•  
  •  
 

Bhakti: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Abstract

The transmigration program in Parudongka Village, which began in 2016, has brought forth a young generation facing limited infrastructure, including restricted access to learning resources. This condition underlies the establishment of Pojok Baca Parudongka as an art-based literacy space. The purpose of this study is to encourage critical thinking, foster the courage to ask questions, and enhance reading interest through interactive literacy activities. The research employs Freire’s (1968) cultural action theory framework, which emphasizes dialogue, praxis, and critical consciousness as means to achieve educational liberation. In addition, it adopts Conde’s (2021) art-based approach focusing on narrative inquiry, visual storytelling, and art journaling. The activities target elementary and junior high school participants in the Parudongka transmigration area, conducted from August to November 2025. The results indicate that Pojok Baca effectively enriches literacy experiences, stimulates curiosity, and facilitates critical dialogue between participants and researchers. Ultimately, Pojok Baca Parudongka serves as an art-based community literacy space that functions as a strategic medium to strengthen the reading culture and develop the critical thinking capacity of young people in the transmigration area.

References

Conde, C. F. (2021). Arts-based methodologies: A summary (D. Exner-Cortens, Supervisor). PREVNet. https://www.prevnet.ca/wp-content/uploads/2024/02/Arts-Based- Methodologies.pdf

Freire, P. (2005). Pedagogy of the oppressed (M. B. Ramos, Trans.). The Continuum International Publishing Group Inc.

Freire Institute. (n.d.). Concepts used by Paulo Freire. Diakses 29 September 2025, dari https://www.freire.org/concepts-used-by-paulo-freire

Kompas. (2019, 18 Mei). Literasi terhambat: Minimnya akses buku dan budaya membaca. Kompas. Diakses 29 September 2025, dari https://www.kompas.id/artikel/literasi- terhambat-minimnya-akses-buku-dan-budaya-membaca

Nuraini, Z., & Amaliyah, N. (2024). Peran pojok baca dalam meningkatkan minat baca siswa kelas V sekolah dasar. Didaktika: Jurnal Kependidikan, 13(3), 2789–2798. https://jurnaldidaktika.org

Redaksi. (2024, 19 Mei). Pemkab Konawe serahkan ratusan sertifikat tanah ke warga Desa Parudongka. Konawe Terkini. Diakses 29 September 2025, dari https://konaweterkini.com/2024/05/pemkab-konawe-serahkan-ratusan-sertifikat-tanah-ke- warga-desa-parudongka/

Rusdiarti, S. R. (2024). Peningkatan kemampuan bercerita masyarakat Kepulauan Selayar melalui storytelling workshop dengan tema kebencanaan. Bhakti: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), Artikel 5. https://doi.org/10.7454/bhakti.v1i2.1004

Rustamadji. (1981). Dapur [Cat minyak di atas kanvas, 145 × 96 cm]. Dalam Seraut Wajah Indonesia (hlm. 56).

Seniani, N. W., Numertayasa, I. W., & Sudirman, I. N. (2023). Pemanfaatan pojok baca untuk meningkatkan minat baca siswa di SD Negeri 1 Menanga. Jurnal Pendidikan Dasar Rare Pustaka, 5(1), 17–23.

Tim Komunikasi Publik. (2022). Sudut baca, jadi inovasi sekolah optimalkan minat baca siswa. Pemerintah Kota Pekalongan. https://pekalongankota.go.id/berita/sudut-baca-jadi- inovasi-sekolah-optimalkan-minat-baca-siswa.html

Wardani, A. A., Kumala, A. N., Windah, C. A., & Shintya, S. (2025). Penggunaan peraga visual pada program pengabdian masyarakat di wilayah pesisir dan kepulauan rawan bencana. Bhakti: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), Artikel 3. https://doi.org/10.7454/bhakti.v2i1.1011

Bahasa Abstract

Transmigrasi di Desa Parudongka yang dimulai sejak tahun 2016 telah menghadirkan generasi muda dengan berbagai keterbatasan infrastruktur, termasuk akses terhadap sumber belajar. Kondisi tersebut menjadi latar belakang pelaksanaan Pojok Baca Parudongka sebagai ruang literasi berbasis seni yang bertujuan untuk mendorong munculnya pemikiran kritis, menumbuhkan keberanian bertanya, serta meningkatkan minat baca melalui aktivitas literasi interaktif. Penelitian ini menggunakan kerangka teori aksi kebudayaan Freire (1968) yang menekankan dialog, praxis, dan kesadaran kritis sebagai jalan menuju kebebasan pendidikan, serta mengadaptasi pendekatan berbasis seni Conde (2021) dengan fokus pada narrative inquiry, visual storytelling, dan art journaling. Kegiatan difokuskan pada partisipan jenjang SD dan SMP di kawasan transmigrasi Parudongka, dengan periode pelaksanaan Agustus hingga November 2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pojok Baca efektif dalam memperkaya pengalaman literasi, menumbuhkan rasa ingin tahu, serta memfasilitasi dialog kritis antara partisipan dan peneliti. Pada akhirnya, Pojok Baca Parudongka sebagai ruang literasi komunitas berbasis seni berfungsi sebagai sarana strategis untuk memperkuat budaya membaca dan mengembangkan kapasitas berpikir kritis generasi muda di kawasan transmigrasi.

Share

COinS