Abstract
Penyebab utama kelainan fungsi paru adalah kebiasaan merokok dan diperburuk oleh faktor lain seperti polusi udara dan paparan bahan kimia. Residu dari aktivitas pembangkit listrik tenaga uap yang salah satu bahan bakarnya batubara dapat menurunkan kesehatan paru-paru dalam jangka panjang atau menyebabkan penyakit karsinogenik kronis. Abu terbang sebagai residu berpotensi terlepas ke udara dalam jumlah yang dapat terhirup dan beracun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi paru-paru warga sekitar PLTU X. Penelitian cross-sectional dilakukan pada 146 orang yang dipilih menggunakan purposive sampling dan tinggal di sekitar PLTU X. COPD Assessment Test (CAT) dan kuesioner mMRC digunakan untuk mengumpulkan data. Data dianalisis menggunakan metode regresi logistik. Penelitian ini menemukan 17,81% responden kategori CAT sedang-berat dan 23% menunjukkan mMRC 2. Faktor yang mempengaruhi penurunan fungsi paru masyarakat sekitar PLTU X adalah jenis kelamin (POR=0,31; 95% CI=0,11-0,87), riwayat penyakit infeksi paru (POR=5,74; 95% CI=2,18-32,09), dan pendapatan (POR=0,31; 95% CI=0,11-0,87). Faktor risiko yang paling mempengaruhi penurunan fungsi paru masyarakat sekitar PLTU X pada skor CAT dan mMRC adalah jenis kelamin laki-laki, riwayat penyakit menular, berpendapatan rendah, dan memelihara hewan di dalam dan sekitar rumah.
References
1. Abdo N, Khader YS, Abdelrahman M, Graboski-Bauer A, Malkawi M, Al-Sharif M, et al. Respiratory health outcomes and air pollution in the Eastern Mediterranean Region: A systematic review. Rev Environ Health. 2016;31(2):259–80.
2. WHO. Air Pollution [Internet]. World Health Organization. 2019 [cited 2019 Nov 13]. Available from: https://www.who.int/airpollution/en/
3. WHO. Preventing disease through healthy environments. Analysis of Estimates of the Environmental Attributable Fraction, By Disease. 2006;1–24.
4. NHLBI. 2012 NHLBI Morbidity and Mortality Chart Book. National Heart, Lung, and Blood Institute. 2012;
5. WHO. Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) [Internet]. WHO. World Health Organization; 2015 [cited 2016 Jan 28]. Available from: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs315/en/
6. Oemiati R. Kajian Epidemiologis Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Media Litbangkes. 2013;23(2):82–8.
7. Balitbang Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta; 2013.
8. Celli B, Snider GL, John H, Tiep B, Ziment I, Barry M, et al. Standards for the diagnosis and care of patients with chronic obstructive pulmonary disease. American Thoracic Society. Am J Respir Crit Care Med. 1995;152(5 Pt 2):S77–121.
9. Celli BR et al. An Official American Thoracic Society/European Respiratory Society Statement: Research questions in chronic obstructive pulmonary disease. Am J Respir Crit Care Med. 2015;191(7):e4–e27.
10. Vargas Buonfiglio LG, Mudunkotuwa IA, Abou Alaiwa MH, Vanegas Calderón OG, Borcherding JA, Gerke AK, et al. Effects of coal fly ash particulate matter on the antimicrobial activity of airway surface liquid. Environ Health Perspect. 2017;125(7):1–11.
11. Leduc R, Fécil B, Leconte CE, Normandin Y, Pagé T. Odour and VOC impact assessment and air quality monitoring program at a municipal solid waste landfill. 2009;4(2):1–11.
12. Kleinbaum DG, Kupper LL, Morgenstern H. Epidemiologic Research; Principle and Quantitative Methods. New York: Lifetime Learning Publication; 1982.
13. Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease. Global Initiative for Chronic Obstructive. Global Obstructive Lung Disease. 2018.
14. Musafiri S, Van Meerbeeck J, Musango L, Brusselle G, Joos G, Seminega B, et al. Prevalence of atopy, asthma and COPD in an urban and a rural area of an African country. Respir Med. 2011;105(11):1596–605.
15. Heyes A, Lanza L, Becker K. Epidemiology of chronic obstructive pulmonary disease : a literature review. 2012;457–94.
16. American Lung Association. Trends in COPD (Chronic Bronchitis and Emphysema): Morbidity and Mortality. 2013.
17. Raherison C, Girodet PO. Epidemiology of COPD. European Respiratory Review. 2009;18(114):213–21.
18. PDPI. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Di Indonesia. 2003;32.
19. Salvi S. The silent epidemic of COPD in Africa. Lancet Glob Health. 2015;3(1):e6–7.
20. Wang TN, Lin MC, Wu CC, Leung SY, Huang MS, Chuang HY, et al. Risks of exposure to occupational asthmogens in atopic and nonatopic asthma a case-control study in Taiwan. Am J Respir Crit Care Med. 2010;182(11):1369–76.
21. Mohamed FEB, Zaky EA, El-Sayed AB, Elhossieny RM, Zahra SS, Salah Eldin W, et al. Assessment of Hair Aluminum, Lead, and Mercury in a Sample of Autistic Egyptian Children: Environmental Risk Factors of Heavy Metals in Autism. Behavioural Neurology. 2015;2015.
22. Weisberg S. Principles of Epidemiology. Atlanta: U.S. Department of Health and Human Services; 2011. 1–49 p.
Recommended Citation
Nurcandra, Fajaria; Pristya, Terry Yuliana Rahadia; and Fitri, Azizah Musliha
(2023)
"Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Fungsi Paru Masyarakat di Sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Uap,"
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan: Vol. 4:
No.
1, Article 4.
DOI: 10.7454/bikfokes.v4i1.1052
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/bikfokes/vol4/iss1/4