Abstract
Berat badan lahir rendah merupakan salah satu penyebab meningkatnya kematian neonatus di beberapa negara berkembang. Selain itu, dapat memengaruhi perkembangan anak di masa dewasa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor risiko kejadian BBLR melalui pendekatan spasial di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional dan menggunakan data SDKI 2012. Sampel penelitian ini berjumlah 753 individu dari 24 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Variabel dependen adalah berat badan lahir rendah (kondisi bayi saat lahir <2500 >g). Faktor risiko kejadian berat lahir rendah yang diteliti adalah kunjungan antenatal care, status merokok pada ibu, pendidikan ibu, status ekonomi, pekerjaan, konsumsi zat besi dan komplikasi kehamilan. Analisis penelitian ini adalah analisis prediksi menggunakan regresi logistik dan analisis spasial menggunakan Geographically Weighted Regression. Hasil penelitian menunjukkan variabel kunjungan antenatal care, status merokok pada ibu dan komplikasi kehamilan membentuk model prediksi. Pada analisis spasial, model global spasial yang terbentuk adalah variabel konsumsi zat besi, sedangkan variabel kunjungan antenatal care, status merokok pada ibu, pendidikan ibu, status ekonomi, pekerjaan, dan komplikasi kehamilan merupakan model spasial lokal wilayah. Suplementasi besi merupakan salah satu intervensi yang dapat di lakukan secara global di seluruh provinsi Jawa Barat untuk menurunkan kejadian berat bayi lahir rendah. Pemerataan pembinaan kesehatan ibu hamil perlu ditingkatkan di wilayah dengan kejadian faktor risiko BBLR yang cukup tinggi.
References
1. Mahumud RA, Sultana M, Sarker AR. Distribution and determinants of low birth weight in developing countries. Journal of Preventive Medicine and Public Health. 2017;50(1):18–28.
2. Upadhya KK, Burke AE, Marcell A V, Mistry K, Cheng TL. Contraceptive service needs of women with young children presenting for pediatric care. Contraception. 2015 Nov;92(5):508–12.
3. Leijon I, Ingemansson F, Nelson N, Wadsby M, Samuelsson S. Reading deficits in very low birthweight children are associated with vocabulary and attention issues at the age of seven. Vol. 105, Acta Paediatrica, International Journal of Paediatrics. 2016. p. 60–8.
4. World Health Organization. Low Birth weight: Country, regional and global estimates. Geneva, Switzerland; 2004.
5. UNICEF. Low Birth weigh. 2019.
6. UNICEF. Low Birth weigh. 2012.
7. Riskesdas. Riset Kesehatan Dasar Tahun2010. Riskesdas 2010. 2010;1–446.
8. Afifah N. Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Studi Kasus di Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes. 2016;57.
9. Haryanti SY, Pangestuti DR, Kartini A. Anemia Dan Kek Pada Ibu Hamil Sebagai Faktor Risiko Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Juwana Kabupaten Pati). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal). 2019;7(1):322–9.
10. WHO - World Health Organization. To improve maternal, infant and young child nutrition. 55th World Health Assembly WHA5525. 2002;(May):50.
11. Fotheringham AS, Brunsdon C, Charlon M. Geographically Weighted Regression: The Analysis of Spatially Varying Relationships. 2002. 284 p.
12. Wickström. R. Effects of Nicotine During Pregnancy: Human and Experimental Evidence. Curr Neuropharmacol. 2007;5(3):213–22.
13. Bada HS, Das A, Bauer CR, Shankaran S, Lester BM, C C, et al. Low Birth Weight and Preterm Births: Etiologic Fraction Attributable to Prenatal Drug Exposure. J Perinatol. 2005;10(631):7.
14. Sirajuddin, Tamrin A, Hartono R, Manjilala. Pengaruh Paparan Asap Rokok Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Bayi Di Sulawesi Selatan. Media Gizi Pangan. 2011;XI(1):34–40.
15. Yuri EA. Hubungan Komplikasi Kehamilan dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Indoneisa Tahun 2012: Analisis SDKI 2012. 2014;82.
16. Bener A, Salameh KMK, Yousafzai MT, Saleh NM. Pattern of Maternal Complications and Low Birth Weight: Associated Risk Factors among Highly Endogamous Women. ISRN Obstetrics and Gynecology. 2012;2012:1–7.
17. Fatimah N, Utama BI, Sastri S. Hubungan Antenatal Care Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah pada Ibu Aterm di RSUP Dr . M . Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2015;6(3):615–20.
18. Saifuddin AB, Adriansz G. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008. 608 p.
19. Stangret A, Wnuk A, Szewczyk G, Pyzlak M, Szukiewicz D. Maternal hemoglobin concentration and hematocrit values may affect fetus development by influencing placental angiogenesis. J Maternal Fetal Neonatal Med. 2017;
20. Susiloningtyas I. Pemberian Zat Besi (Fe) Dalam Kehamilan Oleh. Majalah Ilmiah Sultan Agung. 2012;50:128.
21. Kemenkes. Kepmenkes No 021/Menkes/SK/1/2011 Tentang Renstra Kemenkes Tahun 2010-2014. 2011;
22. Kementerian Kesehatan. Provinsi Jawa Barat Tahun 2012. Dinas Kesehatan Jawa Barat. 2012;1–138.
23. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. Statistik Daerah Provinsi Jawa Barat 2012. 316AD;400.
Recommended Citation
Safitri, Helmi and Suswanti, Ika
(2020)
"Model Spasial Faktor Risiko Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah di Provinsi Jawa Barat: Analisis Data SDKI Tahun 2012,"
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan: Vol. 1:
No.
1, Article 3.
DOI: 10.51181/bikfokes.v1i1.4091
Available at:
https://scholarhub.ui.ac.id/bikfokes/vol1/iss1/3