2775-0574">
  •  
  •  
 

Abstract

Berat bayi lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih signifikan secara global hingga saat ini. Diperkirakan 15-20% dari seluruh kelahiran di seluruh dunia adalah BBLR. Salah satu penyebab BBLR adalah anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau literatur secara sistematik dengan menelaah hasil penelitian artikel-artikel sebelumnya. Penelitian menggunakan metode systematic review dengan pendekatan kuantitatif . Penelusuran artikel mengunakan tiga database seperti ProQuest, Scopus dan Google Scholar dengan menggunakan kata kunci “zat besi, “tablet tambah darah”, “berat bayi lahir rendah”, “BBLR”, “Indonesia” dan menggunakan PRISMA mencakup identifikasi, skrining, eligibilitas dan sintesis. Artikel harus memenuhi kriteria kelayakan sehingga didapatkan 13 artikel yang memenuhi kriteria. Sebanyak 9 dari 13 artikel menyatakan ada hubungan antara konsumsi tablet tambah darah (TTD) dengan kejadian BBLR. Konsumsi TTD sesuai rekomendasi, yaitu >90 tablet pada ibu hamil selama masa kehamilan dapat menurunkan risiko BBLR. Terdapat faktor lain seperti peran suami, pemeriksaan kehamilan, dan faktor maternal lain yang berhubungan dengan BBLR. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi TTD dengan kejadian BBLR. Peningkatan edukasi ibu hamil, monitoring konsumsi TTD oleh tenaga kesehatan serta peran suami dapat menjadi kunci dalam konsumsi TTD yang adekuat untuk menurunkan prevalensi anemia dan risiko BBLR.

References

1. WHO. Global status report on noncommunicable diseases 2014. WHO. Geneva; 2014.

2. Hikmayati C, Hartono Y, Sitorus RJ. Determinan kejadian berat badan lahir rendah di indonesia (Analisis Data SDKI Tahun 2017). Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako). 2020;6(3):33–40.

3. Nisa K, Fadillah D, Rahmaninda DAS. Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kota Bengkulu. Jurnal Pendidikan Tambusai. 2023;7(2):9539–48.

4. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2022. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2022.

5. BKKBN, BPS, Kemenkes RI, USAID. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. BKKBN, BPS, Kemenkes RI, dan USAID. Jakarta: BKKBN,BPS, Kemenkes RI, dan USAID; 2018.

6. Rahmadani D, Noflidaputri R, Delvina V. Analisa Faktor Penyebab Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Solok. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia. 2022;2(6):656–67.

7. Nuraeni N, Hendrati LY. Correlation Analysis of LWB Neonatal Mortality: Iron-Folic Acid Tablet During Pregnancy and Four Antenatal Care Coverage in East Java (Period 2019-2021). Media Gizi Kesmas. 2023;12(2):898–905.

8. Nahrisah P, Somrongthong R, Viriyautsahakul N, Viwattanakulvanid P, Plianbangchang S. Effect of Integrated Pictorial Handbook Education and Counseling on Improving Anemia Status, Knowledge, Food Intake, and Iron Tablet Compliance Among Anemic Pregnant Women in Indonesia: A Quasi-Experimental Study. J Multidiscip Healthc. 2020;13:43–52.

9. Kementerian Kesehatan RI. Laporan Tematik: Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023. Jakarta; 2024.

10. Aprisia B, Simbolon D. Konsumsi Tablet Tambah Darah Kaitannya Dengan Berat Lahir Bayi Di Indonesia. Journal of Nutrition College. 2022;11(4):294–302.

11. Aghadiati F. Hubungan Asupan Asam Folat, Zat Besi dan Status Ekonomi Keluarga dengan Berat Bayi Lahir. Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal). 2020;11(1):1–7.

12. Mardiah S, Nurjanah NAL, Putri Y. Hubungan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Fe Selama Hamil Berhubungan Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Puskesmas Muara Kulam Kabupaten Musi Rawa Utara Tahun 2023. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Ibu dan Anak. 2023;1(2):132–8.

13. Wuryaningtyas SD. Correlation of Iron Tablet (Fe) Consumption in Adolescent Pregnant Women with the Weight of a New Born. Amerta Nutrition. 2020;4(4):313–7.

14. Yanti FD, Ginting RMS, Susanti E. The Effect of Chronic Energy Deficiency, Anemia, and Compliance with Iron Supplement Consumption in Pregnant Women on Low Birth Weight. Journal of Health and Nutrition Research. 2024;3(1):68–73.

15. Tarigan N, Simanjuntak RR, Nainggolan O. Maternal Age at Birth and Low Birth Weight (LBW) in Indonesia (Analysis of Riskesdas 2018). GIZI INDONESIA. 2023;46(1):1–10.

16. Kujariningrum OB, Winarni S, Mawarni A, Najib N. Analysis of Maternal Predisposing Factors with The Incidence of LBW in Central Java. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2023;18(3):303–8.

17. Rahim E, Waluyo D, Maesarah. Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Konsumsi Tablet Tambah Darah Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah. Jurnal Ilmiah Keperawatan. 2022;17(2):165–70.

18. Suciati, Sunanto, Ekasari T. Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) pada Ibu Hamil dengan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Klakah. Jurnal Obgyn. 2023;15(2):164–71.

19. Widasari L, Chalid MT, Jafar N, Thaha AR. Effects of Multimicronutrient and IFA Supplementation in Preconception Period Against Birth Length and Birth Weight: A Randomized, Double Blind Controlled Trial in Banggai Regency, Central Sulawesi. Indian J Public Health Res Dev. 2019;10(2):338–43.

20. Amareta DI, Palestin CN, Lestari AD. LBW incidence based on socio-economic, Hb level and compliance of pregnant women taking Fe supplements. Bali Medical Journal. 2022;11(2):697–701.

21. Saptarini I, Suparmi S, Rizkianti A. Iron intake during pregnancy reduces low birth weight: A propensity score analysis. Sri Lanka Journal of Child Health. 2023;52(2):136–41.

22. Utami S, Susilaningrum R. Analysis of the causes of low birth weight infants in terms of nutritional status and maternal health history. Jurnal Ners. 2022;17(2):131–7.

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.