2775-0574">
  •  
  •  
 

Abstract

Diare merupakan penyebab kematian balita terbesar kedua di seluruh dunia. Indonesia sendiri prevalensi diare untuk balita merupakan tertinggi dari seluruh kelompok umur sebesar 11,5% pada tahun 2018. Hingga tahun 2019 angka penemuan diare pada balita di Kabupaten Banyumas masih belum mencapai target yang ditentukan. Belum adanya gambaran spasial daerah yang rentan akan peningkatan kasus diare balita mempersulit upaya penemuan kasus yang penting dilakukan untuk mencegah terjadinya KLB. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan, dan melakukan analisis spasial untuk melihat korelasi faktor risiko dengan kasus diare pada balita secara geografis melalui peta kerentanan serta menghasilkan peta buffer jangkauan pelayanan puskesmas di Kabupaten Banyumas Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan studi ekologi dengan pendekatan spasial untuk mengetahui korelasi faktor risiko dengan kasus diare pada balita secara geografis. Analisis spasial menunjukan terdapat 10 kecamatan yang teridentifikasi memiliki kerentanan tinggi terhadap kejadian diare pada balita di Kabupaten Banyumas. Hasil analisis buffer puskesmas terhadap wilayah kerjanya menunjukkan terdapat kecenderungan wilayah kerentanan tinggi merupakan wilayah yang termasuk dalam jangkauan maksimal pelayanan puskesmas sejauh 5 km. Perlu ditingkatkan kewaspadaan pada wilayah kerentanan tinggi kasus diare pada balita di Kabupaten Banyumas.

References

1. United Nations Children’s Fund (UNICEF). One is Too Many: Ending child deaths from pneumonia and diarrhoea. New York: UNICEF; 2016.

2. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Buletin Jendela Data & Informasi Kesehatan: Situasi Diare di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI; 2011.

3. Kementrian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta; 2020.

4. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2019 [Internet]. Badan Pusat Statistik. 2019 [cited 2020 Dec 25]. Available from: https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/sektoral/view?kd=12766&th=2019

5. Utami N, Luthfiana N. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Diare pada Anak. J Major. 2016;5(4):101–6.

6. Chandra B. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC; 2013.

7. Prasetyo LB. Pembobotan (Weighting). In: Spatial Database Analysis Facilities (SDAF). Bogor: Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor; 2011.

8. Prastiwi AK. Penyajian Data Spasial Distribusi Kasus Tuberkulosis di Puskesmas Gedongtengen Yogyakarta. [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada; 2014.

9. Ureani DW. Analisis Spasiotemporal Kasus Diare Pada Balita di Kecamatan Tembalang Periode Oktober 2009 – Februari 2010. [Semarang]: Universitas Diponegoro; 2010.

10. Adawiyah R, Sutomo AH. Analisis Spasial Pemanfaatan Sumber Air Minum, Sanitasi Dasar dan Aksesibilitas Fisik Kejadian Diare Pada Balita di Kecamatan Gandus Kota Palembang. [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada; 2012.

11. Setiawan A, Lazuardi L, Hakimi M. Analisis Distribusi Spasial Kematian Ibu di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011 – 2013. J Inf Syst Public Heal. 2017;1(3):52–60.

12. Dimaz SP. Analisis Distribusi Penyakit Diare dan Faktor Resiko Tahun 2011 Dengan Pemetaan Wilayah Puskesmas Kagok Semarang. [Semarang]: Universitas Dian Nuswantoro; 2013.

13. Wandansari AP. Kualitas Sumber Air Minum dan Pemanfaatan Jamban Keluarga dengan Kejadian Diare. KEMAS J Kesehat Masy. 2013;9(1):24–9.

14. Gibney MJ. Gizi kesehatan masyarakat/Public Health Nutrition. Hartono A, Hardiyanti EA, Widyastuti P, editors. Jakarta: EGC; 2009.

15. Rohmah N. Hubungan Antara PHBS, Penggunaan Air Bersih dan Jamban Sehat di Rumah Tangga dengan Kejadian Diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sekardangan Kabupaten Sidoarjo. [Surabaya]: Universitas Airlangga; 2016.

16. Dewi C, Naraha JA. Analisis Faktor Lingkungan Terhadap Perilaku Buang air Besar Sembarangan Masyarakat Desa Lermatang Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Infokes Info Kesehat. 2019;9(2):139–50.

17. Saleem M, Burdett T, Heaslip V. Health and social impacts of open defecation on women: a systematic review. BMC Public Heal 2019 191. 2019;19(1):1–12.

18. Dinkes Kabupaten Berau. STOP Buang Air Besar Sembarangan [Internet]. Dinkes Kabupaten Berau. 2020 [cited 2020 Dec 12]. Available from: http://dinkes.beraukab.go.id/index.php/en-us/component/k2/item/336-stop-buang-air-besar-sembarangan

19. Badan Standardisasi Nasional. Standar Nasional Indonesia Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan Badan Standardisasi Nasional. Bandung: Badan Standardisasi Nasional; 2003.

Share

COinS
 
 

To view the content in your browser, please download Adobe Reader or, alternately,
you may Download the file to your hard drive.

NOTE: The latest versions of Adobe Reader do not support viewing PDF files within Firefox on Mac OS and if you are using a modern (Intel) Mac, there is no official plugin for viewing PDF files within the browser window.