2775-0574">
  •  
  •  
 

Abstract

Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Diabetes melitus masih menjadi masalah di seluruh dunia terutama di negara berkembang. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan aktivitas fisik dengan diabetes melitus pada wanita usia 20-25 tahun. Penelitian ini menggunakan data Posbindu DKI Jakarta tahun 2019 dengan desain potong lintang yang melibatkan 1479 subjek wanita usia 20-25 tahun yang berkunjung ke Posbindu. Dilakukan analisis statistik univariat, bivariat chi square (CI: 95%) untuk melihat hubungan aktivitas fisik dan diabetes melitus, serta analisis multivariat regresi logistik untuk melihat hubungan aktivitas fisik dan diabetes melitus setelah di adjust dengan variabel perancu. Dari 1479 wanita usia 20-25 tahun yang berkunjung ke Posbindu, 351 subjek (23,73%) mengidap diabetes melitus dan 310 subjek (21,17%) memiliki kategori aktivitas fisik yang kurang. Pada analisis multivariat, ditemukan hubungan antara aktivitas fisik dengan diabetes melitus setelah dikontrol dengan variabel perancu, yaitu obesitas, dan kurang konsumsi buah sayur (AOR 2,7 95% CI: 1,97-3,72). Disimpulkan bahwa ada hubungan antara aktivitas fisik dengan penyakit diabetes melitus. Maka diperlukan kecukupan aktivitas fisik untuk mencegah diabetes melitus. Selain itu, variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan diabetes melitus adalah kurangnya konsumsi buah sayur dan obesitas. Sehingga diperlukan usaha gaya hidup sehat untuk mencegah terjadinya diabetes melitus.

References

1. World Health Organization. Diabetes [Internet]. World Health Organization. 2021. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diabetes

2. Centers for Disease Control and Prevention. What is diabetes? [Internet]. Centers for Disease Control and Prevention. 2021. Available from: https://www.cdc.gov/diabetes/basics/diabetes.html

3. Kementerian Kesehatan RI. Hasil Utama Riskesdas 2018. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta; 2018.

4. Silva DAS, Naghavi M, Duncan BB, Schmidt MI, De Souza MDFM, Malta DC. Physical inactivity as risk factor for mortality by diabetes mellitus in Brazil in 1990, 2006, and 2016. Diabetol Metab Syndr. 2019;11(1):1–11.

5. Wigiyandiaz JA, Br. Purba M, Padmawati RS. Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Remaja Akhir Dengan Riwayat Diabetes Di Yogyakarta. Gizi Indones. 2020;43(2):87–96.

6. Kementerian Kesehatan RI. Infodatin Diabetes Melitus. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.

7. Perwitasari BH, Prabowo GI, Susanti D. Hubungan antara Lingkar Perut dengan Gula Darah Puasa pada Remaja Akhir. JUXTA J Ilm Mhs Kedokt Univ Airlangga. 2017;9(1):31–6.

8. Veridiana NN, Nurjana MA. Hubungan Perilaku Konsumsi dan Aktivitas Fisik dengan Diabetes Mellitus di Indonesia. Bul Penelit Kesehat. 2019;47(2):97–106.

9. Sundayana M, Rismayanti IDA, Devi IAPDC. Penurunan Kadar Gula Darah Pasien DM Tipe 2 Dengan Aktivitas Fisik. 2021;5:27–34.

10. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021. PB PERKENI. Jakarta: PB PERKENI; 2021. 133 p.

11. Susanti EFN. Gambaran Faktor Risiko Terjadinya Diabetes Melitus Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. J Keperawatan. 2019;1–14.

12. Wahyuni S, Alkaff RN. Diabetes Melitus Pada Perempuan Usia Reproduksi Di Indonesia Tahun 2007. J Kesehat Reproduksi. 2013;3(1):46–51.

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.