•  
  •  
 

Abstract

Neck pain is one of the musculoskeletal complaints that people often complain about. Unergonomic work posture is one of the risk factors that can cause neck pain. Among batik craftsmen, unnatural working posture is done in a long time with repetitive movements. This study aimed to determine the relationship between working posture and the incidence of neck pain in batik craftsmen. This research is an analytic observational study with a cross sectional design. Sampling was done using total sampling. The research subjects were 41 batik craftsmen who met the inclusion and exclusion criteria. The working posture of batik craftsmen was measured by the Rapid Upper Limb Assessment (RULA). Neck pain was measured using Neck Disability Index (NDI) questionnaire. Data were analyzed using Kendall's tau correlation test. The results of the study showed most of batik craftsmen working in high risk posture as appeared on 25 people. For neck pain, most of batik craftsmen was in the mild pain category as appeared on 26 people. Based on the bivariate analysis test using the Kendall's tau correlation test, the results were significant (p=0.014; r=0.358). There is a significant relationship with a weak correlation between working posture and the incidence of neck pain among batik craftsmen in Kampung Batik Laweyan Surakarta

References

As-syifa, R.M. et al. (2020) “Hubungan Antara Sikap Kerja Terhadap Kejadian Neck Pain Pada Penjahit Di Daerah Kuanino Kota Kupang,” Cendana Medical journal, pp. 164–171.

Basworo, B. dan Sujadi, S. (2018) “Peran Brand ‘Kampoeng Batik Laweyan’ dalam Menguatkan Batik Laweyan Untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Batik ‘Kampoeng Batik Laweyan’ Solo,” Benefit: Jurnal Manajemen dan Bisnis, 3(1), p. 21. doi:10.23917/benefit.v3i1.5777.

Cohen, S.P. (2015) “Epidemiology, Diagnosis, and Treatment of Neck Pain,” Mayo Clinic Proceedings, 90(2), pp. 284–299. doi:10.1016/j.mayocp.2014.09.008.

Condrowati, C. dan Bachtiar, F. (2021) “Hubungan antara Posisi Postur Kerja dengan Keluhan Nyeri Leher pada Pekerja di Indonesia di Masa Pandemi Covid-19,” Journal of Health, Education and Literacy (J-Healt), 3(2), pp. 116–122. Available at: https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/j-healt/article/view/946.

Fong, A. dan Schug, S.A. (2014) “Pathophysiology of pain: A practical primer,” Plastic and Reconstructive Surgery, 134(4), pp. 8S-14S. doi:10.1097/PRS.0000000000000682.

Genebra, C.V.D.S. et al. (2017) “Prevalence and factors associated with neck pain: a population-based study,” Brazilian Journal of Physical Therapy, 21(4), pp. 274–280. doi:10.1016/j.bjpt.2017.05.005.

Gheno, R. et al. (2012) “Musculoskeletal Disorders in the Elderly,” Journal of Clinical Imaging Science, 2(3), p. 39. doi:10.4103/2156-7514.99151.

Gulraiz et al. (2017) “Chronic Neck Pain and how to Prevent Chronic Neck Pain in Bankers by Using Ergonomics,” Journal of Novel Physiotherapies, 07(05). doi:10.4172/2165-7025.1000364.

Hartanty, C.A. (2018) Analisis Jam Kerja Buruh Batik Perempuan dan Faktor yang Memengaruhinya (Studi Kasus di Kampoeng Batik Laweyan Kota Surakarta). Available at: https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/62622/Analisis-Jam-Kerja-Buruh-Batik-Perempuan-dan-Faktor-yang-Memengaruhinya-Studi-Kasus-di-Kampoeng-Batik-Laweyan-Kota-Surakarta.

Krishnan, K.S., Raju, G. dan Shawkataly, O. (2021) “Prevalence of work-related musculoskeletal disorders: Psychological and physical risk factors,” International Journal of Environmental Research and Public Health. doi:10.3390/ijerph18179361.

Lintin, G.B.R. dan Miranti (2019) “Hubungan Penurunan Kekuatan Otot dan Massa Otot dengan Proses Penuaan Pada Individu Lanjut Usia yang Sehat Secara Fisik,” Jurnal Kesehatan Tadulako, 5(1), pp. 1–5.

Nadhifah, N., Irianto dan Ahsaniyah, A.B. (2019) “Analysis Risk Factors For Neck Pain Complaints In Production Workers At PT Maruki International Indonesia,” Nusantara Medical Science Journal [Preprint]. doi:10.20956/nmsj.v4i1.6590.

Namwongsa, S. et al. (2018) “Ergonomic risk assessment of smartphone users using the Rapid Upper Limb Assessment (RULA) tool,” PLoS ONE, 13(8), pp. 1–16. doi:10.1371/journal.pone.0203394.

Nilsen, T.I.L., Holtermann, A. dan Mork, P.J. (2011) “Physical exercise, body mass index, and risk of chronic pain in the low back and neck/shoulders: Longitudinal data from the nord-trøndelag health study,” American Journal of Epidemiology, 174(3), pp. 267–273. doi:10.1093/aje/kwr087.

Okifuji, A. dan Hare, B.D. (2015) “The association between chronic pain and obesity,” Journal of Pain Research, 8, pp. 399–408. doi:10.2147/JPR.S55598.

Rasool, A., Bashir, M.S. dan Noor, R. (2018) “Musculoskeletal disorders of the neck and upper extremity in computer workers,” Rawal Medical Journal, 43(1), pp. 52–55.

Schober, P. dan Schwarte, L.A. (2018) “Correlation coefficients: Appropriate use and interpretation,” Anesthesia and Analgesia, 126(5), pp. 1763–1768. doi:10.1213/ANE.0000000000002864.

Setyowati, Widjasena, B. dan Jayanti, S. (2017) “Hubungan Beban Kerja, Postur Dan Durasi Jam Kerja Dengan Keluhan Nyeri Leher Pada Porter Di Pelabuhan Penyeberangan Ferry Merak-Banten,” Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(5), pp. 356–368.

Sitthipornvorakul, E. et al. (2011) “The association between physical activity and neck and low back pain: A systematic review,” European Spine Journal, 20(5), pp. 677–689. doi:10.1007/s00586-010-1630-4.

Sterling, M. et al. (2019) “Best evidence rehabilitation for chronic pain part 4: Neck pain,” Journal of Clinical Medicine, 8(8). doi:10.3390/jcm8081219.

Tarwaka (2015) Ergonomi Industri Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja. Revisi-Edi. Surakarta: Harapan Press.

Wardani, M.R. (2016) Pengaruh Latihan Core Stability Terhadap Penurunan Nyeri Leher pada Pembatik.

Wijaya, I.P.A. (2014) “Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensitas Nyeri Pasien Pasca Bedah Abdomen dalam Konteks Asuhan Keperawatan di RSUD. Badung Bali,” Jurnal Dunia Kesehatan, 5(1), pp. 1–14. Available at: https://media.neliti.com/media/publications/76598-ID-analisis-faktor-faktor-yang-mempengaruhi.pdf.

Yani, F., Anniza, M. dan Priyanka, K. (2020) “Hubungan Masa Kerja Dan Lama Kerja Dengan Nyeri Leher Pada Pembatik Di Sentra Batik Giriloyo,” Jurnal Ergonomi Indonesia, 06(01), pp. 31–36.

Bahasa Abstract

Nyeri leher merupakan salah satu keluhan muskuloskeletal yang sering dikeluhkan masyarakat. Postur kerja tidak ergonomis merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan nyeri leher. Pada pembatik, postur kerja tidak alamiah dilakukan dalam waktu lama beserta gerakan berulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan postur kerja terhadap kejadian nyeri leher pada pembatik. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Subjek penelitian merupakan 41 pembatik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Postur kerja pembatik diukur dengan Rapid Upper Limb Assessment (RULA). Pengukuran nyeri leher menggunakan kuesioner Neck Disability Index (NDI). Data dianalisis menggunakan uji korelasi Kendall's tau. Hasil penelitian postur pada pembatik paling banyak berisiko tinggi yaitu pada 25 orang. Untuk nyeri leher yang paling banyak dikeluhkan pembatik berada pada kategori nyeri ringan pada 26 orang. Berdasarkan uji analisis bivariat menggunakan uji korelasi Kendall's tau, didapatkan hasil signifikan (p=0,014; r=0,358). Terdapat hubungan yang signifikan dengan tingkat korelasi yang lemah antara postur kerja dengan kejadian nyeri leher pada pembatik di Kampung Batik Laweyan Surakarta. Kata Kunci: Postur kerja, Nyeri Leher, Pembatik.

Share

COinS