2962-780X

No URL ">
  •  
  •  
 

Abstract

For developing countries, the implementation of sustainable transportation systems is crucial to involve substantial investments. Mobility in Indonesia can have an impact on both origin and destination areas. This research aims to determine the distribution of schools that are not served in the city of Semarang. Consequently, an identification can be made to formulate a recommendation for the development of operational routes for the BRT Trans Semarang to enhance connectivity between other transportation modes on routes with high demand. A quantitative descriptive analysis was performed to assess BRT Trans Semarang through utilizing government documents, news, and official websites, followed by interviews, FGD, and direct surveys with BRT users and providers. It is known that there are a number of schools that are not served in 16 districts of the city of Semarang, namely Semarang West (51), Semarang South (25), Semarang Central (41), Semarang East (36), Semarang North (40), Banyumanik (49), Tembalang (36), Gunung Pati (16), Pedurungan (50), Gajah Mungkur (31), Mijen (26), Candisari (21), Tugu (14), Gayamsari (25), Ngaliyan (27), and Genuk (29). Feeder Route 3 is popular but has limited capacity. 79.20% of respondents support extending BRT routes to their schools.

Bahasa Abstract

Bagi negara-negara berkembang, penerapan sistem transportasi berkelanjutan memerlukan investasi yang signifikan. Mobilitas di Indonesia dapat berdampak pada area asal maupun tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi sekolah yang tidak terlayani di kota Semarang. Oleh karena itu, identifikasi dapat dilakukan untuk merumuskan rekomendasi pengembangan rute operasional bagi BRT Trans Semarang guna meningkatkan konektivitas antara moda transportasi lain di rute-rute dengan permintaan tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis Arsip atau Literatur, melakukan survei dan observasi, serta pengumpulan data melalui wawancara dan Diskusi Kelompok Terarah (FGD). Diketahui bahwa terdapat sejumlah sekolah yang tidak terlayani di 16 kecamatan di kota Semarang, yaitu Semarang Barat (51), Semarang Selatan (25), Semarang Tengah (41), Semarang Timur (36), Semarang Utara (40), Banyumanik (49), Tembalang (36), Gunung Pati (16), Pedurungan (50), Gajah Mungkur (31), Mijen (26), Candisari (21), Tugu (14), Gayamsari (25), Ngaliyan (27), dan Genuk (29). Feeder Route 3 cukup populer tetapi kapasitasnya terbatas. Sebanyak 79,20% responden mendukung perluasan rute BRT ke sekolah mereka.

References

Agustina, I. D. (2018). Studi Kelayakan Jalan Perkotaan Untuk Operasional Bus Rapid Transit (BRT) Dengan Pola Mixtraffic Di Kota Medan. JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION, 2(2), 74-80. https://doi.org/10.31289/jcebt.v2i2.1984

Apriliyani, D., and Mardiansjah, F. H. (2020). Potensi Pengembangan Kawasan Transit Oriented Development (TOD) pada Lintasan BRT Trans Jateng Corridor Ungaran-Bawen. Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman, 2(2), 217-231. https://doi.org/https://doi.org/10.20961/desa-kota.v2i2.40015.217-231

Arsyad, M. (2001). Generating A Bus Route Origin-Destination Matrix From On-Off Data (Rute Terminal Bungurasih-Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya). INFO-TEKNIK, 2(1), 20-26. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20527/infotek.v2i1.447

Aryanti, P. B. (2020). Analisis Pengembangan Bus Rapid Transit Trans Jogja (Studi Kasus: Pelajar dan Mahasiswa di Kawasan Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta) Universitas Gadjah Mada].

Dewi, C. P., and Setianingsih, E. L. (2018). Inovasi Pelayanan Transportasi Publik BRT (Bus Rapid Transit) Trans Semarang oleh Dinas Perhubungan Kota Semarang. Journal of Public Policy and Management Review, 7(2), 336-352.

Dwipandhu, A. S., & Umiyati, S.(2019). Perencanaan Bus Rapid Transit Kota Samarinda. Jurnal Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD, 1-10.

Dwiryanti, A. E., and Rakhmatulloh, A. R. (2013). Analisis Kinerja Pelayanan Bus Rapid Transit (BRT) Corridor II Terboyo-Sisemut (Studi Kasus: Rute Terboyo–Sisemut Kota Semarang). Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 2(3), 756-764. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/tpwk.2013.2932

Fachry, M. (2021). Perencanaan Angkutan Bus Rapid Transit Kota Madiun Dan Kabupaten Madiun. PERENCANAAN ANGKUTAN BUS RAPID TRANSIT KOTA MADIUN DAN KABUPATEN MADIUN.

Fauzy, B., Dessy, A., and Rahmat, S. Perencanaan Corridor Baru Bus Rapid Transit (BRT) Dalam Mendukung Konsep Transit Oriented Development (TOD) Cicaheum di Kota Bandung. Politeknik Transportasi Darat Indonesia.

Hamdy, A., Realiza, R., and Ferdiansyah, A. (2019). Kajian Pengembangan Layanan Pengguna Jasa Transjakarta pada Rute Cileduk–Tendean. Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik, 5(2), 239-250. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.54324/j.mbtl.v5i2.800

Harahap, F. R. (2013). Dampak urbanisasi bagi perkembangan kota di Indonesia. Society, 1(1), 35-45.

Hermawan, D., and Hutagalung, S. (2015). Kebijakan Bus Rapid Transit Di Bandar Lampung (Bus Rapid Transit Policy In Municipal City Of Bandar Lampung). Spirit Publik, 10(2), 17-46. http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/592

Izzulhaq, I., and Natalia, V. V. (2022). Analisis Pengembangan Angkutan Bus sebagai Moda Transportasi untuk Pergerakan dengan Tujuan Pendidikan. Jurnal Wilayah & Kota Maritim (Journal of Regional and Maritime City Studies), 10(2). https://doi.org/https://doi.org/10.20956/jwkm.v10i2.1664

Karlina, O. (2021). Pengembangan Sistem penentuan Rute Pada Halte Bus Rapid Transit Daerah Kota Bandar Lampung. Jurnal Ilmu Data, 1(1).

Khantari, K. A., Susanty, A., and WP, S. N. (2013). Penyusunan Skenario Kebijakan untuk Pengembangan BRT Trans Semarang dengan Pendekatan Sistem Dinamis. Industrial Engineering Online Journal, 2(4). https://doi.org/https://doi.org/10.14710/teknik.v35i1.6357

Khoiril, M., Jinca, M. Y., and Azmy, M. F. (2019). Konektivitas Moda Transportasi Pete-Pete dan BRT di Kota Makassar. Jurnal Wilayah & Kota Maritim (Journal of Regional and Maritime City Studies), 7(1). https://doi.org/https://doi.org/10.20956/jwkm.v7i1.1360

Levinson, H. S., Zimmerman, S., Clinger, J., and Rutherford, H. C. S. (2002). Bus rapid transit: An overview. Journal of Public Transportation, 5(2), 1-30.

Muhammad Izzunnawa, I. (2022). Perencanaan Rute Angkutan BRT (Bus Rapid Transit) di Kabupaten Batang POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA_STTD]. https://digilib.ptdisttd.ac.id/1329/1/DRAFT%20AHIR%20SKRIPSI%20full-%20MUHAMMAD%20IZZUNNAWA.stdsf

Nur'afalia, D., and Handayeni, K. D. M. E. (2017). Keterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang. Jurnal Teknik ITS, 6(2), C116-C121. https://doi.org/10.12962/j23373539.v6i2.24840

Nurhidayati, I. (2016). Kajian Kinerja Pelayanan Bus Rapid Transit (BRT) Kabupaten Sidoarjo Universitas Brawijaya]. http://repository.ub.ac.id/id/eprint/144798

Priyanto, D. F. (2018). Analisis Respon Masyarakat Terhadap Kebijakan Aglomerasi Transportasi Massal Bus Rapid Transit (BRT) Di Kabupaten Semarang. Efficient: Indonesian Journal of Development Economics, 1(3), 252-259. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/efficient.v1i3.27870

Putri, A. A., Rahman, H. Z., and Andreas, A. (2020). Analisis Life Cycle Cost Pada Pengembangan Sistem Bus Rapid Transit Di Kota Bekasi. Prosiding Seminar Rekayasa Teknologi (SemResTek),

Rahwani, F., Zetha, H., and Andreas, A. (2021). Analisis Value Engineering Pada Pengembangan Sistem Bus Rapid Transit (BRT). Jurnal ARTESIS, 1(1), 37-44. https://doi.org/https://doi.org/10.35814/artesis.v1i1.2706

Riawan, W. A. (2018). Analisis Pelayanan Bus Rapid Transit Kapasitas Sedang pada Sistem Transportasi Perkotaan [The Service Analysis of Medium Capacity Bus Rapid Transit on the Urban Transportation System]. Warta Penelitian Perhubungan, 30(2), 119-132. https://doi.org/10.25104/warlit.v30i2.688

Samin, S. (2021). Evaluasi Kinerja Bus Rapid Transit (BRT) Banjarbakula pada Rute Wilayah Kota Banjarmasin. Prosiding SENTRA (Seminar Teknologi dan Rekayasa),

Septada, B. I. (2023). Analisis Pelayanan Brt Trans Semarang Di Kota Semarang Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro]. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/jppmr.v12i3.40071

Sholeh, M. N., Al Firdaus, R. F., Adiputra, D. S., and Hidayati, S. L. (2019). Semarang Integrated Boat Rapid Transit: Kajian Penerapan Transportasi Sungai di Kota Semarang. Rekayasa Sipil, 13(3), 153-158. https://doi.org/https://doi.org/10.21776/ub.rekayasasipil.2019.013.03.1

St Maryam, H., Said, L. B., and Adam, M. (2021). Analisis Pengembangan Sistem Angkutan Umum di Jalur Trans Kalimantan Berdasarkan Persepsi Pengguna Terminal Batu Ampar Kota Balikpapan. Jurnal Flyover, 1(1), 50-58. https://doi.org/https://doi.org/10.52103/jfo.v1i1.661

Suning, S., and Pungut, P. Evaluasi Kesesuaian Jalur Trayek BRT Trans Sidoarjo Terhadap Pengembangan Antar CBD. Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri,

Sutrisni, S., and Setiono, S. (2014). Estimasi Matriks Asal Tujuan (Mat) Kota Surakarta Tahun 2025. Matriks Teknik Sipil, 2(2), 237-241. https://jurnal.uns.ac.id/matriks/article/download/37459/24689

Tjandra, I., and Nurlaela, S. (2022). Identifikasi Rute Shuttle Lyn dengan Suroboyo Bus di Wilayah Surabaya Timur. Jurnal Teknik ITS, 11(1), E43-E48. https://doi.org/10.12962/j23373539.v11i1.83790

Wegener, M. (2013). The future of mobility in cities: Challenges for urban modelling. Transport Policy, 29, 275-282.

Share

COinS