•  
  •  
 

Bhakti: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Abstract

Seni pertunjukan silat sabeni Tanah Abang merupakan salah satu warisan budaya takbenda (intangible heritage) yang berada di DKI Jakarta. Sebagai warisan budaya takbenda, seni silat ini diteruskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya serta dapat menjadi salah satu pembentuk identitas budaya masyarakat pemiliknya. Namun, kenyataannya, sering kali seni silat kurang mendapat perhatian dan tempat di lingkungan masyarakatnya sendiri, termasuk di kalangan generasi muda dan lingkungan sekolah. Oleh karena itu, perlu upaya peningkatan pengetahuan budaya silat, khususnya silat sabeni Tanah Abang kepada generasi muda terutama siswa sekolah dasar melalui suatu program pendampingan dan sosialisasi sebagai upaya pelestarian kampung Betawi di daerah Tanah Abang, Jakarta. Metode yang digunakan dalam program ini adalah pendampingan dan sosialisasi kepada generasi muda siswa sekolah dasar melalui beberapa program. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa siswa memperoleh pengetahuan mengenai silat sabeni.

References

Ahmad, F. I. (2023). Kiprah Sosial Budaya Perguruan Silat Sakti Jaya Siliwangi di Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan 1970–2019. [Skripsi]. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Albar, F. (2021). Kemunculan Jago Betawi dan Perkembangan di Wilayah Tanah Abang Tahun 1880–1920. Mozaik: Kajian Ilmu Sejarah, 12(1), 28–38.

Fitria, A. (2017). Strategi Melestarikan Budaya Betawi Ngasosi (Ngaji, Sholat, Silat) di Masyarakat Betawi Kampung Cilungup, Duren Sawit. [Skripsi]. Universitas Negeri Jakarta.

Hadi, A. (2023). Akulturasi Budaya Pencak Silat Kaitannya dengan Teori Akulturasi John W. Berry (Studi Kasus IKSPI Kera Sakti Patlat (Tempat Latihan) Bambu Larangan, Pegadungan Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat). [Skripsi]. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Harsojo. (1988). Pengantar Antropologi. Binacipta.

Hidayatullah, T. (2021). Pemberdayaan Masyarakat di dalam Perkumpulan Pencak Silat Cingkrig Serbaguna melalui Program Pelatihan Pencak Silat dalam Peningkatan Pelestarian Budaya dan Kesejahteraan. [Skripsi]. UIN Hidayatullah Syarif Jakarta.

Jaruki, M. (2016). Sabeni Jawara dari Tanah Abang. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Koentjaraningrat. (1996). Pengantar Antropologi. Rineka Cipta.

Purnama, Y. (2018). Mitos Silat Beksi Betawi. Patanjala, 10(2), 283–298.

Raffliansyah, M. (2022). Rekonstruksi Sosial Jawara melalui Tradisi Palang Pintu Betawi [Skripsi]. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ramadhan. (2021, 4 Maret). Jago Tanah Abang: Jawara yang Mencoba Bertahan di Kampung Sendiri. Asumsi.co. https://asumsi.co/post/59727/jago-tanah-abang-jawara-yang-mencoba-bertahan-di-kampung-sendiri/

Ramdhani, R. (2020). Budaya Betawi: Studi Kasus Ssilat Palang Pintu di Tangerang Selatan tahun 2008–2019 [Skripsi]. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rizki R., M. (2013). Perancangan Media Informasi Buku Silat Sabeni Kebudayaan Betawi. Universitas Komputer Indonesia.

Saidi, R. (1997). Profil Orang Betawi Asal Muasal, Kebudayaan, dan Adat istiadatnya. Gunara Kata.

Seni Budaya Betawi. (2022, 11 Juli). Muasal Kemunculan Jago di Tanah Abang. Seni Budaya Betawi. https://www.senibudayabetawi.com/6560/muasal-kemunculan-jago-di-tanah-abang-tak-lepas-dari-keberadaan-si-pitung.html

Septiani, I. A. (2024). Perguruan Pencak Silat Mustika Kwitang (1945–-1973) [Skripsi].Universitas Negeri Jakarta.

Sufianto, A., Lim, S., & Khosasih, A. (2015). Akulturasi Unsur Kungfu Tiongkok dalam Pencak Silat Betawi. Jurnal Lingua Cultura, 9(1), 1–6.

Tifada, D. A. (2020, 22 April). Riwayat Tenabang sebagai Tanah Nafkah Para Jawara. VOI. https://voi.id/memori/5029/riwayat-tenabang-sebagai-tanah-nafkah-para-jawara#google_vignette

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. (2017). Retrieved from http://pemajuankebudayaan.id/wp-content/uploads/2019/06/UU-Nomor-5-Tahun-2017-tentang-Pemajuan-Kebudayaan.pdf

Share

COinS