2775-0574">
  •  
  •  
 

Abstract

Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular tanpa gejala dengan kematian tertinggi yang mulai berkembang pada remaja. Studi CDC menunjukkan 1 dari 25 remaja usia 12 hingga 19 tahun menderita Hipertensi. Sementara di Indonesia, terdapat 34,11% dengan usia di atas 18 tahun terdiagnosis hipertensi oleh dokter. Pada tingkat lebih kecil, dalam penelitian di kota Depok ditemukan 57,1% kasus hipertensi pada remaja di usia 12-25 tahun. Studi ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor perilaku yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja puskesmas Sawangan. Metode penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian adalah hasil randomisasi pada populasi seluruh siswa/i SMA yaitu SMK dan SMA Yapan dengan jumlah 96 responden. Penelitian ini dilakukan analisis univariat dan bivariat. Dari 96 responden sebanyak 38,54% ditemukan kasus hipertensi dengan rentang usia 14-18 tahun. Hasil analisis faktor perilaku yang mempengaruhi kejadian hipertensi diperoleh nilai P-value>0,05 untuk variabel aktivitas fisik (P-value 0,887 dan 0,754), konsumsi buah dan sayur (P-value=0,096), dan cek kesehatan rutin (P-value=0,536). Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara aktivitas fisik, konsumsi buah, dan cek kesehatan rutin terhadap kejadian hipertensi di wilayah kerja puskesmas Sawangan.

References

1. Riley M, Hernandez AK, Kuznia AL. High Blood Pressure in Children and Adolescents. Am Fam Physician. 2018;98(8):486–94.

2. Zhao W, Mo L, Pang Y. Hypertension in adolescents: The role of obesity and family history. J Clin Hypertens. 2021;23(12):2065–70.

3. Centers for Disease Control and Prevention. High Blood Pressure in Kids and Teens [Internet]. Centers for Disease Control and Prevention. 2020 [cited 2022 Aug 6]. Available from: https://www.cdc.gov/bloodpressure/youth.htm

4. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Infodatin: Hipertensi Si Pembunuh Senyap. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2019.

5. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2020. Bandung; 2020.

6. Dinas Kesehatan Kota Depok. Profil Kesehatan Kota Depok Tahun 2020. Depok; 2021.

7. Faktor A, Kejadian R, Di H, Kota W, Intan D, Asri P, et al. Analisis Faktor Risiko Kejadian Hipertensi di Wilayah Kota Depok. J Public Heal Educ. 2022;1(3):170–84.

8. Angesti AN, Triyanti, Sartika RAD. Riwayat Hipertensi Keluarga Sebagai Faktor Dominan Hipertensi pada Remaja Kelas XI SMA Sejahtera 1 Depok Tahun 2017. Bul Penelit Kesehat. 2018;46(1):1–10.

9. Kementrian Kesehatan RI. Buku Panduan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Vol. 1, Warta Kesmas. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2017. 27 p.

10. Tim Riskesdas 2018. Laporan Provinsi Jawa Barat: Riskesdas 2018. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta; 2020.

11. Mayasari, Farich A, Sary L. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi pada kegiatan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) di puskesmas Rawat Inap Kedaton Kota Bandar Lampung. J Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa. 2018;5(2):56–62.

12. Nonasri FG. Karakteristik Dan Perilaku Mencari Pengobatan (Health Seeking Behavior) Pada Penderita Hipertensi. J Med Hutama. 2021;2(2):680–5.

13. Irwan. Etika dan Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Absolute Media; 2017.

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.