturan
Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130.
Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 150 Peraturan Daerah Kola Medan Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Pajak Restoran, Lembaran Daerah Kota Medan Tahun 2011 Nomor 5.
Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 18 / Pmk. 010/2015 Tentang Kriteria Jasa Boga Atau Katering Yang Termasuk Dalam Jenis Jasa Yang Tidak Dikenai Pajak Pertambahan Nilai, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 201 5 Nomor 162.
Internet
https://www.viva.co.id/arsip/143951-ppn-makanan-diganti-pajak-pembangunan.
Recommended Citation
Naibaho, Patardo Yosua Andreas
(2021)
"TOKO ROTI SEBAGAI WAJIB PAJAK RESTORAN ATAU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI,"
"Dharmasisya” Jurnal Program Magister Hukum FHUI: Vol. 1, Article 11.
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/dharmasisya/vol1/iss1/11
Included in
Administrative Law Commons, Civil Law Commons, Constitutional Law Commons, Criminal Law Commons, International Law Commons, Tax Law Commons