2962-780X

No URL ">
  •  
  •  
 

Abstract

Transportation safety in Indonesia reflects its culture and modernity, but the high rate of traffic accidents indicates significant challenges. Data from IRSMS and Polda Metro Jaya reveal an increase in accidents and traffic violations, reinforcing the need for effective law enforcement. The implementation of ETLE, supported by Law No. 22 of 2009 on Road Traffic and Transportation and Law No. 19 of 2016 on Electronic Information and Transactions, is a strategic effort to improve law enforcement. However, its effectiveness in Jakarta context still requires in-depth evaluation. This thesis focuses on the psychological factors in the use of ETLE using the Theory of Planned Behavior. The analysis results show that factors such as self-confidence, anxiety, and influence of other drivers significantly contribute to the tendency of violations. With a beta coefficient of 0.029 and a t-statistic of 15.776, a holistic approach to road safety is required, involving infrastructure, law enforcement, driving education, and psychological aspects, to achieve the WHO target of reducing accidents by 50% in the Decade of Action for Road Safety 2021-2031.

Bahasa Abstract

Keselamatan transportasi di Indonesia mencerminkan budaya dan modernitas, namun tingkat kecelakaan lalu lintas yang tinggi menunjukkan tantangan signifikan. Data IRSMS dan Polda Metro Jaya mengungkapkan peningkatan kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas, memperkuat kebutuhan akan penegakan hukum yang efektif. Penerapan ETLE yuang didukung oleh UU LLAJ No.22 Tahun 2009 dan UU ITE 19 Tahun 2016, merupakan upaya strategis untuk meningkatkan penegakan hukum. Namun, efektivitasnya dalam konteks Jakarta masih memerlukan evaluasi mendalam. Skripsi ini fokus pada kajian faktor psikologis dalam penggunaan ETLE dengan memanfaatkan Theory of Planned Behavior. Hasil analisis menunjukkan faktor-faktor seperti kepercayaan diri, kecemasan, dan pengaruh pengemudi lainnya berperan signifikan dalam kecenderungan pelanggaran. Dengan koefisien beta 0,029 dan t-statistik 15,776, diperlukan pendekatan holistik dalam keselamatan jalan, yang melibatkan infrastruktur, penegakan hukum, pendidikan berkendara, dan aspek psikologis, untuk mencapai target WHO mengurangi kecelakaan 50% pada Dekade Aksi Keselamatan Jalan Raya 2021-2031.

References

Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 50(2), 179-211.

Dinh, T., & Kubota, K. (2013). Psychological determinants of speeding behavior: A cross-cultural perspective. Journal of Traffic and Transportation Engineering, 1(1), 57-62.

Siregar, H. (2018). Impact of law enforcement on traffic accidents: Evidence from Indonesia. Journal of Safety Research, 66, 131-139.

Smith, J. (2018). Statistical analysis in traffic safety research: A comprehensive guide. New York: Routledge.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ No.22 Tahun 2009)

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE 19 Tahun 2016)

Share

COinS