•  
  •  
 

Abstract

Background. Taxibike online drivers are the population at risk of lung function impairment caused by exposure of traffic-air pollutions, particularly PM2,5. This study aims to know the incidences of COPD, and its relationship with working hours behaviour, the use of PPE, the loacation of work, nutritional status and the degree of smoking among taxiboke online drivers in Bogor and Depok City . Methods. This study used primary and secondary data with the number of research subjects as many as 100 taxibike online drivers. The design study in this research was cross sectional. Data were analyzed bivariately with chi-square test and multivariately with logistic regression test. Results. The bivariate analysis shows that only degree of smoking is significantly related to the incidence of COPD (OR = 3,482 95%; CI: 1,231 - 9,846). Meanwhile, the use of PPE, length of work, and nutritional status have no significant association with COPD occurrence. The multivariate analyis shows that the degree of smoking is the major cause of COPD among taxibike online drivers in Bogor and Depok City. Conclusions. To prevent COPD among taxibike online drivers, the efforts must focus on prevention and cessation of smoking and exposure to the traffic-air pollution, and also maintaining nutritional status.

Bahasa Abstract

Latar belakang Pengendara ojek online berisiko terhadap gangguan fungsi pernapasan akibat pajanan polutan, khususnya PM2,5, di jalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kejadian PPOK pada pengendara ojek online di Kota Bogor dan Kota Depok dan hubungannya dengan perilaku kerja, status gizi dan juga derajat berat merokok. Metode. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 100 pengendara ojek online. Desain studi dalam penelitian ini yaitu cross sectional. Data dianalisis secara bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa hanya derajat berat merokok yang berhubungan signifikan dengan kejadian PPOK (OR= 3,482 95%; CI: 1,231 – 9,846). Sementara itu, penggunaan APD, lama kerja, dan status gizi tidak memiliki hubungan signifikan dengan kejadian PPOK. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa merokok merupakan faktor dominan terhadap kejadian PPOK pada pengendara ojek online di Kota Bogor dan Kota Depok. Simpulan. Untuk mencegah terjadinya PPOK pada pengendara ojek online, upaya harus difokuskan terhadap pencegahan dan pengehentian pajanan terhadap rokok dan polutan lainnya, serta menjaga status gizi.

Share

COinS